Penghasilan Nelayan Rohil Melimpah Ruah, Ini Penyebabnya

Penghasilan Nelayan Rohil Melimpah Ruah, Ini Penyebabnya
Keterangan foto : Kasatpol Air Polres Rohil, Iptu Sapto Hatoyo melihat hasil tangkapan nelayan, di pelabuhan nelayan, Bagansiapiapi.

BAGANSIAPIAPI (Beritaintermezo.com) - Beberapa bulan belakangan ini daya tangkap nelayan Rohil melimpah ruah. Hal ini disebabkan tidak adanya nelayan luar yang menangkap ikan maupun kerang diperairan rohil dengan memakai alat tangkap yang sudah dilarang. Bahkan, Pengumpul kerang dipelabuhan Bagansiapiapi sanggup membeli kerang nelayan dengan harga Rp8000/Kilogram (Kg)nya.

Demikian disampaikan Kasatpol Air Polres Rohil, Iptu Sapto Hartoyo, Senin (29/10) di Bagansiapiapi. Selama ini kendala bagi nelayan kita sebutnya dikarenakan masuknya nelayan dari luar rohil yang memakai alat tangkap yang dilarang, sehingga pendapatan nelayan kita berkurang.

"Nah, Sekarang kan nelayan luar seperti dari sumut sudah lama tidak masuk, jadi hasil tangkapan dan pendapatan nelayan kita melimpah ruah serta daya jualnya juga bagus," Kata Sapto yang juga sebagai pembina nelayan tersebut.

Dilanjutkan, Saat ini koperasi kerang nelayan sudah dibentuk, dan dalam waktu dekat akan diresmikan. "Kita berharap nelayan bisa bersatu, sehingga jika ada kendala dan keluh kesah mengenai keamanan dan gangguan dilaut bisa disampaikan ke Satpol Air, Karena kita kan mitranya nelayan," Ucapnya.

Sementara itu, Pengumpul kerang, Ronsi mengatakan kalau dirinya sudah lama mengumpulkan kerang di 6 titik Pelabuhan yang ada di Bagansiapiapi. Selama mengumpulkan kerang, ia telah mampu menampung lebih kurang 1000 pekerja mulai dari buruh angkut dan bongkar muat hingga ibu-ibu yang mengupas kerang.

Untuk nelayan kerang bulu kita memiliki armada kapal sebanyak 150 unit, dan untuk armada kerang batu sebanyak 50 unit. Mengenai pendapatan kerang perharinya sesuai permintaan, bahkan satu harinya bisa mencapai 20 ton yang dijual ditempat penimbangan.

"Untuk pemasaran saat ini masih diareal pekanbaru, rengat, tanjung balai, Dumai, Bengkalis, selat panjang dan Batam. Untuk ekspor ke Malaysia belum bisa kita lakukan karena sais nya belum cukup," Ucap Ronsi. (zal)

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index