BAGANSIAPIAPI (Beritaintermezo.com)-Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Rokan Hilir (Rohil) melalui dinas lingkungan hidupb(Dlh) saat ini terus membenahi hutan kota yang terletak di batu enam. Hutan kota dengan luas 7 Hakter (Ha) itu akan dijadikan taman edukasi dan rekreasi baru negeri seribu kubah.
Kadis LH rohil, Suwandi S Sos mengatakan, Luas hutan kota yang dibenahi itu lebih kurang 7 hakter. 35 meter dari jalan lintas akan disiapkan sarana parkir kendaraaan, kemudian nantinya ada juga jogging track, permainan anak-anak dan air terjun. "jika ini selesai, maka sangat diyakini mampu menambah pendapatan asil daerah (PAD)," Katanya.
Ia menerangkan, ketika para pengunjung nantinya meninggalkan ruang terbuka hijau (RTH) atau halaman parkir, mereka akan masuk dalam kawasan hutan kora yang ditandai dengan adanya gerbang masuk. Digerbang itu nanti dilakukan penjualan karcis retrebusi atau biasa masuk yang nantinya ditetapkan sesuai dengan perda. Tujuannya adalah agar hutan kota ini bisa dijadikan aset daerah.
Selain dari pada itu sebutnya, didalam hutan kota nanti diadakan sarana bermain, edukasi bermain, panggung hiburan, rumah pohon, penangkaran hewan dan sarana hiburan lainnya. "Selain tersedianya sarana bermain, hutan kota kita jadikan fasilitas sarana edukasi masyarakat. Semua pohon yang ada didalam hutan kota akan dikasi label agar masyarakat tau nama dan jenis pohonnya dan tahun berapa ditanam," Kata Suwandi.
Lebih jauh diterangkan, DLH akan menyiapkan bibit tanaman hutan seperti meranti, punak, dan beberapa pohon lainnya. "Bibit tanaman akan ditanam oleh pengunjung, setiap masyarakat yang berkunjung diwajibkan menanam pohon dengan membayar harga bibit sekaligus biaya perawatannya. Kemudian tanaman itu akan diberi label nama sipenanam. Sehingga jika pengunjung itu datang dan pohonnya tumbuh, tentunya menjadi kebanggan tersendiri bagi dirinya," Ucap Suwandi. (zal)
Kadis LH rohil, Suwandi S Sos mengatakan, Luas hutan kota yang dibenahi itu lebih kurang 7 hakter. 35 meter dari jalan lintas akan disiapkan sarana parkir kendaraaan, kemudian nantinya ada juga jogging track, permainan anak-anak dan air terjun. "jika ini selesai, maka sangat diyakini mampu menambah pendapatan asil daerah (PAD)," Katanya.
Ia menerangkan, ketika para pengunjung nantinya meninggalkan ruang terbuka hijau (RTH) atau halaman parkir, mereka akan masuk dalam kawasan hutan kora yang ditandai dengan adanya gerbang masuk. Digerbang itu nanti dilakukan penjualan karcis retrebusi atau biasa masuk yang nantinya ditetapkan sesuai dengan perda. Tujuannya adalah agar hutan kota ini bisa dijadikan aset daerah.
Selain dari pada itu sebutnya, didalam hutan kota nanti diadakan sarana bermain, edukasi bermain, panggung hiburan, rumah pohon, penangkaran hewan dan sarana hiburan lainnya. "Selain tersedianya sarana bermain, hutan kota kita jadikan fasilitas sarana edukasi masyarakat. Semua pohon yang ada didalam hutan kota akan dikasi label agar masyarakat tau nama dan jenis pohonnya dan tahun berapa ditanam," Kata Suwandi.
Lebih jauh diterangkan, DLH akan menyiapkan bibit tanaman hutan seperti meranti, punak, dan beberapa pohon lainnya. "Bibit tanaman akan ditanam oleh pengunjung, setiap masyarakat yang berkunjung diwajibkan menanam pohon dengan membayar harga bibit sekaligus biaya perawatannya. Kemudian tanaman itu akan diberi label nama sipenanam. Sehingga jika pengunjung itu datang dan pohonnya tumbuh, tentunya menjadi kebanggan tersendiri bagi dirinya," Ucap Suwandi. (zal)