Pekanbaru (BIC)-PTPN IV PalmCo, subholding dari Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero), mengajak pemerintah dan asosiasi untuk memperkuat kolaborasi dalam meningkatkan kesejahteraan petani sawit.
Ajakan ini disampaikan dalam Forum Bisnis Kemitraan Aspekpir Indonesia yang digelar di Pekanbaru akhir Agustus lalu.
Forum tersebut dihadiri jajaran manajemen PTPN IV Regional Riau, Ketua Umum GAPKI Eddy Martono, Ketua Aspekpir Indonesia Setyono, perwakilan Pemerintah Provinsi Riau, asosiasi, dan petani sawit.
Direktur Utama PTPN IV PalmCo, Jatmiko Santosa, menegaskan PalmCo tidak hanya berperan sebagai offtaker hasil panen, tetapi juga penggerak ekosistem sawit dari hulu ke hilir.
"PalmCo berkomitmen menjadi mitra petani dalam memastikan keberlanjutan produktivitas dan kesejahteraan. Kami mendorong peremajaan sawit rakyat, penyediaan bibit unggul, hingga penguatan kelembagaan petani," ujarnya, Kamis (4/9).
Hingga Juli 2025, PalmCo mencatat realisasi rekomendasi teknis untuk 14.520 hektare kebun, penyaluran dana BPDPKS untuk 13.864 hektare senilai Rp831 miliar, serta penanaman 10.628 hektare kebun masyarakat. Selain itu, lebih dari 5,7 juta bibit unggul telah disalurkan.
SEVP Business Support PTPN IV Regional III, Bambang Budi Santoso, menambahkan kolaborasi lintas pihak terbukti berhasil melalui Program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) di Riau sejak 2019.
"Produktivitas kebun mitra meningkat, pendapatan petani kini rata-rata Rp12 juta per bulan per kavling, dan ekonomi desa ikut bergerak," katanya.
Sementara itu, Ketua Dewan Pengawas Aspekpir, Rusman Heriawan, mengapresiasi konsistensi PTPN IV dalam membangun kemitraan dengan petani.
"Sawit terbukti menurunkan angka kemiskinan. Petani sawit sekarang jarang yang miskin. Itu fakta," ujarnya.
Dengan penguatan kolaborasi antara perusahaan, pemerintah, dan asosiasi, PalmCo optimistis petani sawit semakin mandiri, daya saing industri meningkat, dan kontribusi terhadap perekonomian nasional makin besar.***