Rohul (beritaintermezo) - Program Pelayanan pendidikan yang dilaksanakan saat pendemi virus Corona sangat berbeda pada saat masa Normal, Masa pandemi ini para guru menjadikan rumah dan tempat bermain anak anak menjadi sekolah dengan protokol pencegahan yang sangat ketat.
Tenaga didik di lingkungan PT Ekadura Indonesia (PT EDI) Kecamatan Kunto Darussalam, Kabupaten Rokan Hulu (Rohul) tetap semangat memberikan pelayanan pendidikan ke para siswa-siswinya di masa pandemi virus corona atau Covid 19 ini.
Guru Pembina PT EDI, Ginanjar Maolid, saat ditemui wartawan Jumat 05/06/2020 mengatakan, saat pandemi para guru menjadikan rumah dan tempat bermain anak-anak sebagai sekolah, namun masih menerapkan protokol kesehatan sangat ketat.
"Hal ini dilakukan agar anak-anak kita yang tidak bisa belajar secara daring tidak kehilangan kesempatan belajar, dan mereka tetap mendapatkan pelajaran sekolah," tuturnya.
Sebelum belajar, anak-anak lebih dulu diukur suhu tubuhnya, dan diharuskan memakai masker yang dibagikan dari perusahaan selama proses belajar mengajar. Para tenaga pendidik juga dituntut untuk terus memberikan edukasi terkait Covid-19 bagaimana penyebaran serta langkah pencegahan.
"Mereka juga diajarkan proses pencegahan Covid-19 seperti cuci tangan dengan sabun selama 20 menit di air mengalir, menggunakan masker saat beraktivitas di luar rumah, menerapkan phisical distancing, dan social distancing," kata Ginanjar.
Para pelajar juga diajak rajin berolahraga dan berjemur untuk menjaga kondisi tubuh tetap bugar, serta menghilangkan stres di masa Pandemi Covid-19.
Setiap hari Selasa, Kamis dan Sabtu para guru berkeliling ke afdeling yang ada di perkebunan PT EDI untuk melaksanakan aktivitas belajar mengajar, serta membagikan soal dan membahas beberapa soal yang dianggap susah dikerjakan para siswa, tetap menerapkan protokol kesehatan selama pandemi.
Di hari Senin, Rabu dan Sabtu para guru juga mempersiapkan materi dan soal latihan untuk pembelajaran siswa selama di rumah.
Pelayanan pendidikan diterapkan oleh PT EDI ini mendapat apresiasi dari para orang tua siswa, karena mereka bekerja dari pagi hingga sore hari, sehingga tidak punya waktu banyak membimbing anaknya saat belajar.
"Pelayan pendidikan seperti ini harapannya agar siswa-siswi tetap memiliki semangat untuk menimba ilmu, dan mereka tidak terlalu banyak bermain game online selama masa pandemi," harapan besar Ginanjar.
Inovasi pelayanan pendidikan yang dikembangkan oleh tenaga pendidik ini juga didukung manajemen PT EDI, sehingga perusahaan ikut membantu akomodasi, transportasi bus sekolah untuk para guru saat keliling afdeling.
"Perusahaan juga menyediakan akses internet dan merubah halaman depan mess yang nyaman menjadi tempat belajar daring anak-anak. Semua kegiatan tetap menerapkan protokol pencegahan Covid-19 yang sangat ketat," jelas CDO PT EDI, Dede Putra Kurniawan.
Selain membatasi jumlah siswa yang belajar, mereka juga wajib mencuci tangan sebelum masuk halaman mess, menggunakan masker, serta diukur suhu tubuhnya pakai Thermogun.
Memasuki fase new normal, kata CDO Dede Putra, manajemen PT EDI juga telah mempersiapkan beberapa agenda kegiatan untuk memberikan pelayanan pendidikan kepada siswa.
