Honorer Diskes Diinventarisasi, Dahniar : Jika Dipaksakan, Pembangunan Rohil Terancam

 Honorer Diskes Diinventarisasi, Dahniar : Jika Dipaksakan, Pembangunan Rohil Terancam
Bupati Suyatno melihat para pimpinan SKPD yang melakukan   absensi terhadap ASN dan Honorer usai upacara baru-baru ini di   Bagansiapiapi.

BAGANSIAPIAPI (Beritaintermezo.com) - Pemerintah kabupaten (Pemkab) Rokan Hilir (Rohil) kembali melakukan Inventarisasi terhadap tenaga Honorer dilingkungan Dinas Kesehatan (Diskes), Kamis (21/7) pagi kemaren, dilapangan Eks Purna MTQ, Batu Enam. Sebelumnya Pemkab Rohil juga melakukan Inventarisasi terhadap tenaga Honorer dan Tenaga Buruh Harian Lepas (BHL) dilingkungan Dinas Kebersihan Pertamanan dan Pasar (DKPP) Rohil.

Inventarisasi itu dilakukan dengan mengumpulkan ratusan tenaga honorer dilingkungan diskes oleh Pelaksana tugas (Plt) Sekdakab Rohil Drs H Surya Arfan Msi didampingi Asisten IV Bidang Administrasi Hj Dahniar. "ini lanjutan dari inventarisasi kemaren, karena seluruh tenaga honorer akan kita data untuk selanjutnya dilakukan evaluasi. Dimana evaluasi ini nantinya dilakukan dengan cara melihat kinerja dari tenaga honorer yang ada, "Kata Dahniar.

Ia menjelaskan, Biaya untuk membayar gaji honorer setiap tahunnya sebesar Rp193 Miliar. Jadi bagi yang tidak efektif dalam bekerja rencananya akan kita rumahkan sementara. Adapun kriteria merumahkan honorer ini kita masih melihat kepada absensi dan pencapaian kinerjanya.

"Jika jarang masuk kerja dan tidak ada yang dikerjakan maka akan kita rumahkan. Karena tidak ada gunanya kita mengeluarkan anggaran yang besar setiap tahunnya tanpa kontribusi yang jelas, "beber Dahniar.

Dilanjutkan, Inventarisasi dan evaluasi ini dilakukan karena diprediksikan ada tahun 2017 mendatang APBD Rohil hanya tinggal Rp1,2 Miliar dan belum lagi dipotong dengan biaya tidak langsung gaji dan pengeluaran rutin dengan besaran sekitar 604 Miliar serta ditambah pembayaran gaji honorer sebesar Rp193 Miliar. Nah, kalau ini dipaksakan maka belanja modal kita akan menjadi minus, "Ucap Mantan Direktur RSUD Dr RM Pratomo Bagansiapiapi tersebut.

Istri dari ketua DPRD Rohil ini juga menerangkan, sesuai kontrak kerja tenaga honorer telah dijelaskan beberapa poin yang diantaranya jika tidak masuk kerja selama satu minggu berturut-turut maka akan dierhentikan secara sepihak. "Pada dasarnya bagaimana tenaga honorer sebagai tenaga bantu bisa memaksimalkan kinerjanya dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat, "Sebutnya.

Rekap data akan dilakukan secara menyeluruh, apalagi saat ini gaji honorer telah mencapai Rp 1 Juta. "Kalau dipaksakan, maka pembangunan tak akan jalan lagi. Dari Rp1,2 Miliar hanya tersisa sebesar Rp400 miliar saja. Nah, ini pasti akan sulit untuk pembangunan, "pungkasnya.

Adapun tenaga honorer dilingungan yang dikumpulkan untuk diinventarisasi itu sebanyak 4 Pusat kesehatan Masyarakat (Puskesmas) yakni Puskesmas Bagansiapiapi, Puskesmas Bagan Punak, Puskesmas Batu Hampar, dan Puskesmas Sinaboi. (zal)

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index