Ground Breaking kerjasama dengan BPPT, PTPN V Bangun PLT Biogas Terantam

Ground Breaking kerjasama dengan BPPT,  PTPN  V Bangun PLT Biogas Terantam
Direktur Komersil PTPN V M. Arwin Nst bersama Deputi Deputi Kepala BPPT Bidang TIEM Dr. Hammam Riza didampingi Direktur PTSEIK – TIEM Dr. Adiarso, MSc, GM SBU TandunPTPN V Sugeng Irianto dan Kabag Transformasi Bisnis PTPN

Pekanbaru (Beritaintermezo.com)-PTPN V melaksanakan ground breaking pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Biogas PKS Terantam berdaya 1,5-2,0 Mega Watt, Rabu (24/05/2017). Bekerjasama dengan BPPT selaku pemilik anggaran, kegiatan dilaksanakan di PKS Terantam PTPN V yang berlokasi di Kecamatan Tapung Hulu Kabupaten Kampar, Riau. Hadir dalam kegiatan tersebut Direktur Komersil PTPN V M. Arwin Nasution, Deputi Kepala BPPT Bidang TIEM Dr. HammamRiza, Direktur PTSEIK – TIEM Dr. Adiarso, MSc, GM SBU Tandun Sugeng Irianto beserta jajaran Kabag dan Manajer di Lingkungan PTPN V.

Disampaikan Direktur Komersil PTPN V M Arwin Nasution, pihaknya menyambut gembira tawaran yang diajukan BPPT kepada PTPN V, untuk membangun suatu Pembangkit listrik yang menggunakan limbah cair sawit (POME) sebagai bahan dasarnya.

"Kami merasa sangat berbangga hati,setelah melalui diskusi, kajian,dan perjanjian kerjasama dengan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi pada 2016 lalu, akhirnya kita melaksanakan Ground Breaking Pembangunan Pilot Project Pembangkit Listrik Tenaga Biogas (PLTBg) di PKS Terantam," ujar Arwin.

Menurutnya, PTPN V memiliki potensi yang sangat besar dalam hal pengelolaan limbah sawit menjadi energy terbarukan seperti biogas.

“Berdasarkan hasil perhitungan sendiri serta studi kelayakan pihak ketiga, sebenarnya Perusahaan memiliki peluang untuk membangun kurang lebih 54 MW pembangkit listrik yang berasal dari bioenergy. 54 MW itu terdiri dari 15,37 MW potensi Pembangkit Listrik Tenaga Biogas/PLTBgdan 38,57 MW potensi Pembangkit Listrik Tenaga Biomassa/PLTBm,"  bebernya.

Lebih lanjut dipaparkannya bahwa pemanfaatan limbah bagi Perusahaan sawit dan karet di Provinsi Riau tersebut, dianggap sebagai suatu cara untuk bertahan dalam persaingan bisnis.

"Pemanfaatan dan optimalisasi asset yang dimiliki, termasuk limbah, adalah salah satu key success factor agar mampu bertahan dan tumbuh di industry ini,"  tukas Arwin.

Memang pembangunan Biogas PKS Terantam yang dibiayai oleh BPPT tersebut akan dilaksanakan secara bertahap mulai anggaran tahun 2017. Bagi BPPT sendiri, pembangunan biogas di PTPN V ini akan menjadi pilot project mereka.

"Tahap pertama ini, sesuai anggaran maka akan dibangun pilot project PLT Biogas dari limbah sawit setara 0,7 MW,"  ujar Deputi Kepala BPPT Bidang TIEM Dr. Hammam Riza.

"Semoga tim BPPT dan tim counterpart dari PTPN V betul-betul mengawal dengan baik pelaksanaan pekerjaan pembanguan pilot project biogas Terantam ini agar berjalan lancar dan menghasilkan output sesuai target yang telah ditetapkan," imbuhnya. (rls/jin)

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index