PEKANBARU (Beritaintermezo.com) - Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Gerakan Ekonomi dan Budaya Minang (Gebu Minang), H Oesman Sapta Odang (OSO) melantik Dewan Pengurus Wilayah (DPW) Gebu Minang Provinsi Riau Masa Bakti 2018-2023, di Ball Room Grand Central Pekanbaru, Ahad (26/8/2018) malam.
Hadir dalam acara pelantikan tersebut, Gubernur Riau H Arsyadjuliandi Rachman, Forkopimda Riau, serta ratusan tokoh dan masyarakat Minang di Provinsi Riau.
Oesman Sapta Odang dalam sambutannya usai melantik pengurus DPW Gebu Minang Riau yang diketuai oleh H Arsadianto Rachman itu mengatakan, dirinya bertekad menjadikan Gebu Minang sebagai lembaga non pemerintah yang konsisten bergerak di bidang ekonomi dan budaya, sehingga bisa berkontribusi besar bagi bangsa Indonesia.
"Kita di Gebu Minang harus tetap solid dan fokus bekerja keras. Jangan mau diprovokasi dan ingat, jangan mau dipecah belah. Apalagi, saat ini anggota Gebu Minang sudah mencapai angkat 16 juta orang. Saya yakin Gebu Minang akan terus besar dan berkontribusi besar bagi bangsa Indonesia," sebutnya.
Dalam kesempatan itu OSO juga menyampaikan bahwa dirinya berasal dari Sulit Air, Solok. "Kakek saya dulu asli Sulit Air. Dulu beliau ikut perang melawan penjajah dan dibuang ke Kalimantan," kata OSO yang juga Wakil Ketua MPR dan Ketua DPD RI ini.
Sebelumnya, Ketua DPW Gebu Minang Riau, H Arsadianto Rachman dalam sambutannya menyampaikan pertumbuhan ekonomi di Riau tak lepas dari peran orang Minang. "Perlu saya laporkan, orang-orang Minang di Riau ini membangkitkan perekonomian di Riau. Karena ada 50 persen pengusaha di Riau merupakan orang Minang," jelasnya.
Tak hanya itu, pria yang akrab disapa Anto Rachman ini mengatakan pedagang Minang saat ini tidak hanya merambah pasar-pasar tradisional, namun sudah ke pasar modern. "Pengusaha Minang khususnya yang tergabung dalam Gebu Minang Riau saat ini sudah mulai merambah pasar modern," katanya.
Meski begitu Anto tak menampik, pasar-pasar modern dan tradisonal di Riau juga diisi oleh suku lainnya yang ada di Riau. "Saya pesan agar orang Minang terus membangun ekonomi kecil, menengah dan atas. Namun jangan lupa menjaga martabat, dan jangan pernah bermasalah di daerah tempat berusaha," pesannya.
Gebu Minang atau Gerakan Ekonomi dan Budaya Minangkabau adalah suatu organisasi masyarakat Minangkabau yang bertujuan menghimpun dan membina potensi masyarakat Minang yang berada di perantauan di bidang ekonomi dan kebudayaan.
DPW Gebu Minang Riau yang dinakhodai Arsadianto Rachman diisi oleh nama-nama yang sudah tidak asing lagi di Riau, di antaranya, M Tulus (Ketua Harian), Baikal (Sekretaris), Roni Amriel (Bendahara), Marjoni Hendri (Wakil Ketua Bidang Organisasi), M Zulfadli (Wakabid Ekononi, Koperasi dan Pengembangan Usaha), Hardi (Wakabid Keuangan dan Investasi Daerah), Darmansyah Malik (Wakabid Seni, Adat dan Budaya), Jhon Satri (Wakabid Politik dan Kebijakan Publik), Fendri Jaswir (Wakabid Pendidikan dan Keahlian), Zico Basko (Wakabid Pemuda, Mahasiswa, dan Olahraga), dan Helmi Burman (Wakabid Humas).
