BAGANSIAPIAPI (Beritaintermezo.com)-Kelompok pembudidaya ikan (Pokdakan) multi arwana melakukan panen ikan patin sebanyak 1,2 ton, Selasa (11/8) pagi. Panen raya yang dipusatkan dikelurahan Bagan hulu itu dihadiri Plt Sekda Rohil, HM Job Kurniawan AP MSi dan Kadiskan Muhammad Amin SPi.
Dalam sambutannya, Job Kurniawan menyampaikan bangga terhadap keberhasilan yang dicapai oleh Pokdakan multi arwana. Walaupun ditengah wabah covid-19, Pokdakan tetap melakukan aktifitas ekonomi melalui budidaya ikan. "Jumlah kolam yang dipanen hari ini sebanyak dua kolam dengan hasil produksi 1.200 kilogram atau 1,2 ton ikan patin," Kata Job.
Sementara itu, Kadis perikanan rohil, Muhammad Amin mengatakan bibit yang digunakan berjumlah 3.200 ekor. Saat panen total ikan berjumlah 3.000 ekor atau 93,75 persen. Ini menunjukkan kelompok sudah bisa memeliharanya dengan baik.
Adapun pakan yang digunakan sebanyak 4.220 Kilogram dengan konversi pakan FCR mencapai 3,52 . Ini menunjukkan bahwa pakan yang digunakan tergolong tinggi, sehingga biaya produksi menjadi tinggi.
"Kita berharap kepada kelompok supaya memperhatikan kualitas pakan, mulai dari kualitas bahan baku, cara pembuatan sampai cara pembuatannya. Salain itu, kelompok ini dapat dijadikan contoh oleh masarakat disekitarnya khususnya Bagan Hulu, dan Kota Bagansiapiapi pada umumnya," Pungkasnya. (zal)
Dalam sambutannya, Job Kurniawan menyampaikan bangga terhadap keberhasilan yang dicapai oleh Pokdakan multi arwana. Walaupun ditengah wabah covid-19, Pokdakan tetap melakukan aktifitas ekonomi melalui budidaya ikan. "Jumlah kolam yang dipanen hari ini sebanyak dua kolam dengan hasil produksi 1.200 kilogram atau 1,2 ton ikan patin," Kata Job.
Sementara itu, Kadis perikanan rohil, Muhammad Amin mengatakan bibit yang digunakan berjumlah 3.200 ekor. Saat panen total ikan berjumlah 3.000 ekor atau 93,75 persen. Ini menunjukkan kelompok sudah bisa memeliharanya dengan baik.
Adapun pakan yang digunakan sebanyak 4.220 Kilogram dengan konversi pakan FCR mencapai 3,52 . Ini menunjukkan bahwa pakan yang digunakan tergolong tinggi, sehingga biaya produksi menjadi tinggi.
"Kita berharap kepada kelompok supaya memperhatikan kualitas pakan, mulai dari kualitas bahan baku, cara pembuatan sampai cara pembuatannya. Salain itu, kelompok ini dapat dijadikan contoh oleh masarakat disekitarnya khususnya Bagan Hulu, dan Kota Bagansiapiapi pada umumnya," Pungkasnya. (zal)