Pesawat Tempur F-16 Tergelincir di Bandara SSQ II Ternyata Sudah Berusia 26 tahun

Pesawat Tempur F-16 Tergelincir di Bandara SSQ II Ternyata Sudah Berusia 26 tahun

Pekanbaru (Beritaintermezo.com)-Pesawat tempur F16 nomor ekor TS1603 mengalami kecelakaan keluar landasan atau over run saat melakukan pendaratan usai misi latihan. Pesawat tempur F-16 merupakan pesawat buatan Amerika yang dibeli pemerintah Indonesia antara periode 1989-1991. Kini usianya sekitar 26 tahun. Namun pesawat ini dipastikan laik terbang.

"Pesawat ini (F16) dinyatakan laik terbang," kata Komandan Pangkalan Udara Roesmin Nurjadin, Marsekal Pertama Henri Alfiandi seperti dilansir Antara di Pekanbaru, Rabu (15/3).

Meski berusia 26 tahun, pesawat tersebut dipastikan mendapat perawatan sesuai standar. "Jadi kalau ditanyakan masalah pesawat, pesawat itu bukan tua, atau muda, atau baru, tetapi laik terbang," tuturnya.

Henri menjelaskan, pesawat tempur F-16 tipe Block 15 dengan tempat duduk ganda itu mulai beroperasi di Skadron Udara 16 Lanud Roesmin Nurjadin sejak April 2016. Sebelumnya, pesawat tempur buatan Negeri Paman Sam itu beroperasi di Pangkalan Udara Iswahyudi, Jawa Timur. Pesawat tersebut dibeli dengan kondisi masih baru oleh TNI AU pada periode 1989-1991.

"Pesawat merupakan produk dari Lockheed Martin, dengan kode TS1603, pesawat dibeli baru oleh TNI AU," jelasnya.

Lanud Roesmin Nurjadin merupakan satu-satunya Lanud Tipe A di Sumatera. Terdapat dua Skadron Udara di Pangkalan militer tersebut. Selain Skadron Udara 16 dengan jet tempur F16 nya, juga terdapat Skadron Udara 12 dengan Hawk 100/200. Kemarin, salah satu pesawat tempur F16 mengalami kecelakaan keluar landasan atau over run saat melakukan pendaratan usai misi latihan.

Kedua pilot yang menerbangkan pesawat tempur itu, Mayor Pnb Andri Setiawan dan Lettu Pnb Marco Anderson dipastikan selamat. Danlanud menjelaskan peristiwa tergelincirnya pesawat itu terjadi sekitar pukul 16.55 WIB.

Pesawat awalnya mendarat mulus, namun saat pendaratan pesawat mengalami masalah pada sistem pengereman atau breaking malfunction. Kedua pilot lantas berusaha menghentikan pesawat sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP) yang berlaku hingga akhirnya tergelincir dan keluar landasan pacu sejauh 200 meter.(mc/bic)

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index