www.beritaintermezo.com
13:25 WIB - Berlangsung Ketat, Seleksi Beasiswa Prestasi S1 PHR Masuki Tahap Akhir | 12:53 WIB - Kepala Bappeda Tapteng Hadiri Rakor Syarat Pencalonan Bupati dan Wakil Bupati Pilkada Serentak | 07:45 WIB - Sukses, Seminar Antarabangsa ke-12 'EHMAP' Kerjasama UNRI-UKM Malaysia Bahas 60 Paper | 07:39 WIB - IOH dan Garuda Indonesia Jalin Kerjasama Perkuat Pertumbuhan Penerbangan dan Pariwisata | 07:29 WIB - Undangan Sudah Diserahkan, Wapres Terpilih Diharapkan Hadir Pembukaan Porwanas Kalsel 2024 | 07:22 WIB - Lantik PWI Kaltim, Hendry CH Bangun Tunjukkan Ketidakpatuhan Terhadap PDPRT
UKT Diturunkan Jadi Rp 1 Juta, Siti Aisyah Pilih Kuliah di UPP Agar Bisa Dekat Ayah
Jumat, 24-05-2024 - 11:18:32 WIB

TERKAIT:
   
 

PEKANBARU (Beritaintermezo.com)-Heboh seputar Siti Aisyah, calon mahasiswi baru jalur SNBP (Seleksi Nasional Berbasis Prestasi) yang diberitakan memilih mundur dari Universitas Riau (UNRI) karena alasan uang kuliah (UKT) yang harus dibayarnya terlalu tinggi, direspons cepat UNRI. Tim UKT UNRI, atas perintah Rektor, Kamis (23/5/24) menghubungi kembali Siti Aisyah guna melakukan verifikasi ulang terhadap kondisi ekonomi keluarganya. Ternyata orangtua Siti bekerja sebagai buruh sawit, bukan petani sawit seperti yang dilaporkan Siti saat mendaftar ulang secara online. Karena itu, UNRI kemudian merevisi atau menurunkan UKT-nya dari Rp 4,8 juta per semester (UKT 5) menjadi Rp 1 juta (UKT 2).

"Namun, Siti lebih memilih kuliah di Universitas Pasir Pangaraian (UPP), dekat kampungnya, karena sudah memperoleh beasiswa dan ingin tetap dekat ayahandanya," ujar Wakil Rektor IV Unri Dr Ir Sofyan Husein Siregar MPhil didampingi Staf Khusus Bidang Komunikasi Ir Ridar Hendri MSi PhD kepada media, Jumat (24/5/24).

Cerita tentang Siti bermula dari berita sebuah media online, yang awal pekan ini mengungkap dia tidak jadi kuliah di Unri karena merasa UKT yang harus dibayar terlalu tinggi. Unri menetapkan besaran UKT untuk mahasiswa baru jalur berdasarkan bukti-bukti tertulis penghasilan orangtua yang dikirimkan secara online saat pendaftaran ulang. Namun Unri tetap memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk merevisi UKT dengan menunjukkan bukti-bukti yang lebih akurat. Sebanyak 45 dari 2.000 mahasiswa, memanfaatkan kesempatan ini dan berhasil menurunkan UKT mereka, bahkan sampai empat tingkat. Siti belum sempat memanfaatkan kesempatan ini, tapi berita tersebut sudah terlanjur viral dan melebar kemana-mana. Tak terkecuali oleh media sosial yang ramai-ramai membagikan gambar tangkapan layar judul berita media online yang mengekspose Siti pertama kali tadi.    

Sebenarnya, kata Dr Sofyan, sehari sebelum pendaftaran ulang ditutup, Senin (20/5/24), pihak Unri sudah menghubungi Siti, untuk memberitahu bahwa ada pihak yang ingin membiayai kuliah Siti hingga tamat. Tetapi Siti tidak mengangkat semua telepon yang masuk karena sedang melakukan cooling down. “Kami memang tidak mencari sampai ke kampungnya yang terletak 181 km dari kampus Unri di Pekanbaru. Tapi sudah berhasil bicara panjang lebar dengan Siti dan keluarganya. Ini pengalaman yang akan kami gunakan untuk perbaikan Unri ke depan,” tuturnya.

* Tak Ingin Jauh dari Ayahnya

Menurut Dr Sofyan, hasil pembicaraan telepon Tim UKT Unri dengan pihak Siti, Kamis (23/5/24) mengungkapkan, bahwa ayahnya hanya seorang buruh sawit, bukan petani sawit seperti yang dilaporkannya saat mendaftar ulang ke Unri sebelumnya. Dia mengaku merupakan anak tunggal. Faktor anak tunggal ini, juga termasuk menjadi bahan pertimbangan menetapkan UKT Siti sebelumnya.

Namun, setelah mengetahui lebih jauh kondisi Siti dan keluarganya, Unri menyimpulkan Siti hanya layak membayar UKT 2 senilai Rp 1 juta per semester. Ini ditawarkan kepada Siti. Dia sempat bimbang, tetapi akhirnya tetap memilih berkuliah di UPP, tak jauh dari Pendalian, kampung halaman Siti. Sebab, selain telah mendapat beasiswa dari BPP Kelapa Sawit Nasional sebesar Rp 3,5 juta perbulan, dia tidak ingin jauh dari ayahnya. Apalagi sejak 2016, ibundanya pun telah tiada. Tim juga sempat berbincang dengan Dekan Faperta UPP, Lufita Nur Alfiah MSi untuk mencari solusi terbaik untuk Siti. Kesimpulannya, Siti Aisyah menyatakan terimakasihnya kepada upaya Unri, namun atas dasar pertimbangan kondisi kesehatan ayahandanya juga, dia memutuskan tetap akan melanjutkan studinya di UPP.***



 
Berita Lainnya :
  • UKT Diturunkan Jadi Rp 1 Juta, Siti Aisyah Pilih Kuliah di UPP Agar Bisa Dekat Ayah
  •  
    Komentar Anda :

     
     
     
     
    TERPOPULER
    1 Rumah Duka di Karimun Merangkap Tempat Judi, Polres Tutup Mata
    2 Fraksi DPRD Riau Berikan Pandangan Umum Terhadap Ranperda Pokok-pokok Pengelolaan Keuangan Daerah
    3 Sijago Merah Lahap 7 Rumah Warga di Jalan Datuk Bandar Tembilahan
    4 Pemuda Teluk Sungkai Gotong Royong Menimbun Jalan Berlobang
    5 Harap Pinta Belasan Tahun
    Rumah Sakit Daerah Madani Kota Pekanbaru Resmi Beroperasi
    6 Pj Walikota Dumai Arlizman Agus Buka Jambore PIK 2015
    7 Pemkab Rohil Salurkan Beasiswa Keluarga Tidak Mampu Sebesar Rp6,5 Milyar
    8 Konferensi Perubahan Iklim ke-21 Paris
    APRIL Tawarkan Solusi Alternatif Buka Lahan Tanpa Bakar
    9 Ini Dia Cara Alami Mengobati Sakit Gigi Terbukti Ampuh
    10 Bantuan Kapal Karet Tiba, BPBD Siap Siaga Atasi Banjir di Pekanbaru
     
    Foto Lepas | Galeri Foto | Advertorial | Opini | Indeks
    Siak | Inhu | Rohil | Kepri | DPRD Rohil
    Redaksi Disclaimer Pedoman Tentang Kami Info Iklan
    © 2016 PT. INTERMEZO PUTRA SAMPURNA PERS, All Rights Reserved
    handbags replicawatches replica