KARIMUN (Beritaintermezo.com)-Bupati Karimun Aunur Rafiq memperingatkan kepada warga supaya mewaspadai bahaya laten paham komunis atau Partai Komunis Indonesia. Bukan hanya sekedar waspada, Rafiq juga meminta semua pihak untuk bersama-sama memerangi paham tersebut.
Untuk memerangi itu, Rafiq meneken kerjasama bela negara dan wawasan kebangsaan dengan Dandim 0317 Tanjungbalai Karimun Letkol Inf D Ketut Artha Suyasa. Penekenan kerjasama itu sempena dengan upacara peringatan Hari Kebangkitan Nasional ke 108 di Halaman Kantor Bupati Karimun, Jumat (20/5).
Rafiq menekankan kepada masyarakat agar menjaga keutuhan Nagera Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dari ancaman apapun, termasuk paham komunis.
"Kita sama-sama ketahui bahwa bagaimana bahaya laten PKI dan saat ini sedang maraknya muncul simbol-simbol komunis. Kita tidak lah berlebihan, kehawatiran kita ini bukan pula sebagai phobia, tapi merupakan antisipasi dari PKI, yang suatu saat bisa muncul," kata Rafiq.
Maka dari itu kata dia, wawasan kebangsaan dan bela negara harus dapat diterapkan dan dapat membangkitkan semangat jiwa kebangsasaan serta semangat cinta tanah air.
"Oleh karna itu revolusi mental sebagaimana yang digaungkan oleh Presiden Joko Widodo harus ditrapkan dalam membangun negara dan bangsa ini. Mudah-mudahan momentum Hari Kebangkitan Nasional ini kita harus sama-sama menjaga bangsa dari ancaman apapun," katanya.
Dalam kesempatan itu turut serta dilaksanakan pembacaan deklarasi anti komunis di Kabupaten Karimun oleh unsur kepemudaan, yang diprakarsai oleh Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI).(tambunan)
Untuk memerangi itu, Rafiq meneken kerjasama bela negara dan wawasan kebangsaan dengan Dandim 0317 Tanjungbalai Karimun Letkol Inf D Ketut Artha Suyasa. Penekenan kerjasama itu sempena dengan upacara peringatan Hari Kebangkitan Nasional ke 108 di Halaman Kantor Bupati Karimun, Jumat (20/5).
Rafiq menekankan kepada masyarakat agar menjaga keutuhan Nagera Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dari ancaman apapun, termasuk paham komunis.
"Kita sama-sama ketahui bahwa bagaimana bahaya laten PKI dan saat ini sedang maraknya muncul simbol-simbol komunis. Kita tidak lah berlebihan, kehawatiran kita ini bukan pula sebagai phobia, tapi merupakan antisipasi dari PKI, yang suatu saat bisa muncul," kata Rafiq.
Maka dari itu kata dia, wawasan kebangsaan dan bela negara harus dapat diterapkan dan dapat membangkitkan semangat jiwa kebangsasaan serta semangat cinta tanah air.
"Oleh karna itu revolusi mental sebagaimana yang digaungkan oleh Presiden Joko Widodo harus ditrapkan dalam membangun negara dan bangsa ini. Mudah-mudahan momentum Hari Kebangkitan Nasional ini kita harus sama-sama menjaga bangsa dari ancaman apapun," katanya.
Dalam kesempatan itu turut serta dilaksanakan pembacaan deklarasi anti komunis di Kabupaten Karimun oleh unsur kepemudaan, yang diprakarsai oleh Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI).(tambunan)