Antisipasi Karlahut, Pos Damkar Ujung Batu Butuh Tambahan Armada

Kamis, 14 April 2016 | 06:41:12 WIB
Ilustrasi

Rohul (Beritaintermezo.com)-Pos Damkar di Kecamatan Ujung Batu, masih membutuhkan tambahan armada pemadam kebakaran (Damkar), untuk mengantisipasi bila terjadi kebakaran lahan dan hutan (Karlahut).

Disebutkan Kepala Pos Damkar Ujung Batu, Danton Suwendi, Rabu (13/4/2016) mengakui, saat ini di pos Ujung Batu baru memiliki 2 unit armada damkar. Selain itu, armada yang ada masih kurang dalam mencakup tujuh kecamatan yang masuk wilayah kerjanya, bila terjadi kebakaran maupun karlahut.

“Bila kebakaran terjadi secara bersamaan, maka dua unit armada yang dikerahkan tidak akan bisa teratasi. Apalagi wilayah kerja Pos Damkar Ujung Batu meliputi tujuh kecamatan, mulai Ujung Batu, Tandun, Kabun, Pendalian IV Koto, Rokan IV Koto, Pagaran Tapah Darussalam, Kunto Darussalam dan Bonai Darussalam,” ucapnya.


Dirinya juga berharap, agar ada penambahan anggota di Pos Damkar Ujung Batu, agar lebih memaksimalkan pelayanan ke masyarakat sekaligus mengantisipasi karlahut. Apalagi saat ini anggota yang ada hanya 16 personil terbagi dalam tiga Sip kerja.

Untuk mengantisipasi karlahut di wilayah kerjanya, Suwendi menyatakan, sudah menyiapkan peralatan pemadam kebakaran serta meninjau ke lapangan untuk menentukan titik air di daerah yang berpotensi terjadinya karlahut.

“Kita juga bersinergi dengan TNI,  Polri serta mensosilisasikannya ke masyarakat agar tidak melakukan pembakaran di lahan melalui spanduk yang telah disebarkan,” paparnya.

Jelasnya lagi, wilayah kerjanya yang rawan terjadi karlahut yakni, Kecamatan Rokan IV Koto, Pendalian IV Koto, Tandun, Kabun dan Bonai Darussalam. Namun menurutnya, satker terkait sudah membentuk relawan Kelompok Tani Peduli Api (KTPA) dan Masyarakat Peduli Api (MPA).

“Relawan tersebut, juga diberikan alat pompa air, seperti yang sudah dilaksanakan di Kecamatan Rokan IV Koto,” sambungnya.

Suwendi berharap, masyarakat agar tidak melakukan pembakaran lahan, apalagi saat ini memasuki musim kemarau. “Berharap, Rohul terbebas dari asap dan minim Hot Spot masyarakat juga harus sadar untuk tidak lakukan pembakaran lahan,” pintanya.(joh)

Terkini