Rohul (Beritaintermezo.com)-Potensi obyek wisata alam, di Desa Menaming, Kecamatan Rambah, Kabupaten Rokan Hulu (Rohul), sangat luar biasa, kini kondisinya masih bagaikan mutiara terkubur dan belum bisa dimanfaatkan masyarakat.
Hal terlihat dari beberapa obyek wisata alam yang ada di desa tersebut, selain kondisi alamnya masih asri, ini perlu langkah strategis dari pemerintah sehingga potensi itu bisa benar-benar termafaatkan untuk perekonomian masyarakat.
Salah satunya, Bendungan Irigasi Menaming, belum dipoles pemerintah bagaimana memanfaatkan jadi sebuah potensi untuk pengembangan ekonomi masyarakat. Meskipun potensinya sangat luar biasa.
Kemudian, wisata alam Air Terjun Siayan, Sungai Risik, Sampuaran Sei Rao dan Sampuran parlangkitangan, potensi tak kalah indahnya, jika ada sentuhan pembangunan pemerintah bukan tidak mungkin berdampak pada ekonomi masyarakat sekitar.
Disampaikan Tokoh Masyarakat Desa Menaming, Lahutdin Lubis, kini potensi-potensi tersebut sudah pernah didokumentasikan dan diserahkan kepada pihak Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Kadisbudpar) Rohul. Namun hingga hari ini belum ada tindak lanjutnya.
"Kita berharap agar potensi ini bisa dimanfaatkan, sehingga ada terbuka peluang-peluang ekonomi baru bagi masyarakat, karena pada dasarnya pariwisata alam itu, selain ada manfaatnya untuk masyarakat, juga akan menjadi inkam pendapatan bagi daerah, sebab akan menjadi sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang baru," papar Lahutdin Lubis, Selasa (16/2/2016).
Saat ditanya, terkait pembebasan lahannya, Lahutdin menjawab, jika memang ada keseriusan pemerintah, seluruh apartur desa, ninik-mamak dan masyarakat siap bertanggungjawab kalau itu akan diserahkan kepada pemerintah.
"Ya kalau pemerintah siap membangunnya, kami siap pula membubuhkan tanda tangan untuk membebaskannya, sehingga dijadikan obyek wisata tujuan utama di Negeri Seribu Suluk," ujarnya Lubis lagi.
Kemudian di tempat yang sama, Kepala Desa (Kades) Menaming, Firdaus Daulay menjelaskan saat ini yang paling utama itu pembukaan akses infrastruktur jalan ke lokasi obyek wisata tersebut.
"Jika akses jalan sudah terbuka, secara otomatis akan ada peluang-peluang baru untuk pengembangan ekonomi masyarakat, sehingga pertumbuhan ekonomi rakyat bisa makin sejahtera," pungkasnya.(joh)
Hal terlihat dari beberapa obyek wisata alam yang ada di desa tersebut, selain kondisi alamnya masih asri, ini perlu langkah strategis dari pemerintah sehingga potensi itu bisa benar-benar termafaatkan untuk perekonomian masyarakat.
Salah satunya, Bendungan Irigasi Menaming, belum dipoles pemerintah bagaimana memanfaatkan jadi sebuah potensi untuk pengembangan ekonomi masyarakat. Meskipun potensinya sangat luar biasa.
Kemudian, wisata alam Air Terjun Siayan, Sungai Risik, Sampuaran Sei Rao dan Sampuran parlangkitangan, potensi tak kalah indahnya, jika ada sentuhan pembangunan pemerintah bukan tidak mungkin berdampak pada ekonomi masyarakat sekitar.
Disampaikan Tokoh Masyarakat Desa Menaming, Lahutdin Lubis, kini potensi-potensi tersebut sudah pernah didokumentasikan dan diserahkan kepada pihak Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Kadisbudpar) Rohul. Namun hingga hari ini belum ada tindak lanjutnya.
"Kita berharap agar potensi ini bisa dimanfaatkan, sehingga ada terbuka peluang-peluang ekonomi baru bagi masyarakat, karena pada dasarnya pariwisata alam itu, selain ada manfaatnya untuk masyarakat, juga akan menjadi inkam pendapatan bagi daerah, sebab akan menjadi sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang baru," papar Lahutdin Lubis, Selasa (16/2/2016).
Saat ditanya, terkait pembebasan lahannya, Lahutdin menjawab, jika memang ada keseriusan pemerintah, seluruh apartur desa, ninik-mamak dan masyarakat siap bertanggungjawab kalau itu akan diserahkan kepada pemerintah.
"Ya kalau pemerintah siap membangunnya, kami siap pula membubuhkan tanda tangan untuk membebaskannya, sehingga dijadikan obyek wisata tujuan utama di Negeri Seribu Suluk," ujarnya Lubis lagi.
Kemudian di tempat yang sama, Kepala Desa (Kades) Menaming, Firdaus Daulay menjelaskan saat ini yang paling utama itu pembukaan akses infrastruktur jalan ke lokasi obyek wisata tersebut.
"Jika akses jalan sudah terbuka, secara otomatis akan ada peluang-peluang baru untuk pengembangan ekonomi masyarakat, sehingga pertumbuhan ekonomi rakyat bisa makin sejahtera," pungkasnya.(joh)