Razia Insidentil, Petugas Gabungan Tidak Temukan Adanya Narkoba Dan Alat Komunikasi Ilegal di Lapas

Razia Insidentil, Petugas Gabungan Tidak Temukan Adanya Narkoba Dan Alat Komunikasi Ilegal di Lapas
Ka. Lapas Kelas IIA Bagansiapiapi, Wachid Wibowo saat melakukan test urine.

BAGANSIAPIAPI (Beritaintermezo.com)-Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Bagansiapiapi, Kabupaten Rokan Hilir (Rohil) kembali melakukan razia Insidentil dengan melibatkan unsur TNI/Polri, BNK dan Insan Pers. Kegiatan yang dilaksanakan pada Selasa (23/11) malam itu tidak ditemukan adanya narkoba maupun alat komunikasi ilegal di dalam kamar para tahanan.

Kalapas Kelas IIA Bagansiapiapi, Wachid Wibowo, AM.d, IP, S.Sos,MM mengatakan kalau razia ini dalam rangka cipta kondisi terhadap pejabat struktural, sipir maupun para Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) yang ada di Lapas kelas IIA Bagansiapiapi, Rohil, Riau.

Sebelum dilakukannya razia, pihak lapas terdahulu melakukan tes urine terhadap para pejabat struktural, sipir yang jumlahnya sebanyak 52 orang. Hasilnya, semua pejabat dan sipir dilapas yang over kapasitas di Indonesia itu negatif narkoba.

Kemudian para petugas gabungan dibagi menjadi tiga kelompok dan langsung masuk kedalam lapas. Dari 16 kamar yang ada di lapas, diambil 3 kamar yang sudah dipilih secara acak oleh pihak TNI, Polri dan Media. Adapun kamar yang dipilih yakni kamar nomor 3, 5 dan nomor 9.

Para WBP yang menghuni ketiga kamar yang jumlahnya lebih kurang 160 orang itu diminta keluar dari kamar dan duduk berbaris di lapangan sembari mendengarkan pencerahan dan motivasi dari pihak BNK dan Kodim 0321 Rohil.

Sedangkan petugas gabungan yang sudah dibagi menjadi 3 kelompok menggeledah tiga kamar yang dipilih secara acak tersebut. Sementara itu, WBP yang duduk berbaris juga dipilih secara acak untuk dilakukan tes urine.

WBP yang dites urinenya sebanyak 8 orang. Mereka juga dipilih secara acak yang dilakukan oleh dari perwakilan TNI, Polri, BNK dan Media. 8 WBP dinyatakan negatif dari narkoba oleh pihak medis dari Puskesmas Bagansiapiapi.

"Hasil dari penggeledahan ketiga kamar, petugas tidak menemukan narkoba dan handphone serta barang yang dilarang seperti senjata tajam (Sajam) dan sejenisnya didalam ketiga kamar yang digeledah tersebut," Ungkap Wachid Wibowo.

Penunjukan WBP sebagai sample bukan dari Lapas, akan tetapi dari perwakilan dari TNI, Polri, BNK dan Media. Jadi tentunya hasil ini tidak ada rekayasa, karena WBP yang dites urine bukan kami yang memilihnya," Kata Wachid lagi.

Ia menegaskan, pihaknya selama ini berkomitmen seluruh pegawai dan WBP Lapas Kelas II Bagansiapiapi meskipun isinya lebih 60 persen adalah narapidana (Napi), tapi harus zero yang namanya narkoba.

Jumlah keseluruhan WBP yang dikeluarkan dari kamar nomor 3, 5 dan 9 berjumlah 160 orang lebih. Satu kamar tahanan ada diisi 40 orang ada 60 orang sehingga saat ini jumlah tahanan sebanyak 932 orang.

"Kapasitas Lapas ini hanya 98 orang, sedangkan sekarang ini dihuni 932 orang sehingga mengalami over kapasitas. Standar kamar hanya untuk diisi 9 orang, ini diisi 40-60 orang," pungkas Kalapas Wachid Wibowo.

Razia yang dipimpin oleh Kepala Kesatuan Pengamanan Lembaga Pemasyarakatan (KPLP), Bastian Manalu, berjalan aman dan lancar karena dilakukan dengan pendekatan secara humanis, sehingga tidak menganggu keamanan dan ketertiban serta mematuhi protokol kesehatan covid 19 yang telah ditetapkan oleh pemerintah. (zal)

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index