Rohul (Beritaintermezo.com) - Modus penipuan dengan menjanjikan korbannya bisa jadi tenaga honor kembali terjadi di Kabupaten Rokan Hulu (Rohul). Penipuan kali ini, menimpa empat guru, dimana mereka diiming-imingkan oleh oknum tidak bertanggungjawab bisa lolos sebagai Guru Bantu Daerah Sulit (GBDS) dengan membayar Rp80 juta.
Dugaan perkara penipuan tersebut, sudah dilaporkan RY (27), guru honor di Kecamatan Kepenuhan Hulu. Korban melaporkan EL, warga Desa Koto Tinggi, Kecamatan Rambah, Rohul.
Kaolres Rohul AKBP Pitoyo. Agung Yuwono SIK,M.Hum, melalui Kasat Reskrim Polres Rohul AKP Muhammad Wirawan Novianto mengaku, dugaan penipuan GBDS tersebut kini masih didalami.
“Perkaranya masih dalam penyelidikan kita,” terang AKP M. Wirawan, Jumat (5/2/2016).
Katanya, bahwa sejauh ini polisi sudah memintai keterangan sejumlah saksi, yakni SS (24) warga Galian Tanah Kecamatan Kepenuhan, dan Drz (38) warga Desa Kepenuhan Barat, Kecamatan Kepenuhan Hulu. Termasuk empat guru yang menjadi korban dugaan penipuan tersebut.
RY dalam laporannya menjelaskan, pada Februari 2014 silam, Dmr memperkenalkan dirinya dengan pelaku EL di rumahnya di Desa Koto Tinggi, Kecamatan Rambah. Dalam pertemuan dua tahun lalu itu, terlapor EL menjanjikan bisa membantu pelapor RY dan tiga temannya bisa lolos sebagai GBDS.
Tanpa adanya curiga, RY dan tiga temannya serahkan uang Rp 80 juta kepada terlapor EL sebagai pelicin, dengan bukti 3 lembar kwitansi.
“Tetapi, hingga sekarang pelapor (RY) dan tiga temannya belum juga menjadi Guru Bantu Daerah Sulit,” sebutnya.
AKP M. Wirawan menegaskan, atas kejadian itu, pelapor dan tiga temannya mengalami kerugian masing-masing sebesar Rp 20 juta atau dengan total Rp 80 juta.
“Kita masih dalami laporan pelapor. Bila memenuhi unsur pidana penipuan, terlapor (EL) akan ditingkatkan statusnya sebagai tersangka," tegasnya.
AKP M. Wirawan mengimbau, agar masyarakat tidak begitu percaya dengan oknum yang menjanjikan bisa lolos sebagai Calon Pegawai Negeri Sipil atau lolos sebagai tenaga honor. Dirinya menyarankan, masyarakat lebih dulu mengeceknya ke instansi terkait atau Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Rohul.
“Karena, di daerah lain juga banyak modus seperti ini. Sebaiknya jangan begitu percaya,” imbau M. Wirawan.(joh)