Leo, The Flash Kader JKN

Jumat, 05 Juli 2019 | 07:40:29 WIB

Pekanbaru (Beritaintermezo.com) – Leo, adalah Kader JKN yang mulai bergabung sejak 25 Januari 2019. Meski terbilang masih baru, namun pria yang bernama lengkap Leona Saputra ini mampu melesat dengan menjadi pengumpul iuran tertinggi periode Triwulan II, yakni sejak April hingga Juni dengan total mencapai Rp 80juta lebih melewati kader-kader lainnya yang lebih senior. Saat ditanyakan apa yang menjadi strateginya dalam mengumpulkan iuran, Leo menuturkan bahwa itu sudah menjadi tugas seorang kader dan dia mensiasatinya dengan menemui langsung peserta binaannya. Berbekal surat tagihan yang diterbitkan oleh Kantor Cabang, Leo tak segan-segan untuk langsung bertemu dan menyampaikan maksud kedatangannya kepada peserta binaannya. “Jadi surat tagihan tidak dititipkan ke anak, famili, atau bahkan tetangga peserta. Sebisa mungkin saya akan menemui peserta langsung. Dengan begini bisa terjalin hubungan emosional yang baik dan peserta pun bisa leluasa menanyakan hal-hal seputar program Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS),” terang Leo pada Pertemuan Evaluasi Kader JKN di Kantor BPJS Kesehatan Cabang Pekanbaru pada Rabu (03/07). Kepala Bidang Penagihan dan Keuangan Kantor Cabang Pekanbaru, Dwi Rizqa Anastasia, menyampaikan bahwa Leo juga termasuk salah satu kader dengan kinerja terbaik di Triwulan II ini. Menurut Iis, begitu ia biasa disapa, salah satu indikator penilaian kinerja kader adalah tunggakan yang berhasil dikumpul per triwulan sebesar Rp 30juta. “Jadi, paling sedikit kader itu harus mampu mengumpulkan tunggakan iuran Rp 30juta per triwulannya. Nah, untuk meningkatkan motivasi mereka, kader yang berhasil mencapai target kinerja periodiknya akan diberikan penghargaan dalam bentuk uang tunai atau bentuk lainnya secara nasional dalam periode triwulan tadi,” terang Iis. Tak hanya melakukan kunjungan dan binaan kepada peserta menunggak, kader juga dituntut untuk mampu memberikan edukasi umum tentang program JKN-KIS kepada peserta. Karena bukan tidak mungkin peserta akan banyak mengajukan pertanyaan hingga keluhan seputar pelayanan kesehatan dalam program JKN-KIS ini. Oleh karena itu kader selalu diberikan sosialisasi ulang saat pertemuan Evaluasi Kader JKN seperti ini dan juga diwadahi grup media sosial agar dapat berkomunikasi real-time dengan Duta BPJS Kesehatan. Kepada BPJS Kesehatan Leo berharap lebih meningkatkan hubungan dengan fasilitas kesehatan, karena menurutnya peserta hanya tahu bahwa pelayanan yang mereka dapat adalah pelayanan BPJS Kesehatan. Padahal BPJS Kesehatan hanya pengelola dana kesehatan sementara yang memberikan pelayanan kesehatan adalah fasilitas kesehatan terkait. Selain itu, bagi peserta khususnya yang menunggak, Leo berharap untuk segera melunasi dan untuk ke depan untuk rutin membayar paling lambat setiap tanggal 10. Karena dengan adanya tunggakan berpotensi mengalami kendala saat memerlukan pelayanan kesehatan. “Sudah ngga zamannya lagi kita nunggak iuran BPJS (Kesehatan). Repot nanti kalo tiba-tiba kita perlu berobat sementara kartu kita ngga aktif karena tunggakan. Selain itu, masyarakat juga kini harus mulai aktif kepo-in informasi-informasi tentang BPJS (Kesehatan). Apalagi sekarang semua orang hamper sudah punya handphone, kan,” ujarnya sambil tersenyum.***

Terkini