Pelalawan (Beritaintermezo.com)-Pejabat di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pelalawan masih banyak yang berdomisili di luar daerah. Rumah dinas peruntukkan bagi pejabat yang memiliki jabatan strategis justru kosong tidak dihuni.
Ini dibuktikan dengan banyaknya kendaraan pelat merah milik Pemkab yang datang ke Pangkalan Kerinci pada pagi hari. Begitu juga sore hari, usai jam kantor banyak kendaraan pelat merah yang diduga menuju Pekanbaru.
Hal ini memicu reaksi dua mahasiswa Pelalawan dan berbuntut dengan aksi segel Kantor Bupati Pelalawan, Jumat (8/9/2017) seperti dilansir goriau.com. Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan Daerah (BPK2D) Pelalawan diminta membenahi Kepala Dinas (Kadis) terkait.
"Kalau mereka (Kadis, red) tidak mau menempati rumah dinas, sebaiknya dirobohkan. Rumah dinas ada, kenapa harus bolak-balik ke Pekanbaru, kalau hari libur wajar," terang Firka, saat orasi.
Orasi senada juga disampaikan Fakhrunas, ia menegaskan bahwa Kepala Dinas jangan hanya mencari kehidupan di Pelalawan saja. Beban moral sebagai Kepala Dinas juga harus dipikirkan.
"Dapat uang disini, mereka belanja di Pekanbaru. Bagaimana tanggung jawab moral mereka terhadap masyarakat di daerah ini," ucapnya.
Kedua mahasiswa ini juga mempertanyakan kinerja Kepala Dinas yang berdomisili di luar daerah. Pemkab melalui dinas terkait diminta untuk melakukan pembenahan.
"Karena mereka jarang berada di rumah dinas. Kami melakukan sidak siang dan malam, tapi rumah dinas kosong. Bagaimana dengan kinerja mereka ini," tandas Fakhrunas.
Ini dibuktikan dengan banyaknya kendaraan pelat merah milik Pemkab yang datang ke Pangkalan Kerinci pada pagi hari. Begitu juga sore hari, usai jam kantor banyak kendaraan pelat merah yang diduga menuju Pekanbaru.
Hal ini memicu reaksi dua mahasiswa Pelalawan dan berbuntut dengan aksi segel Kantor Bupati Pelalawan, Jumat (8/9/2017) seperti dilansir goriau.com. Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan Daerah (BPK2D) Pelalawan diminta membenahi Kepala Dinas (Kadis) terkait.
"Kalau mereka (Kadis, red) tidak mau menempati rumah dinas, sebaiknya dirobohkan. Rumah dinas ada, kenapa harus bolak-balik ke Pekanbaru, kalau hari libur wajar," terang Firka, saat orasi.
Orasi senada juga disampaikan Fakhrunas, ia menegaskan bahwa Kepala Dinas jangan hanya mencari kehidupan di Pelalawan saja. Beban moral sebagai Kepala Dinas juga harus dipikirkan.
"Dapat uang disini, mereka belanja di Pekanbaru. Bagaimana tanggung jawab moral mereka terhadap masyarakat di daerah ini," ucapnya.
Kedua mahasiswa ini juga mempertanyakan kinerja Kepala Dinas yang berdomisili di luar daerah. Pemkab melalui dinas terkait diminta untuk melakukan pembenahan.
"Karena mereka jarang berada di rumah dinas. Kami melakukan sidak siang dan malam, tapi rumah dinas kosong. Bagaimana dengan kinerja mereka ini," tandas Fakhrunas.