Meranti (BIC)-Pemkab Meranti yang meminta masyarakat tidak panik dan menjamin ketersediaan beras di Meranti hanya omong kosong. Nyataanya, masyarakat di Meranti kesulitan mendapatkan beras.
Padahal, pemerintah melalui kepala dinas ketahanan pangan dan pertanian Ikhwandi, mengatakan ketersediaan beras selalu ada dan stabil melalui pasar murah.
Dengan pemberitaan yang mengatakan ketersesiaan beras membuat masyarakat bersuka cita , apalagi yang menyampaikan pemerintah.
Namun pernyataan ini menurut beberapa masyarakat yang tak mau namanya ditulis sewaktu ditemui Beritaintermezo.com, Senin tgl 18/8/2025, pernyataan pemda hanya sekedar omon omon istilah presiden Prabowo subianto.
Nyatanya sampai hari ini masyarakat kesulitan mencari beras untuk membeli 1 kg atau 2 kg dikedai kedai yang biasa menjual beras.
"Pertanyaan kami dari masyarakat apakah dengan gerakan pangan murah memenuhi kebutuhan buat keseluruhan masyarakat? Kecuali dibuat serentak, misalnya pasar murah buat kelurahan Selatpanjang selatan, kelurahan selatpanjang timur , kelurahan Selatpanjang barat dan kelurahan Selatpanjang kota serta begitu juga dengan desa desa yang ada dikabupaten kepulauan Meranti," ujajrnya.
Jika dibuat hanya disatu titik misalnya dikelurahan kota saja, tentu tak sampai setengah jam beras pasar murah ludes. Sementara masyarakat lain tidak kebagian.
"Apakah Pemda pernah berpikir mengapa cepat habis, ada segelintir masyarakat membeli tidak sesuai kebuhan, malah melebihi untuk kebutuhan, itu bukan salah mereka tapi Pemda yang tidak jeli," tanyanya.
Tidak dipungkiri, ada bantuan sosial (bansos) dari pemerintah untuk masyarakat tidak mampu 20 kg, itupun kadang salah sasaran, karena RT kadang menggunakan data lama, dan kadang RT tidak mengerti buat bantuan lansia ( 60 THN ), tetapi mereka mengabaikan hak lansia yang notabenenya sudah tidak produktif, seharusnya mereka yang harus sebagai penerima bantuan sosial tersebut.
Pemda lupa, masyarakat Meranti kebanyakan hidupnya dibawah garis kemiskinan, kalau mereka cuma berpenghasilan 25 ribu perhari.
Apakah mereka mampu membeli di pasar murah yang telah dipatok untuk membeli 5 kg beras 60 ribu.Sementara mereka hanya punya daya beli 1 kg sesuai dengan pendapatan mereka.
Pesan masyarakat kepada pemerintah kabupaten kepulauan Meranti, "Tolong kami mengatasi masyalah beras yang langka, bagaimana kami tidak panik, dengan tidak malu malu karena kami tak mampu membeli di pasar murah dengan harga patokan 60 ribu untuk 5 kg beras.
Kami bahkan ketika tidak punya uang cuma membeli beras 1/2 kg".(Karim)