"Hal ini masih didiskusikan antara manajemen PT EDI, Dinas Pendidikan Kabupaten Rokan Hulu, serta Education Departemen and social engagement Head office Jakarta," tambah Dede Putra Kurniawan mengakhiri. (Joh)
Tenaga didik di lingkungan PT Ekadura Indonesia (PT EDI) Kecamatan Kunto Darussalam, Kabupaten Rokan Hulu (Rohul) tetap semangat memberikan pelayanan pendidikan ke para siswa-siswinya di masa pandemi virus corona atau Covid 19 ini.
Guru Pembina PT EDI, Ginanjar Maolid, saat ditemui wartawan Jumat 05/06/2020 mengatakan, saat pandemi para guru menjadikan rumah dan tempat bermain anak-anak sebagai sekolah, namun masih menerapkan protokol kesehatan sangat ketat.
"Hal ini dilakukan agar anak-anak kita yang tidak bisa belajar secara daring tidak kehilangan kesempatan belajar, dan mereka tetap mendapatkan pelajaran sekolah," tuturnya.
Sebelum belajar, anak-anak lebih dulu diukur suhu tubuhnya, dan diharuskan memakai masker yang dibagikan dari perusahaan selama proses belajar mengajar. Para tenaga pendidik juga dituntut untuk terus memberikan edukasi terkait Covid-19 bagaimana penyebaran serta langkah pencegahan.
"Mereka juga diajarkan proses pencegahan Covid-19 seperti cuci tangan dengan sabun selama 20 menit di air mengalir, menggunakan masker saat beraktivitas di luar rumah, menerapkan phisical distancing, dan social distancing," kata Ginanjar.
Para pelajar juga diajak rajin berolahraga dan berjemur untuk menjaga kondisi tubuh tetap bugar, serta menghilangkan stres di masa Pandemi Covid-19.
Setiap hari Selasa, Kamis dan Sabtu para guru berkeliling ke afdeling yang ada di perkebunan PT EDI untuk melaksanakan aktivitas belajar mengajar, serta membagikan soal dan membahas beberapa soal yang dianggap susah dikerjakan para siswa, tetap menerapkan protokol kesehatan selama pandemi.
Di hari Senin, Rabu dan Sabtu para guru juga mempersiapkan materi dan soal latihan untuk pembelajaran siswa selama di rumah.
Pelayanan pendidikan diterapkan oleh PT EDI ini mendapat apresiasi dari para orang tua siswa, karena mereka bekerja dari pagi hingga sore hari, sehingga tidak punya waktu banyak membimbing anaknya saat belajar.
"Pelayan pendidikan seperti ini harapannya agar siswa-siswi tetap memiliki semangat untuk menimba ilmu, dan mereka tidak terlalu banyak bermain game online selama masa pandemi," harapan besar Ginanjar.
Inovasi pelayanan pendidikan yang dikembangkan oleh tenaga pendidik ini juga didukung manajemen PT EDI, sehingga perusahaan ikut membantu akomodasi, transportasi bus sekolah untuk para guru saat keliling afdeling.
"Perusahaan juga menyediakan akses internet dan merubah halaman depan mess yang nyaman menjadi tempat belajar daring anak-anak. Semua kegiatan tetap menerapkan protokol pencegahan Covid-19 yang sangat ketat," jelas CDO PT EDI, Dede Putra Kurniawan.
Selain membatasi jumlah siswa yang belajar, mereka juga wajib mencuci tangan sebelum masuk halaman mess, menggunakan masker, serta diukur suhu tubuhnya pakai Thermogun.
Memasuki fase new normal, kata CDO Dede Putra, manajemen PT EDI juga telah mempersiapkan beberapa agenda kegiatan untuk memberikan pelayanan pendidikan kepada siswa.
"Hal ini masih didiskusikan antara manajemen PT EDI, Dinas Pendidikan Kabupaten Rokan Hulu, serta Education Departemen and social engagement Head office Jakarta," tambah Dede Putra Kurniawan mengakhiri. (Joh)