Pekanbaru (Beritaintermezo.com)-Dalam rangka mewujudkan Masayarakat Riau yang berbudaya, beriman dan bertaqwa Pemerintah provinsi Riau telah mebuat sebuah Peraturan Daerah (Perda) Provinsi Riau No. 36 tahun 2001 tentang Pola Dasar Pembangunan Daerah Provinsi tahun 2001-2005 yakni, terwujudnya Provinsi Riau Sebagai Pusat Perekonomian dan Kebudayaan Melayu Dalam Lingkungan Masyarakat Yang Agamis, Sejahtera Lahir Dan Bathin, Di Asia Tenggara Tahun 2020
Untuk mewujudkan Visi Riau 2020 tersebut, Pemerintah Provinsi Riau telah menyatakan komitmen dan melakukan berbagai langkah strategis pembangunan. Hal tersebut semuanya terangkum dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Riau tahun 2014-2019.
Dimana, dalam RPJMD itu terdapat sembilan penekanan yang salah satunya menyangkut keagamaan yaitu, "pembangunan masyarakat yang berbudaya, beriman dan bertaqwa"
Untuk menerapkan program-program tersebut dan sejalan dengan APBD Riau 2015, Arsyadjuliandi mengaku akan memantau secara terjadwal Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di lingkungan Pemerintah Provinsi Riau. Tujuannya, agar kegiatan yang dijalankan masing-masing SKPD tidak keluar dari jalur RPJMD yang sudah disahkan.
"Pencapaian yang ingin diwujudkan melalui pokok-pokok visi tersebut adanya keseimbangan antara kesejahteraan masyarakat dan pembangunan ekonomi melalui pelayanan dasar yang berkualitas, infrastruktur yang memadai dan pembangunan berkelanjutan dengan aparatur yang handal dan tetap berada dalam nilai agama, filosofi, moral dan budaya," Kata Plt. Gubri Arsyadjuliandi Rahman

Plt Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rahman mersemikan The Homeland Melayu beberapa waktu lalu
Dikatakan Andi Rahman, pada dasarnya untuk mewujudkan RPJMD telah ditunjang oleh letak Provinsi yang berjuluk Bumi Lancang Kuning itu yang sangat strategis dan berada dekat dengan negara-negara serumpun di Asia Tenggara.
Tak hanya dari sisi ekonomi, secara geografis, geoekonomi, dan geopolitik, provinsi Riau terletak di lokasi strategis, yaitu Selat Malaka yang menjadi jalur perdagangan regional dan internasional.
"Oleh karena itu kami menyadari harus dilakukan berbagai upaya strategis untuk merealisasikan cita-cita Riau sebagai pusat kebudayaan Melayu dan pusat pertumbuhan ekonomi baru," Kata Andi Rahman saat peresmian The Homeland of Melayu
Kini Pemerntah Provinsi Riau terus melakukan penggalian, pengembangan, dan pengenalan seluruh potensi budaya dan pariwisata yang terkandung dalam "Rahim" Riau kepada seluruh lapisan masyarakat. "Publikasi dan sosialisasi melalui media massa dan sarana yang lain terus kami lakukan termasuk promosi dan publikasi secara online tentang potensi budaya Riau," tandasnya
Riau "The Homeland of Melayu"
Semboyan "The Homeland of Melayu" (Tanah Tumpah Darah Melayu), merupakan semangat dan motivasi pemerintah provinsi Riau dalam menciptakan pembangunan masyarakat yang berbudaya melayu. semboyan tersebut diresmikan Plt. Gubri Arsyadjuliandi Rahman pada perhelatan hari jadi ke-58 Provinsi Riau Tahun 2015.
"Mari kita Bangun Semangat kebersamaan dalam kesatuan dan persatuan untuk mencapai cita-cita besar Provinsi Riau, Tahniah Hari Jadi ke-58 Provinsi Riau, Tanah Tumpah Darah Melayu, Takkan Melayu Hilang di Bumi," ujar Andi
Seluruh derap langkah perencanaan dan implementasi pembangunan akan diwarnai dengan nilai-nilai luhur budaya melayu."Dihari jadi Provinsi Riau Tahun 2015 ini, saatnya kita menyatukan gerak langkah, bersatu padu, seiring sejalan dalam melaksanakan pembangunan untuk kemajuan Provinsi Riau yang kita cintai ini," ujar Andi Rachman pada Upacara Peringatan Hari Jadi Provinsi Riau di Halaman Kantor Gubernur Riau, (9/8/2015) lalu.
