JAKARTA, (BI)-Ketua DPR Bambang Soesatyo meminta semua kementerian ekonomi dan Bank Indonesia (BI) tetap fokus menghadapi potensi ketidakpastian perekonomian global. Khususnya menjelang pemilu 2019.
“Semua kekuatan politik juga harus menghindari manuver-manuver yang dapat mengganggu pertahanan dan keamanan nasional. Termasuk ketahanan ekonomi,†demikian politisi Golkar itu, Senin (21/1/2019).
Menurut Bamsoet, tahun politik berupa pemilu dan pilpres April 2019 yang damai pasti akan memberi kontribusi signifikan terhadap ketahanan dan perkembangan perekonomian nasional. Tapi, Indonesia juga tak luput dari ancaman ketidakpastian perekonomian global.
Dimana semua negara berkembang masih harus menunggu dan mengantisipasi perkembangan perang dagang Amerika Serikat (AS) dengan China.
Selain itu, semua bank sentral, termasuk BI masih harus mengantisipasi rencana Federal Reserve (Bank Sentral AS) menaikan suku acuan atau Fed Fun Rate (FFR) tahun 2019 ini
Dikatakan, meski otoritas moneter AS mulai terlihat tidak lagi agresif, namun rencana menaikan FFR tahun ini sudah dijadikan opsi sehingga Indonesia tetap harus mengantisipasi.
Persiapan dan pelaksanaan Pilpres serta Pileg 2019 sekali-lagi tidak boleh membuat Indonesia, terutama tim ekonomi pemerintah lengah.
Sebaliknya, karena ketidakpastian global masih menyelimuti perekonomian, maka semua kementerian ekonomi, BI dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), harus tetap fokus dan antisipatif. “Jadi, semua harus fokus hadapi gejolak global,†pungkasnya.(Bir)
“Semua kekuatan politik juga harus menghindari manuver-manuver yang dapat mengganggu pertahanan dan keamanan nasional. Termasuk ketahanan ekonomi,†demikian politisi Golkar itu, Senin (21/1/2019).
Menurut Bamsoet, tahun politik berupa pemilu dan pilpres April 2019 yang damai pasti akan memberi kontribusi signifikan terhadap ketahanan dan perkembangan perekonomian nasional. Tapi, Indonesia juga tak luput dari ancaman ketidakpastian perekonomian global.
Dimana semua negara berkembang masih harus menunggu dan mengantisipasi perkembangan perang dagang Amerika Serikat (AS) dengan China.
Selain itu, semua bank sentral, termasuk BI masih harus mengantisipasi rencana Federal Reserve (Bank Sentral AS) menaikan suku acuan atau Fed Fun Rate (FFR) tahun 2019 ini
Dikatakan, meski otoritas moneter AS mulai terlihat tidak lagi agresif, namun rencana menaikan FFR tahun ini sudah dijadikan opsi sehingga Indonesia tetap harus mengantisipasi.
Persiapan dan pelaksanaan Pilpres serta Pileg 2019 sekali-lagi tidak boleh membuat Indonesia, terutama tim ekonomi pemerintah lengah.
Sebaliknya, karena ketidakpastian global masih menyelimuti perekonomian, maka semua kementerian ekonomi, BI dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), harus tetap fokus dan antisipatif. “Jadi, semua harus fokus hadapi gejolak global,†pungkasnya.(Bir)