BAGANSIAPIAPI (Beritaintermezo.com) - Perpisahan Siswa-Siswi kelas VI SDN 001, Kelurahan Bagan Kota, Kecamatan Bangko dihiasi dengan tangisan haru dari puluhan siswa yang tamat pada tahun ajaran 2018/2019. Tangisan haru itu meluap saat para siswa bersalaman dengan para guru yang selama ini mengajarinya ilmu pendidikan selama enam tahun disekolah itu.
Acara perpisahan yang dipusatkan digedung Cupu Manik Polsek Bangko, Sabtu (27/4) pagi itu menampilkan berbagai tarian, drama serta nyanyian oleh para siswa-siswi. Uniknya lagi, diacara itu juga ditampilkan tarian tradisional dengan menggunakan pelepah pinang yang ditarik diarena pentas.
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Rohil melalui Korwil Kecamatan Bangko dalam sambutannya mengatakan, Selama proses Ujian Nasional (UN) dikecamatan Bangko berjalan dengan lancar tanpa ada masalah apapun. "Alhamdulillah UN dibangko berjalan aman dan sukses tanpa ada kendala yang berarti," Ucapnya.
Ia juga mengingatkan para guru yang mengajar kelas IV tetap masuk ke sekolah seperti biasanya. "Jangan sampai guru yang mengajar kelas IV tidak masuk atau bebas tugas lantaran siswanya telah tamat. Tetap masuk ke sekolah karena guru mempunyai tugas yang sama," Pesan Korwil Bangko.
Selain dari pada itu, guru juga harus bisa merubah pola berpikir siswa, jangan sampai kita berpikir pendidikan itu hanya mencari ijazah. "Imej selama ini banyak beredar kalau tidak sekolah tidak apa-apa, karena masih bisa sekolah dengan paket A,B, dan C. Sebab, Ijazah Paket juga bisa digunakan untuk melamar masuk PNS maupun Anggota dewan," Bebernya.
Lebih jauh korwil Bangko itu mengatakan kalau tujuan pendidikan itu bukan hanya menjadi pintar, akan tetapi untuk pendewasaan. "Kalau ia dewasa maka ia akan bisa menyelesaikan masalah pribadi maupun masalah dikeluarganya, tetapi kalau ia hanya pintar tetapi tidak dewasa, maka akan sangat sulit untuk menyelesaikan suatu permasalahan," Ungkapnya.
Sementara itu, PLH Kepala Sekolah SDN 001 Bagan Kota, Yusmawati,A.Ma.Pd berpesan kepada anak yang akan melanjutkan pendidikan ketingkat yang lebih tinggi baik SMP maupun MTS agar selalu semangat belajar, jadilah anak yang baik kepada kedua orang tua. Selain itu juga harus menjaga nama baik sekolah, jadilah anak yang berguna bagi bangsa dan negara," ucapnya Singkat.
Ditempat yang sama, perwakilan orang tua siswa, dr HM Junaidi Saleh MKes menyampaikan ucapan terima kasih kepada para guru yang telah mendidik dan membina anak kami dengan baik. "Anak kami di didik mulai dari nol yang belum bisa nulis dan baca saat ini sudah bisa dan malahan sudah menempuh jenjang pendidikan SMP. Kami para orang tua kebanyakan tidak sabar dalam mendidik anak, tapi ditangan guru anak kami menjadi pintar karena kesabarannya," Ucapnya.
Ia juga mewakili para orang tua menyampaikan ucapan maaf kepada para guru kalau seandainya selama ini ada hal-hal yang kurang berkenan dan menyakitkan hati guru selama mendidik anak kami, kami minta maaf yang sebesar-besarnya. "Kalau zaman dulu kalau siswa tidak mengerjakan tugas berupa pekerjaan rumah (PR) dipukul pakai rotan, kalau sekarang kan tidak boleh dipukul. Inilah menandakan kalau guru itu sabar dalam mendidik," Pungkasnya. (zal)
Acara perpisahan yang dipusatkan digedung Cupu Manik Polsek Bangko, Sabtu (27/4) pagi itu menampilkan berbagai tarian, drama serta nyanyian oleh para siswa-siswi. Uniknya lagi, diacara itu juga ditampilkan tarian tradisional dengan menggunakan pelepah pinang yang ditarik diarena pentas.
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Rohil melalui Korwil Kecamatan Bangko dalam sambutannya mengatakan, Selama proses Ujian Nasional (UN) dikecamatan Bangko berjalan dengan lancar tanpa ada masalah apapun. "Alhamdulillah UN dibangko berjalan aman dan sukses tanpa ada kendala yang berarti," Ucapnya.
Ia juga mengingatkan para guru yang mengajar kelas IV tetap masuk ke sekolah seperti biasanya. "Jangan sampai guru yang mengajar kelas IV tidak masuk atau bebas tugas lantaran siswanya telah tamat. Tetap masuk ke sekolah karena guru mempunyai tugas yang sama," Pesan Korwil Bangko.
Selain dari pada itu, guru juga harus bisa merubah pola berpikir siswa, jangan sampai kita berpikir pendidikan itu hanya mencari ijazah. "Imej selama ini banyak beredar kalau tidak sekolah tidak apa-apa, karena masih bisa sekolah dengan paket A,B, dan C. Sebab, Ijazah Paket juga bisa digunakan untuk melamar masuk PNS maupun Anggota dewan," Bebernya.
Lebih jauh korwil Bangko itu mengatakan kalau tujuan pendidikan itu bukan hanya menjadi pintar, akan tetapi untuk pendewasaan. "Kalau ia dewasa maka ia akan bisa menyelesaikan masalah pribadi maupun masalah dikeluarganya, tetapi kalau ia hanya pintar tetapi tidak dewasa, maka akan sangat sulit untuk menyelesaikan suatu permasalahan," Ungkapnya.
Sementara itu, PLH Kepala Sekolah SDN 001 Bagan Kota, Yusmawati,A.Ma.Pd berpesan kepada anak yang akan melanjutkan pendidikan ketingkat yang lebih tinggi baik SMP maupun MTS agar selalu semangat belajar, jadilah anak yang baik kepada kedua orang tua. Selain itu juga harus menjaga nama baik sekolah, jadilah anak yang berguna bagi bangsa dan negara," ucapnya Singkat.
Ditempat yang sama, perwakilan orang tua siswa, dr HM Junaidi Saleh MKes menyampaikan ucapan terima kasih kepada para guru yang telah mendidik dan membina anak kami dengan baik. "Anak kami di didik mulai dari nol yang belum bisa nulis dan baca saat ini sudah bisa dan malahan sudah menempuh jenjang pendidikan SMP. Kami para orang tua kebanyakan tidak sabar dalam mendidik anak, tapi ditangan guru anak kami menjadi pintar karena kesabarannya," Ucapnya.
Ia juga mewakili para orang tua menyampaikan ucapan maaf kepada para guru kalau seandainya selama ini ada hal-hal yang kurang berkenan dan menyakitkan hati guru selama mendidik anak kami, kami minta maaf yang sebesar-besarnya. "Kalau zaman dulu kalau siswa tidak mengerjakan tugas berupa pekerjaan rumah (PR) dipukul pakai rotan, kalau sekarang kan tidak boleh dipukul. Inilah menandakan kalau guru itu sabar dalam mendidik," Pungkasnya. (zal)