Jakarta (Beritaintermezo.com) - Suami Wayan Mirna, Arief Soemarko menjelaskan kegiatan istrinya sebelum diduga di racun oleh terdakwa Jessica Kumala Wongso di Kafe Olivier, Jakarta Pusat. Menurut Arief, Mirna bangun tidur sekira pukul 09.00 WIB.
"Sekitar pukul 11.00 WIB, saya mengantarkan istri saya ke kantor di Petojo," kata Arief ketika bersaksi di ruang sidang Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Selasa (12/7).
Lalu, Arief pun pulang ke rumah dan sekitar pukul 14.30 wib, istrinya menghubungi Arief hendak meeting bersama Christopher, adik ipar Mirna.
"Meetingnya di MNC Tower Kebon Sirih. Jam 3-an (15.00 WIB) Mirna kasih tahu kalau sudah sampai di MNC," cerita Arief.
"Lalu memberi tahu kalau sempat ngopi di Starbuck gedung MNC Tower. Dia ngopi bersama Christopher, dan dua rekan kerjanya,"kata Arief.
Kemudian, Arief menjelaskan sekira pukul 16.35 WIB, Mirna tiba di rumah. Mirna sempat berbincang dengan Arief selama lima menit. Baru kemudian berangkat ke Grand Indonesia.
"Minta diantar ke Grand Indonesia karena mau ketemu Hani dan Vera. Setelah pamitan, kita berangkat ke Grand Indonesia. Di rumah tidak makan minum apapun," beber Arief.
Kata Arief sekitar 20 menit kemudian, mereka sampai di Grand Indonesia. Arief lalu ditelepon adiknya, minta dibelikan sesuatu. "Ambil duit dulu kita di ATM," imbuh Arief.
Selesai membeli pesanan adik Arief, Mirna ditelepon Hani. Rekan Mirna itu memberi kabar kalau sudah sampai di parkiran.
"Ya sudah aku pulang. Nanti jam 8-an (20.00 WIB) aku jemput," ujar Arief menirukan perbincangannya dengan Mirna.
Arief tidak menyangka mendapat kabar Mirna mengalami kejang-kejang. "Saya baru tahu pas Hani menghubungi saya sekitar 17.22 wib," kata Arief.
"Sampai di RS Abdi Waluyo sekitar pukul 17.50 WIB, perjalanan kurang lebih 28 menit dan langsung dilarikan ke UGD dan setelah dicek oleh dokter napas sudah tak terdeteksi. Dokter pun coba mengambil tindakan medis," bebernya.
"Dan sekitar pukul 18.15 WIB dokter bilang Mirna sudah meninggal dunia," tutup Arief dengan nada lemas.(mc/bic)
"Sekitar pukul 11.00 WIB, saya mengantarkan istri saya ke kantor di Petojo," kata Arief ketika bersaksi di ruang sidang Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Selasa (12/7).
Lalu, Arief pun pulang ke rumah dan sekitar pukul 14.30 wib, istrinya menghubungi Arief hendak meeting bersama Christopher, adik ipar Mirna.
"Meetingnya di MNC Tower Kebon Sirih. Jam 3-an (15.00 WIB) Mirna kasih tahu kalau sudah sampai di MNC," cerita Arief.
"Lalu memberi tahu kalau sempat ngopi di Starbuck gedung MNC Tower. Dia ngopi bersama Christopher, dan dua rekan kerjanya,"kata Arief.
Kemudian, Arief menjelaskan sekira pukul 16.35 WIB, Mirna tiba di rumah. Mirna sempat berbincang dengan Arief selama lima menit. Baru kemudian berangkat ke Grand Indonesia.
"Minta diantar ke Grand Indonesia karena mau ketemu Hani dan Vera. Setelah pamitan, kita berangkat ke Grand Indonesia. Di rumah tidak makan minum apapun," beber Arief.
Kata Arief sekitar 20 menit kemudian, mereka sampai di Grand Indonesia. Arief lalu ditelepon adiknya, minta dibelikan sesuatu. "Ambil duit dulu kita di ATM," imbuh Arief.
Selesai membeli pesanan adik Arief, Mirna ditelepon Hani. Rekan Mirna itu memberi kabar kalau sudah sampai di parkiran.
"Ya sudah aku pulang. Nanti jam 8-an (20.00 WIB) aku jemput," ujar Arief menirukan perbincangannya dengan Mirna.
Arief tidak menyangka mendapat kabar Mirna mengalami kejang-kejang. "Saya baru tahu pas Hani menghubungi saya sekitar 17.22 wib," kata Arief.
"Sampai di RS Abdi Waluyo sekitar pukul 17.50 WIB, perjalanan kurang lebih 28 menit dan langsung dilarikan ke UGD dan setelah dicek oleh dokter napas sudah tak terdeteksi. Dokter pun coba mengambil tindakan medis," bebernya.
"Dan sekitar pukul 18.15 WIB dokter bilang Mirna sudah meninggal dunia," tutup Arief dengan nada lemas.(mc/bic)