33 Kasus DBD Ditemukan di Bangko, 1 Penderita Meninggal Dunia

 33 Kasus DBD Ditemukan di Bangko, 1 Penderita Meninggal Dunia

BAGANSIAPIAPI (Beritaintermezo.com) - Sejak awal Januari Hingga Akhir Oktober 2016, Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Bagansiapiapi telah menemukan sebanyak 33 kasus Demam berdarah Dengue (DBD) yang tersebar dibeberapa kelurahan dan kepenghuluan diwilayah kecamatan bangko. Dari jumlah tersebut satu diantaranya meninggal dunia setelah sebelumnya sempat dirawat di RSUD Dr Pratomo, Bagansiapiapi.


Demikian disampaikan Kepala Puskesmas Bagansiapiapi, Dr Erwinto melalui Bagian Program P2DBD, Jamaluddin, Kamis (3/11) diruang kerjanya. Dikatakan, Agar kasus DBD itu tidak merambat kewarga lain pihaknya saat ini tengah melakukan pengasapan (Fogging) dengan jarak 100 meter persegi dari kediaman sipenderita DBD serta melakukan penaburan bubuk abate disumur dan ditempat penampungan air warga.

Disebutkan Jamaluddin, dari 33 kasus DBD itu satu diantaranya meninggal dunia atas nama Mugi (5) dijalan usaha II, kelurahan Bagan Barat. Sementara 32 lainnya sudah sembuh setelah mendapat perawatan di RSUD Dr Pratomo dan RS Fatima. "sejauh ini memang penderita DBD paling banyak terdapat dikelurahan Bagan barat, sementara untuk kelurahan Bagan kota masih nihil DBD," katanya.

Dilanjutkan, Banyaknya kasus DBD yang terdapat dikecamatan bangko dikarekan pergantian musim dari panas kemusim penghujan, apalagi dibagansiapiapi ini lahannya sangat rawa dan apabila turun hujan maka air akan tergenang dipemukiman warga yang membuat nyamuk cepat berkembang biak.

Untuk itu ia menghimbau warga untuk memberantas sarang nyamuk dengan menguras, menutup dan mendaur ulang bekas sampah disekitar agar nyamuk tidak mudah bersarang. Selain itu, warga juga dianjurkan tidak menggantungkan pakaian didalam kamar, karena disekitar pakaian yang digantungkan itu nyamuk juga bisa bersarang dan sewaktu-waktu bisa menggigit kita.

Untuk mengantisifasi agar kasus itu tidak menular kewarga lain sejauh ini pihaknya masih tetap mengambil langkah dengan cara melakukan fogging dan penaburan bubuk abate disekitaran rumah yang menderita DBD. Selain itu, warga juga diminta untuk menjaga kebersihan lingkungan dari sampah agar nyamuk tidak mudah berkembang biak.

"Nyamuk Aedes aegypti ini berkembang biak hanya ditempat bekas sampah yang diisi oleh air bersih dan jernih, karena nyamuk ini adalah nyamuk yang dikategorikan pembersih. Maka dari itu bekas sampah seperti botol dan plastik bekas harus didaur ulang, karena apabila hujan bekas sampah itu akan digenangi air yang membuat nyamuk Aedes aegypti cepat berkembang biak," Terang Jamaluddin. (zal)

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index