Pekanbaru (Beritaintermezo.com)-Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru melalui Dinas Peternakan dan Pertanian melakukan Sosialisasi pengembangan agribisnis. Tujuannya membuat peluang usaha pertanian sekaligus menambah kawasan wisata pertanian di Pekanbaru yang notabene tidak memiliki wisata alam.
Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Pekanbaru, El Syabrina, menyebutkan untuk merangsang dan memberikan inovasi bagi instansi terkait dalam mengembangkan pertanian agribisnis, pihaknya menghadirkan pembicara tanaman Dr.Ir.M. Reza Tirtawinata, MS.
"Acara ini mengambil tema buah unggul Nasional dengan pembicara Dr.Ir.M. Reza Tirtawinata, MS," ungkap Elsyabrina dalam acara yang berlangsung di aula kantor Walikota Pekanbaru, Selasa (2/2/2016).
Menurut El demikian sapaan mantan Kadisperindag ini, upaya ini dilakukan mendukung program Walikota Pekanbaru sebagai kota jasa dan perdagangan. Sebagai kota jasa Pekanbaru memiliki keterbatasan lokasi wisata alam.
Sementara guna mendukung kota MICE, hal tersebut diperlukan. Makanya Distan mencoba melirik potensi yang ada dengan mendorong pembangunan pertanian agribisnis yang terfokus pada pengembangan buah unggul nasional di kota Pekanbaru.
"Pembicara ini memiliki pengalaman karena beliau yang dulunya mendirikan. Pusat pembibitan taman Mekar Sari," urainya.
Ditempat yang sama Dr.Ir.M. Reza Tirtawinata, MS, menyebutkan Pekanbaru berpotensi kearah sana dengan menonjolkan bibit unggul buah lokal.
"Tentunya harus dimotivasi sehingga diperoleh bibit yang unggul, bisa lewat kontes yang sering saya lakukan di beberapa daerah lainnya. Saya harap kota Pekanbaru bisa segera melakukan ini untuk menjaring bibit-bibit tanaman unggul yang akan dikembangan nantinya.," ujarnya.
Dr. M. Reza Tirtawinata, MS. Memberikan ulasan tentang Peluang dan Prospek Pengembangan Buah Unggul Nasional Di Pekanbaru , pasalnya sampai saat ini bibit unggul yang telah tersedia di Mekar Sari melebihi ratusan ribu bibit unggul, setiap tahun minimal 100-250 ribu bibit disebarkan.
"Metode yang dipergunakan dengan cara vegetatif, canngkok, okulasi, sambung, sebagian lagi dengan biji, misalnya salak dan pepaya." sambung Reza.
Menurutnya, buah-buahan yang ada di Indonesia ini masih alami belum dipoles, unggul tetapi tidak keluar keunggulannya, karena tidak dipelihara.
"Jadi kita harus menyeleksi diantara sekian ribu jenis bibit itu mana yang paling baik, itu sebabnya saya mengadakan kontes buah, dari hasil kontes tersebut akan mendapak buah yang berkualitas, dan akan kita sebarluaskan bibit buah yang berkualitas tersebut." tutup Reza. (bic)
Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Pekanbaru, El Syabrina, menyebutkan untuk merangsang dan memberikan inovasi bagi instansi terkait dalam mengembangkan pertanian agribisnis, pihaknya menghadirkan pembicara tanaman Dr.Ir.M. Reza Tirtawinata, MS.
"Acara ini mengambil tema buah unggul Nasional dengan pembicara Dr.Ir.M. Reza Tirtawinata, MS," ungkap Elsyabrina dalam acara yang berlangsung di aula kantor Walikota Pekanbaru, Selasa (2/2/2016).
Menurut El demikian sapaan mantan Kadisperindag ini, upaya ini dilakukan mendukung program Walikota Pekanbaru sebagai kota jasa dan perdagangan. Sebagai kota jasa Pekanbaru memiliki keterbatasan lokasi wisata alam.
Sementara guna mendukung kota MICE, hal tersebut diperlukan. Makanya Distan mencoba melirik potensi yang ada dengan mendorong pembangunan pertanian agribisnis yang terfokus pada pengembangan buah unggul nasional di kota Pekanbaru.
"Pembicara ini memiliki pengalaman karena beliau yang dulunya mendirikan. Pusat pembibitan taman Mekar Sari," urainya.
Ditempat yang sama Dr.Ir.M. Reza Tirtawinata, MS, menyebutkan Pekanbaru berpotensi kearah sana dengan menonjolkan bibit unggul buah lokal.
"Tentunya harus dimotivasi sehingga diperoleh bibit yang unggul, bisa lewat kontes yang sering saya lakukan di beberapa daerah lainnya. Saya harap kota Pekanbaru bisa segera melakukan ini untuk menjaring bibit-bibit tanaman unggul yang akan dikembangan nantinya.," ujarnya.
Dr. M. Reza Tirtawinata, MS. Memberikan ulasan tentang Peluang dan Prospek Pengembangan Buah Unggul Nasional Di Pekanbaru , pasalnya sampai saat ini bibit unggul yang telah tersedia di Mekar Sari melebihi ratusan ribu bibit unggul, setiap tahun minimal 100-250 ribu bibit disebarkan.
"Metode yang dipergunakan dengan cara vegetatif, canngkok, okulasi, sambung, sebagian lagi dengan biji, misalnya salak dan pepaya." sambung Reza.
Menurutnya, buah-buahan yang ada di Indonesia ini masih alami belum dipoles, unggul tetapi tidak keluar keunggulannya, karena tidak dipelihara.
"Jadi kita harus menyeleksi diantara sekian ribu jenis bibit itu mana yang paling baik, itu sebabnya saya mengadakan kontes buah, dari hasil kontes tersebut akan mendapak buah yang berkualitas, dan akan kita sebarluaskan bibit buah yang berkualitas tersebut." tutup Reza. (bic)