Rohul (Beritaintermezo.com) - Kepala badan kepegawaian daerah (BKD) kabupaten rokan hulu, Fajar Sidiq menyerahkan kasus SK Bodong penerimaan tenaga honor sebanyak 25 orang di rumah sakit umum daerah (RSUD) pasir pengarayan ke polres Rokan hulu untuk ditindak lanjuti,Senin (1/2/2016).
Dimana 25 honor ini bekerja (RSUD) yang mengatas namakan BKD dan SEKDA Rohul oleh oknum yang tidak bertanggung jawab.
Kepala BKD, Fajar Sidiq menegaskan terkait adanya 25 honor yang tidak bisa di pertanggungjawabkan oleh Oknum yang mencatut namanya, sama sekali tidak diketahuinya selain itu diakuinya belum ada memberikan rekom kepada orang lain untuk bisa bekerja di RSUD pasir pengaraian.
"saya menjadi korban atas tercatutnya sama saya yang mengatasnamakan BKD, karena 25 orang honor yang bekerja di RSUD tersebut sama sekali tidak saya ketahui, Namun yang bertanggung jawab atas tenaga honor tersebut adalah perbuatan orang lain bukan Saya," ujarnya.
"Berdasarkan laporan korban bekerja atas rekom BKD dan sekda yang dimasukkan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab,"jelas Fajar.
Terkait kasus ini BKD Rohul sudah melaporkan ke polres Rohul untuk ditindak lanjuti sehingga terungkap siapa pelaku yang mengatas namakan dirinya dan sekda, Tapi kuat dugaan sementara oknum pelaku merupakan masyarakat dan PNS namun sampai sejauh ini, Belum diketahui siapa dalangnya," beber Fajar lagi.
Berdasarkan keterangan korban (honor) yang sudah bekerja di RSUD yang Sudah melapor Ke saya mereka mengeluarkan biaya yang fantastis dan berpariasi mulai dari Rp35 Juta, Rp 40 Jutaa dan Rp60 juta perorangnya.
"Untuk menghidari adanya korban berikutnya para pencari kerja harus telebih dahulu memastikan ke BKD rohul karena saat ini sudah banyak korban penipuan dan bagi korban yang keberatan segera melaporkanya ke polres rohul," harapnya(bis/joh)
Dimana 25 honor ini bekerja (RSUD) yang mengatas namakan BKD dan SEKDA Rohul oleh oknum yang tidak bertanggung jawab.
Kepala BKD, Fajar Sidiq menegaskan terkait adanya 25 honor yang tidak bisa di pertanggungjawabkan oleh Oknum yang mencatut namanya, sama sekali tidak diketahuinya selain itu diakuinya belum ada memberikan rekom kepada orang lain untuk bisa bekerja di RSUD pasir pengaraian.
"saya menjadi korban atas tercatutnya sama saya yang mengatasnamakan BKD, karena 25 orang honor yang bekerja di RSUD tersebut sama sekali tidak saya ketahui, Namun yang bertanggung jawab atas tenaga honor tersebut adalah perbuatan orang lain bukan Saya," ujarnya.
"Berdasarkan laporan korban bekerja atas rekom BKD dan sekda yang dimasukkan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab,"jelas Fajar.
Terkait kasus ini BKD Rohul sudah melaporkan ke polres Rohul untuk ditindak lanjuti sehingga terungkap siapa pelaku yang mengatas namakan dirinya dan sekda, Tapi kuat dugaan sementara oknum pelaku merupakan masyarakat dan PNS namun sampai sejauh ini, Belum diketahui siapa dalangnya," beber Fajar lagi.
Berdasarkan keterangan korban (honor) yang sudah bekerja di RSUD yang Sudah melapor Ke saya mereka mengeluarkan biaya yang fantastis dan berpariasi mulai dari Rp35 Juta, Rp 40 Jutaa dan Rp60 juta perorangnya.
"Untuk menghidari adanya korban berikutnya para pencari kerja harus telebih dahulu memastikan ke BKD rohul karena saat ini sudah banyak korban penipuan dan bagi korban yang keberatan segera melaporkanya ke polres rohul," harapnya(bis/joh)