Pekanbaru (Beritaintermezo.com) - Pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Provinsi Riau Khususnya di Kota Pekanbaru oleh Walikota Firdaus menjadi percontohan untuk Indonesia, bagaimana tidak Pemko Pekanbaru saat itu berhasil memutus rantai penyebaran Virus Corona Diasesa 2019 ( Covid- 19/red).
Panglima TNI dan Kapolri ketika melakukan kunjungan kerja di provinsi Riau mengakui keberhasilan Gubernur Riau Syamsuar dan Walikota Pekanbaru Firdaus, menekan penularan Covid- 19. Apalagi saat kunjungan orang nomor satu di TNI dan Polri itu menyempatkan kunjungan ke pasar tradisional Pasar Kodim seraya membagikan masker kepada para pedagang.
Usai dicabutnya status PSBB di kota pekanbaru oleh Walikota Pekanbaru, kehidupan New normal dilaksanakan. Namun seiring waktu berjalan ancaman penularan begitu mencengangkan ibarat gunung es yang meleleh dengan banyaknya warga dan tenaga medis terpapar covid-19.
Tiga hari terakhir ini, warga Riau yang diumumkan terjangkit Virus corona oleh gugus tugas sebanyak 40 orang dan pekanbaru penyumbang terbanyak dengan 20 orang didominasi tenaga medis Rumah sakit Umum Pemerintah Provinsi.
Menyikapi lonjakan penularan Covid -19 di kota Pekanbaru Ketua Fraksi PDI- Perjuangan, Dapot Sinaga, SE. Angkat suara.
Kepada www.beritaintermezo.com Kamis 23/07/2020, Dapot Sinaga meminta Walikota agar penanganan dan pencegahan penularan corona dilakukan secara maksimal dan masif. "kami dari Fraksi PDI-P DPRD Pekanbaru meminta Walikota Bapak Firdaus mengambil langkah yang tepat, untuk memutus mata rantai penyebarannya, lakukan rapid tes massal, dan laksanakan Protokol Kesehatan dengan disiplin tinggi" pungkasnya.
Bagi yang datang ke kota Pekanbaru harus diawasi dengan ketat, kalau tidak ada surat bebas Covid-19 dari Rumah Sakit daerah asal, jangan diijinkan masuk Pekanbaru, bila perlu harus dikarantina dulu selama 14 hari. Sambungnya.
Masih kata Politisi senior PDI- Perjuangan ini. "Gugus Tugas Covid -19 Kota pekanbaru harus memantau orang orang yang datang ke pekanbaru baik melalui Pesawat terbang, Kapal Laut dan Kendaraan Darat, dan menerapkan protokol kesehatan yang ketat," imbuhnya.
Lanjut Dapot, semenjak diberlakukan New normal orang datang ke Pekanbaru sudah bebas, untuk itu ia minta semua StakeHolder terkait, memastikan masyarakat mengikuti Protokol kesehatan, jaga jarak, cuci tangan, pakai masker dan menjauhi tempat tempat keramaian. Tutup mantan Dosen Ini.***(edo).
Panglima TNI dan Kapolri ketika melakukan kunjungan kerja di provinsi Riau mengakui keberhasilan Gubernur Riau Syamsuar dan Walikota Pekanbaru Firdaus, menekan penularan Covid- 19. Apalagi saat kunjungan orang nomor satu di TNI dan Polri itu menyempatkan kunjungan ke pasar tradisional Pasar Kodim seraya membagikan masker kepada para pedagang.
Usai dicabutnya status PSBB di kota pekanbaru oleh Walikota Pekanbaru, kehidupan New normal dilaksanakan. Namun seiring waktu berjalan ancaman penularan begitu mencengangkan ibarat gunung es yang meleleh dengan banyaknya warga dan tenaga medis terpapar covid-19.
Tiga hari terakhir ini, warga Riau yang diumumkan terjangkit Virus corona oleh gugus tugas sebanyak 40 orang dan pekanbaru penyumbang terbanyak dengan 20 orang didominasi tenaga medis Rumah sakit Umum Pemerintah Provinsi.
Menyikapi lonjakan penularan Covid -19 di kota Pekanbaru Ketua Fraksi PDI- Perjuangan, Dapot Sinaga, SE. Angkat suara.
Kepada www.beritaintermezo.com Kamis 23/07/2020, Dapot Sinaga meminta Walikota agar penanganan dan pencegahan penularan corona dilakukan secara maksimal dan masif. "kami dari Fraksi PDI-P DPRD Pekanbaru meminta Walikota Bapak Firdaus mengambil langkah yang tepat, untuk memutus mata rantai penyebarannya, lakukan rapid tes massal, dan laksanakan Protokol Kesehatan dengan disiplin tinggi" pungkasnya.
Bagi yang datang ke kota Pekanbaru harus diawasi dengan ketat, kalau tidak ada surat bebas Covid-19 dari Rumah Sakit daerah asal, jangan diijinkan masuk Pekanbaru, bila perlu harus dikarantina dulu selama 14 hari. Sambungnya.
Masih kata Politisi senior PDI- Perjuangan ini. "Gugus Tugas Covid -19 Kota pekanbaru harus memantau orang orang yang datang ke pekanbaru baik melalui Pesawat terbang, Kapal Laut dan Kendaraan Darat, dan menerapkan protokol kesehatan yang ketat," imbuhnya.
Lanjut Dapot, semenjak diberlakukan New normal orang datang ke Pekanbaru sudah bebas, untuk itu ia minta semua StakeHolder terkait, memastikan masyarakat mengikuti Protokol kesehatan, jaga jarak, cuci tangan, pakai masker dan menjauhi tempat tempat keramaian. Tutup mantan Dosen Ini.***(edo).