Tebing Tinggi Pertahankan Juara Umum, MTQ Meranti di Tutup Wabup

Tebing Tinggi Pertahankan Juara Umum, MTQ Meranti di Tutup Wabup
Bupati menyerahkan piala juara umum

Selatpanjang (Beritaintermezo.com) – Kecamatan Tebingtinggi mempertahankan predikat juara umum MTQ Kabupaten Kepulauan Meranti. Hal ini dibuktikan dengan prestasi gemilang yang diraih kafilah kecamatan tersebut dalam MTQ yang baru saja ditutup Rabu (21/9) malam oleh Wakil Bupati Drs H Said Hasyim.

Pada malam penutupan sekaligus pengumuman pemenang itu, kafilah Tebingtinggi kembali memboyong juara umum. Ini untuk yang ketiga kalinya Tebingtinggi meraih juara umum MTQ secara berturut-turut.

Dengan raihan ini Kafilah Tebingtinggi berhak mendapat piala bergilir secara permanen. Selain hadiah piala dan bonus juga terdapat hadiah tambahan dari LPTQ Kabupaten Kepulauan Meranti berupa sejumlah barang.
Sementara itu juara umum dua diraih Kecamatan Pulau Merbau. Lalu berturut-turut Rangsang Barat ditempat ketiga, Tebingtinggi Barat keempat, Tebingtinggi Timur tempat kelima, Kecamatan Rangsang tempat keenam, Tasik Putri Puyu ketujuh, Merbau kedelapan dan Rangsang Pesisir ditempat kesembilan.

MTQ kali ini memperlombakan sejumlah cabang yakni Cabang Tilawatil Quran, Tilawah anak, remaja, dewasa, Tartil Quran, Qira’ah, Ifzil Al-Quran, Tafsir Quran, Qhatil Quran (kaligrafi), Fahmil Quran, Syahril Quran, Musabaqah dan kandungan Al-Quran.

Dalam MTQ ini Dewan Hakim menetapkan Siti Nuraini sebagai peserta terbaik dengan nilai 93,7 poin. Siti sendiri turun di Cabang Tilawah anak-anak mewakili Kecamatan Tebingtinggi. Siti yang masih berusia 13 tahun ini pernah meraih juara dua cabang tartil dalam MTQ Nasional di Nusa Tenggara Barat tahun 2016 mewakili Provinsi Riau.
 
Penutupan MTQ ini dilakukan oleh Wakil Bupati Drs H Said Hasyim. Dalam sambutannya Said mengucapkan terima kasih kepada LPTQ, panitia, dewan hakim, kafilah dan seluruh masyarakat atas terselenggaranya MTQ tersebut dengan meriah.

"Terima kasih kepada seluruh masyarakat Meranti meski saat ini kondisi kita sangat memprihatinkan. Kita tahun ini tidak dapat melaksanakan pembangunan karena anggaran terbatas hanya kegiatan rutin saja. Namun MTQ ini kita selenggarakan juga atas dasar tanggungjawab kepada masyarakat," jelasnya.

Di samping itu Said juga berpesan agar jangan sampai ada masyarakat muslim di Meranti tidak bisa baca Al Quran. Seluruh pemangku kepentingan diharapkan ikut mendorong agar masyarakat memahami dan mendalami al Quran.

"Supaya negeri Meranti ini menjadi negeri baldatun toyyibatun warobbun ghofur," harap dia.

Menurutnya meski Meranti masih banyak kekurangan dalam pembangunan namun daerah ini akan bisa mengejar ketertinggalan bila seluruh komponen masyarakat dan pemerintah saling kompak, bersatu, saling menjaga keamanan dan kenyamanan, saling asah asih dan asuh.

Penutupan berlangsung meriah dengan permainan cahaya lampu di astaka MTQ berbentuk kapal dengan empat menara. Selain itu dimeriahkan persembahan tari-tarian Sanggar Kemas dan grup nasyid setempat.(hms/karim)

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index