Jajaran pengurus DPW Gebu Minang juga dilengkapi sejumlah wakil sekretaris dan wakil bendahara, ketua-ketua bidang dan anggota-anggotanya, serta jajaran Dewan Pituo, Dewan Penyantun, Dewan Penasihat, Dewan Pakar, dan Bundo Kanduang. (rls)
Hadir dalam acara pelantikan tersebut, Gubernur Riau H Arsyadjuliandi Rachman, Forkopimda Riau, serta ratusan tokoh dan masyarakat Minang di Provinsi Riau.
Oesman Sapta Odang dalam sambutannya usai melantik pengurus DPW Gebu Minang Riau yang diketuai oleh H Arsadianto Rachman itu mengatakan, dirinya bertekad menjadikan Gebu Minang sebagai lembaga non pemerintah yang konsisten bergerak di bidang ekonomi dan budaya, sehingga bisa berkontribusi besar bagi bangsa Indonesia.
"Kita di Gebu Minang harus tetap solid dan fokus bekerja keras. Jangan mau diprovokasi dan ingat, jangan mau dipecah belah. Apalagi, saat ini anggota Gebu Minang sudah mencapai angkat 16 juta orang. Saya yakin Gebu Minang akan terus besar dan berkontribusi besar bagi bangsa Indonesia," sebutnya.
Dalam kesempatan itu OSO juga menyampaikan bahwa dirinya berasal dari Sulit Air, Solok. "Kakek saya dulu asli Sulit Air. Dulu beliau ikut perang melawan penjajah dan dibuang ke Kalimantan," kata OSO yang juga Wakil Ketua MPR dan Ketua DPD RI ini.
Sebelumnya, Ketua DPW Gebu Minang Riau, H Arsadianto Rachman dalam sambutannya menyampaikan pertumbuhan ekonomi di Riau tak lepas dari peran orang Minang. "Perlu saya laporkan, orang-orang Minang di Riau ini membangkitkan perekonomian di Riau. Karena ada 50 persen pengusaha di Riau merupakan orang Minang," jelasnya.
Tak hanya itu, pria yang akrab disapa Anto Rachman ini mengatakan pedagang Minang saat ini tidak hanya merambah pasar-pasar tradisional, namun sudah ke pasar modern. "Pengusaha Minang khususnya yang tergabung dalam Gebu Minang Riau saat ini sudah mulai merambah pasar modern," katanya.
Meski begitu Anto tak menampik, pasar-pasar modern dan tradisonal di Riau juga diisi oleh suku lainnya yang ada di Riau. "Saya pesan agar orang Minang terus membangun ekonomi kecil, menengah dan atas. Namun jangan lupa menjaga martabat, dan jangan pernah bermasalah di daerah tempat berusaha," pesannya.
Gebu Minang atau Gerakan Ekonomi dan Budaya Minangkabau adalah suatu organisasi masyarakat Minangkabau yang bertujuan menghimpun dan membina potensi masyarakat Minang yang berada di perantauan di bidang ekonomi dan kebudayaan.
DPW Gebu Minang Riau yang dinakhodai Arsadianto Rachman diisi oleh nama-nama yang sudah tidak asing lagi di Riau, di antaranya, M Tulus (Ketua Harian), Baikal (Sekretaris), Roni Amriel (Bendahara), Marjoni Hendri (Wakil Ketua Bidang Organisasi), M Zulfadli (Wakabid Ekononi, Koperasi dan Pengembangan Usaha), Hardi (Wakabid Keuangan dan Investasi Daerah), Darmansyah Malik (Wakabid Seni, Adat dan Budaya), Jhon Satri (Wakabid Politik dan Kebijakan Publik), Fendri Jaswir (Wakabid Pendidikan dan Keahlian), Zico Basko (Wakabid Pemuda, Mahasiswa, dan Olahraga), dan Helmi Burman (Wakabid Humas).
Jajaran pengurus DPW Gebu Minang juga dilengkapi sejumlah wakil sekretaris dan wakil bendahara, ketua-ketua bidang dan anggota-anggotanya, serta jajaran Dewan Pituo, Dewan Penyantun, Dewan Penasihat, Dewan Pakar, dan Bundo Kanduang. (rls)