Untuk menggerakan sektor Ekonomi ditanah melayu, Andi Rachman mengharapkan dukungan segenap masyarakat Riau, Pada Tahun ini dilaksanakan pembebasan lahan pembangunan Railwai (jalur kareta api), pembangunan Jalan Tol Sumatera akan dimulai, pelabuhan industri didaerah Pesisir Riau, selain itu Riau juga ditunjuk sebagai pusat pengatur beban dan tansmisi listrik Sumatera dan Pembangunan PLTU di Tenayan Raya. (Advjin)
Untuk mewujudkan Visi Riau 2020 tersebut, Pemerintah Provinsi Riau telah menyatakan komitmen dan melakukan berbagai langkah strategis pembangunan. Hal tersebut semuanya terangkum dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Riau tahun 2014-2019.
Dimana, dalam RPJMD itu terdapat sembilan penekanan yang salah satunya menyangkut keagamaan yaitu, "pembangunan masyarakat yang berbudaya, beriman dan bertaqwa"
Untuk menerapkan program-program tersebut dan sejalan dengan APBD Riau 2015, Arsyadjuliandi mengaku akan memantau secara terjadwal Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di lingkungan Pemerintah Provinsi Riau. Tujuannya, agar kegiatan yang dijalankan masing-masing SKPD tidak keluar dari jalur RPJMD yang sudah disahkan.
"Pencapaian yang ingin diwujudkan melalui pokok-pokok visi tersebut adanya keseimbangan antara kesejahteraan masyarakat dan pembangunan ekonomi melalui pelayanan dasar yang berkualitas, infrastruktur yang memadai dan pembangunan berkelanjutan dengan aparatur yang handal dan tetap berada dalam nilai agama, filosofi, moral dan budaya," Kata Plt. Gubri Arsyadjuliandi Rahman

Plt Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rahman mersemikan The Homeland Melayu beberapa waktu lalu
Dikatakan Andi Rahman, pada dasarnya untuk mewujudkan RPJMD telah ditunjang oleh letak Provinsi yang berjuluk Bumi Lancang Kuning itu yang sangat strategis dan berada dekat dengan negara-negara serumpun di Asia Tenggara.
Tak hanya dari sisi ekonomi, secara geografis, geoekonomi, dan geopolitik, provinsi Riau terletak di lokasi strategis, yaitu Selat Malaka yang menjadi jalur perdagangan regional dan internasional.
"Oleh karena itu kami menyadari harus dilakukan berbagai upaya strategis untuk merealisasikan cita-cita Riau sebagai pusat kebudayaan Melayu dan pusat pertumbuhan ekonomi baru," Kata Andi Rahman saat peresmian The Homeland of Melayu
Kini Pemerntah Provinsi Riau terus melakukan penggalian, pengembangan, dan pengenalan seluruh potensi budaya dan pariwisata yang terkandung dalam "Rahim" Riau kepada seluruh lapisan masyarakat. "Publikasi dan sosialisasi melalui media massa dan sarana yang lain terus kami lakukan termasuk promosi dan publikasi secara online tentang potensi budaya Riau," tandasnya
Riau "The Homeland of Melayu"
Semboyan "The Homeland of Melayu" (Tanah Tumpah Darah Melayu), merupakan semangat dan motivasi pemerintah provinsi Riau dalam menciptakan pembangunan masyarakat yang berbudaya melayu. semboyan tersebut diresmikan Plt. Gubri Arsyadjuliandi Rahman pada perhelatan hari jadi ke-58 Provinsi Riau Tahun 2015.
"Mari kita Bangun Semangat kebersamaan dalam kesatuan dan persatuan untuk mencapai cita-cita besar Provinsi Riau, Tahniah Hari Jadi ke-58 Provinsi Riau, Tanah Tumpah Darah Melayu, Takkan Melayu Hilang di Bumi," ujar Andi
Seluruh derap langkah perencanaan dan implementasi pembangunan akan diwarnai dengan nilai-nilai luhur budaya melayu."Dihari jadi Provinsi Riau Tahun 2015 ini, saatnya kita menyatukan gerak langkah, bersatu padu, seiring sejalan dalam melaksanakan pembangunan untuk kemajuan Provinsi Riau yang kita cintai ini," ujar Andi Rachman pada Upacara Peringatan Hari Jadi Provinsi Riau di Halaman Kantor Gubernur Riau, (9/8/2015) lalu.
Untuk menggerakan sektor Ekonomi ditanah melayu, Andi Rachman mengharapkan dukungan segenap masyarakat Riau, Pada Tahun ini dilaksanakan pembebasan lahan pembangunan Railwai (jalur kareta api), pembangunan Jalan Tol Sumatera akan dimulai, pelabuhan industri didaerah Pesisir Riau, selain itu Riau juga ditunjuk sebagai pusat pengatur beban dan tansmisi listrik Sumatera dan Pembangunan PLTU di Tenayan Raya. (Advjin)