BAGANSIAPIAPI (Beritaintermezo.com)-Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) diwilayah tugas Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Bagansiapiapi terjadi peningkatan. Hal ini disebabkan cuaca yang tidak menentu, kadang musim panas dan kadang-kadang musim hujan.
Demikian disampaikan Kepala Puskesmas (Kapus) Bagansiapiapi, dr.Romi Cahyadi, Senin (23/9) diruang kerjanya, Jalan Jambu, Bagansiapiapi. Dikatakan, Jumlah kasus DBD pada bulan Agustus ditemukan 14 Kasus dan bulan September sebanyak 16 Kasus.
"Jadi angka kasus DBD diwilayah tugas puskesmas Bagansiapiapi naik sebesar 20 persen dari periode Januari sampai Juli 2024," Ujarnya.
Pihaknya berharap kepada masyarakat untuk dapat bersama mencegah terjadinya peningkatan DBD dengan menggalakkan Gotong Royong dan tidak membuang sampah sembarangan yang menyebabkan nyamuk cepat berkembang biak.
"Setiap tahunnya yang paling banyak ditemukan kasus DBD maupun Malaria di Kelurahan Bagan Barat. Untuk itu, Ketua RT di himbau senantiasa membersihkan lingkungannya. Jika lingkungan bersih maka kita akan menjadi sehat dan bebas dari berbagai penyakit," Pesannya. (zal)
Demikian disampaikan Kepala Puskesmas (Kapus) Bagansiapiapi, dr.Romi Cahyadi, Senin (23/9) diruang kerjanya, Jalan Jambu, Bagansiapiapi. Dikatakan, Jumlah kasus DBD pada bulan Agustus ditemukan 14 Kasus dan bulan September sebanyak 16 Kasus.
"Jadi angka kasus DBD diwilayah tugas puskesmas Bagansiapiapi naik sebesar 20 persen dari periode Januari sampai Juli 2024," Ujarnya.
Pihaknya berharap kepada masyarakat untuk dapat bersama mencegah terjadinya peningkatan DBD dengan menggalakkan Gotong Royong dan tidak membuang sampah sembarangan yang menyebabkan nyamuk cepat berkembang biak.
"Setiap tahunnya yang paling banyak ditemukan kasus DBD maupun Malaria di Kelurahan Bagan Barat. Untuk itu, Ketua RT di himbau senantiasa membersihkan lingkungannya. Jika lingkungan bersih maka kita akan menjadi sehat dan bebas dari berbagai penyakit," Pesannya. (zal)