Inhu (Beritaintermezo.com)-Sebagai bagian mengenang tragedi Rengat Bersejarah 5 Januari 1949, Pemerintah Kabupaten Indragiri Hulu menggelar yasinan dan doa bersama secara sederhana di kediaman Bupati Inhu, Jalan Ahmad Yani Rengat, Senin (4/12/2015).
Yasinan dan doa bersama yang dipimpin Kepala Kantor Kementrian Agama Kabupaten Inhu H Abdul Kadir tersebut dihadiri anggota Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), pejabat dilingkungan Pemkab Inhu, tokoh masyarakat, anak yatim piatu serta anak Bupati Tulus Nini Turaiza dan Tuhilwi beserta cucu dan cicit Bupati Tulus.
Lantunan ayat-ayat suci Al Qur’an beserta doa dipanjatkan seiring memohon kepada Allah SWT agar para pejuang korban peristiwa Rengat Berdarah 5 Januari 1949 mendapatkan tempat yang layak disisi-Nya.
Dalam sambutannya, Penjabat Bupati Inhu H Kasiarudin mengungkapkan bahwa kegiatan yasinan dan doa bersama ini merupakan kegiatan rutin yang dilaksanakan tepat dimalam sebelum peringatan tragedi Rengat bersejarah.
Selain untuk mengenang para pejuang yang gugur pada peristiwa tersebut, diharapkan juga melalui kegiatan ini segala kebaikan akan kita peroleh demi meneruskan perjuangan dalam mengisi pembangunan di Kabupaten Inhu.
Menurut Penjabat Bupati Inhu, peristiwa bersejarah ini sendiri juga telah tercatat dalam dokumen resmi sebagai bagian dari sejarah nasional perjuangan kemerdekaan Republik Indonesia, dimana pada saat itu Rengat menjadi salah satu wilayah yang menjadi sasaran kekejaman penjajah Belanda pada Agresi Militernya yang ke-2.
Selain Yasinan, sejumlah kegiatan diantaranya pelaksanaan upacara peringatan yang digelar didepan tugu Agresi Rengat, tabur bunga di Sungai Indragiri serta ziarah ke Taman Makam Pahlawan Indra Bhakti Pematang Reba menjadi kegiatan yang akan dilaksanakan Pemkab Inhu dalam rangka peringatan tragedi 5 Januari 1949 tersebut.(lumban)
Yasinan dan doa bersama yang dipimpin Kepala Kantor Kementrian Agama Kabupaten Inhu H Abdul Kadir tersebut dihadiri anggota Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), pejabat dilingkungan Pemkab Inhu, tokoh masyarakat, anak yatim piatu serta anak Bupati Tulus Nini Turaiza dan Tuhilwi beserta cucu dan cicit Bupati Tulus.
Lantunan ayat-ayat suci Al Qur’an beserta doa dipanjatkan seiring memohon kepada Allah SWT agar para pejuang korban peristiwa Rengat Berdarah 5 Januari 1949 mendapatkan tempat yang layak disisi-Nya.
Dalam sambutannya, Penjabat Bupati Inhu H Kasiarudin mengungkapkan bahwa kegiatan yasinan dan doa bersama ini merupakan kegiatan rutin yang dilaksanakan tepat dimalam sebelum peringatan tragedi Rengat bersejarah.
Selain untuk mengenang para pejuang yang gugur pada peristiwa tersebut, diharapkan juga melalui kegiatan ini segala kebaikan akan kita peroleh demi meneruskan perjuangan dalam mengisi pembangunan di Kabupaten Inhu.
Menurut Penjabat Bupati Inhu, peristiwa bersejarah ini sendiri juga telah tercatat dalam dokumen resmi sebagai bagian dari sejarah nasional perjuangan kemerdekaan Republik Indonesia, dimana pada saat itu Rengat menjadi salah satu wilayah yang menjadi sasaran kekejaman penjajah Belanda pada Agresi Militernya yang ke-2.
Selain Yasinan, sejumlah kegiatan diantaranya pelaksanaan upacara peringatan yang digelar didepan tugu Agresi Rengat, tabur bunga di Sungai Indragiri serta ziarah ke Taman Makam Pahlawan Indra Bhakti Pematang Reba menjadi kegiatan yang akan dilaksanakan Pemkab Inhu dalam rangka peringatan tragedi 5 Januari 1949 tersebut.(lumban)