Inhu (Beritaintermezo.com)-Pemerintah Kabupaten Indragiri Hulu menggelar upacara peringatan Tragedi Bersejarah 5 Januari 1949 di depan Tugu Agresi, Jalan Ahmad Yani Rengat, Selasa (5/1/2016) pagi. Selain diikuti Pegawai Negeri Sipil (PNS), pelajar, organisasi kemasyarakat serta TNI dan Polri, upacara yang dipimpin Penjabat Bupati Inhu H Kasiarudin juga diikuti anak dan cucu Bupati Tulus serta para veteran dan pejuang.
Upacara peringatan Tragedi Bersejarah 5 Januari 1949 ditandai dengan peletakan karangan bunga di Tugu Agresi serta pembacaan sejarah singkat tentang Agresi Militer Belanda ke-2 di Kota Rengat yang menyebabkan ribuan nyawa tidak berdosa menjadi korban.
Usai pelaksanaan upacara dilanjutnya dengan tabur bunga di Sungai Indragiri oleh Penjabat Bupati Inhu H Kasiarudin, Forkopimda serta anak Bupati Tulus serta para veteran. Saat tabur bunga di dermaga belakang Wisma Embun Bunga ini, Nini Turaiza, anak Bupati Tulus tampak meneteskan airmata.
Sebab tragedi bersejarah 5 Januari 1949 telah merenggut nyawa orangtuanya Bupati Tulus yang memilih mempertahankan tanah Indragiri. Oleh tentara Belanda, jasad ayahnya tersebut dibuang di Sungai Indragiri bersama ribuan warga lain yang juga menjadi korban.
Setelah melaksanakan tabur bunga, Penjabat Bupati Inhu H Kasiarudin bersama Forkopimda langsung menuju Taman Makam Pahlawan Indra Bhakti, Pematangreba untuk melaksanakan ziarah.
Penjabat Bupati Inhu H Kasiarudin mengungkapkan bahwa rangkaian kegiatan yang dilaksanakan setiap tanggal 5 Januari ini merupakan upaya untuk mengenang dan menghormati jasa para pahlawan yang telah gugur sebagai kusuma bangsa.
Karena itu, melalui momentum peringatan hari bersejarah 5 Januari, ia berharap nilai-nilai perjuangan para pahlawan, semangat patriotisme dan nasionalisme tetap terjaga sebagai modal mengisi kemerdekaan. Sebab bangsa yang besar adalah bangsa yang mampu menghargai jasa para pahlawannya. Selain itu, bangsa ini juga masih membutuhkan banyak pejuang untuk melaksanakan pembangunan.(Lumban)
Upacara peringatan Tragedi Bersejarah 5 Januari 1949 ditandai dengan peletakan karangan bunga di Tugu Agresi serta pembacaan sejarah singkat tentang Agresi Militer Belanda ke-2 di Kota Rengat yang menyebabkan ribuan nyawa tidak berdosa menjadi korban.
Usai pelaksanaan upacara dilanjutnya dengan tabur bunga di Sungai Indragiri oleh Penjabat Bupati Inhu H Kasiarudin, Forkopimda serta anak Bupati Tulus serta para veteran. Saat tabur bunga di dermaga belakang Wisma Embun Bunga ini, Nini Turaiza, anak Bupati Tulus tampak meneteskan airmata.
Sebab tragedi bersejarah 5 Januari 1949 telah merenggut nyawa orangtuanya Bupati Tulus yang memilih mempertahankan tanah Indragiri. Oleh tentara Belanda, jasad ayahnya tersebut dibuang di Sungai Indragiri bersama ribuan warga lain yang juga menjadi korban.
Setelah melaksanakan tabur bunga, Penjabat Bupati Inhu H Kasiarudin bersama Forkopimda langsung menuju Taman Makam Pahlawan Indra Bhakti, Pematangreba untuk melaksanakan ziarah.
Penjabat Bupati Inhu H Kasiarudin mengungkapkan bahwa rangkaian kegiatan yang dilaksanakan setiap tanggal 5 Januari ini merupakan upaya untuk mengenang dan menghormati jasa para pahlawan yang telah gugur sebagai kusuma bangsa.
Karena itu, melalui momentum peringatan hari bersejarah 5 Januari, ia berharap nilai-nilai perjuangan para pahlawan, semangat patriotisme dan nasionalisme tetap terjaga sebagai modal mengisi kemerdekaan. Sebab bangsa yang besar adalah bangsa yang mampu menghargai jasa para pahlawannya. Selain itu, bangsa ini juga masih membutuhkan banyak pejuang untuk melaksanakan pembangunan.(Lumban)