BAGANSIAPIAPI (Beritaintermezo.com) - Lapas Kelas IIA Bagansiapiapi bersama tim gabungan yang terdiri dari TNI/Polri serta BNK mengadakan razia Isidentil secara humanis terhadap warga binaan.
Dalam razia itu, ratusan warga binaan dikumpulkan di lapangan, dan para petugas membersihkan kamar hunian sebagai langkah antisipasi adanya peredaran barang-barang yang dilarang.
"Adanya tiga kamar dan 10 warga binaan yang dipilih secara acak oleh perwakilan dari TNI/Polri, BNK, dan Media Massa. Kemudian kamar itu dibersihkan oleh para petugas.
"Alhamdulillah tidak ada ditemukan barang-barang yang membahaya kan seperti narkoba, handphone, maupun Sajam," Kata Kalapas Bagansiapiapi, Wachid Wibowo, Kamis (21/4) malam kemaren.
Diterangkan Wachid, adapun kamar warga binaan yang dibersihkan petugas yakni kamar nomor 1 yang dihuni oleh puluhan wanita, kamar nomor 5 dan kamar nomor 16.
Razia kali ini katanya difokuskan terkait narkoba. Karena ini merupakan tantangan tersendiri bagi kita semua, apalagi warga binaan yang ada dilapas kelas IIA Bagansiapiapi ini 60 persen nya tersandung kasus narkotika.
Selain razia, Pihak lapas juga melakukan test urine terhadap 64 Pegawai dan 10 warga binaan yang dipilih secara acak oleh tim gabungan. "Seluruh pegawai kita maupun warga binaan yang terdiri dari 8 orang laki-laki dan 2 wanita yang dites urine hasilnya negatif," Kata Wachid.
Dia berpesan kepada ratusan warga binaan untuk senantiada menjaga ketertiban dan menghindari dari yang namanya narkoba selama menjalani hukuman. "Jangan sampai bermain dengan narkoba, apalagi berinteraksi dan menjalin komunikasi dengan pihak luar," Pesannya.
Perwakilan BNK Rohil, Islianto mengatakan kalau pihaknya rutin memberikan sosialisasi tentang bahaya narkoba kepada para siswa dan remaja yang belum kenal dengan narkotika.
"Sosialisasi sangat baik untuk siswa dan remaja, karena mereka akan tau bahaya narkotika. Kalau pecandu tidak bisa lagi dengan cara sosialisasi, akan tetapi harus direhabilitasi," Tutupnya. (zal)
Dalam razia itu, ratusan warga binaan dikumpulkan di lapangan, dan para petugas membersihkan kamar hunian sebagai langkah antisipasi adanya peredaran barang-barang yang dilarang.
"Adanya tiga kamar dan 10 warga binaan yang dipilih secara acak oleh perwakilan dari TNI/Polri, BNK, dan Media Massa. Kemudian kamar itu dibersihkan oleh para petugas.
"Alhamdulillah tidak ada ditemukan barang-barang yang membahaya kan seperti narkoba, handphone, maupun Sajam," Kata Kalapas Bagansiapiapi, Wachid Wibowo, Kamis (21/4) malam kemaren.
Diterangkan Wachid, adapun kamar warga binaan yang dibersihkan petugas yakni kamar nomor 1 yang dihuni oleh puluhan wanita, kamar nomor 5 dan kamar nomor 16.
Razia kali ini katanya difokuskan terkait narkoba. Karena ini merupakan tantangan tersendiri bagi kita semua, apalagi warga binaan yang ada dilapas kelas IIA Bagansiapiapi ini 60 persen nya tersandung kasus narkotika.
Selain razia, Pihak lapas juga melakukan test urine terhadap 64 Pegawai dan 10 warga binaan yang dipilih secara acak oleh tim gabungan. "Seluruh pegawai kita maupun warga binaan yang terdiri dari 8 orang laki-laki dan 2 wanita yang dites urine hasilnya negatif," Kata Wachid.
Dia berpesan kepada ratusan warga binaan untuk senantiada menjaga ketertiban dan menghindari dari yang namanya narkoba selama menjalani hukuman. "Jangan sampai bermain dengan narkoba, apalagi berinteraksi dan menjalin komunikasi dengan pihak luar," Pesannya.
Perwakilan BNK Rohil, Islianto mengatakan kalau pihaknya rutin memberikan sosialisasi tentang bahaya narkoba kepada para siswa dan remaja yang belum kenal dengan narkotika.
"Sosialisasi sangat baik untuk siswa dan remaja, karena mereka akan tau bahaya narkotika. Kalau pecandu tidak bisa lagi dengan cara sosialisasi, akan tetapi harus direhabilitasi," Tutupnya. (zal)