Meranti (Beritaintermezo.com) - Tahun 2016 ini, pembangunan jalan Kundur - Kampungbalak ditargetkan tuntas. Mengingat di beberapa titik yang kontruksi tanahnya sangat labil, akan digunakan teknik kaki seribu dan geogrid (perkuatan tanah dan jalan).
Hal itu diungkapkan Kepala Dinas PU Kepulauan Meranti, Ardhahni, ketika ditemui di Selatpanjang, Kamis (21/1/2016).
Kata Ardhahni, setidaknya masih tersisa sekitar 10 KM jalan lintas Kundur - Kampungbalak yang belum dibangun. Untuk itu, tahun 2016 ini, Dinas PU menganggarkan pembangunan sisa 10 KM tersebut sebesar Rp50 miliar.
"Kita fokus, tahun ini jalan Kundur - Kampungbalak supaya fungsional," kata Ardhahni.
Namun, diakui Ardhahni pula, ada sekitar 4 KM yang kontur tanahnya sangat labil. Hal ini memerlukan teknik yang sangat tepat agar pembangunan jalan tersebut maksimal fungsinya. Ardhahni mengungkapkan, mereka telah melakukan penelitian tentang kontur tanah yang labil itu bekerjasama dengan tim ahli dari Unri dan akan mencoba menggunakan teknik kaki seribu dan geogrid.
"Untuk mengatasi titik sangat lemah sekitar 4 KM itu, kita menggunakan teknik kaki seribu dan geogrid. Bodi jalan akan kita tinggikan sekitar 1.5 meter, nantinya juga akan dikombinasikan dengan pembangunan drainase. Sama-sama kita berdoa agar tahun ini jalan tersebut bisa berfungsi sebagimana diharapkan," ujar Ardhahni (karim)
Hal itu diungkapkan Kepala Dinas PU Kepulauan Meranti, Ardhahni, ketika ditemui di Selatpanjang, Kamis (21/1/2016).
Kata Ardhahni, setidaknya masih tersisa sekitar 10 KM jalan lintas Kundur - Kampungbalak yang belum dibangun. Untuk itu, tahun 2016 ini, Dinas PU menganggarkan pembangunan sisa 10 KM tersebut sebesar Rp50 miliar.
"Kita fokus, tahun ini jalan Kundur - Kampungbalak supaya fungsional," kata Ardhahni.
Namun, diakui Ardhahni pula, ada sekitar 4 KM yang kontur tanahnya sangat labil. Hal ini memerlukan teknik yang sangat tepat agar pembangunan jalan tersebut maksimal fungsinya. Ardhahni mengungkapkan, mereka telah melakukan penelitian tentang kontur tanah yang labil itu bekerjasama dengan tim ahli dari Unri dan akan mencoba menggunakan teknik kaki seribu dan geogrid.
"Untuk mengatasi titik sangat lemah sekitar 4 KM itu, kita menggunakan teknik kaki seribu dan geogrid. Bodi jalan akan kita tinggikan sekitar 1.5 meter, nantinya juga akan dikombinasikan dengan pembangunan drainase. Sama-sama kita berdoa agar tahun ini jalan tersebut bisa berfungsi sebagimana diharapkan," ujar Ardhahni (karim)