Meranti (Beritaintermezo.com)-Penerimaan CPNS jalur K2 di Kabupaten Kepulauan Meranti pada tahun 2013 diduga terindikasi ada permainan panitia. Hal itu dikarenakan hingga saat ini CPNS yang sudah dinyatakan lulus namun belum menerima SK sampai saat ini.
Dari data yang diperoleh media ini, sesuai dengan pengumumam yang dilakukan panitia penerimaan CPNS jalur K2 Pemkab Kepulauan Meranti. Nama honorer telah dicantumkan dipapan pengumuman dan dinyatakan lulus. Tetapi, sampai saat ini yang bersangkutan belum menerima SK.
Honorer yang diduga korban permainan tersebut meminta instansi terkait mengusut penerimaan CPNS tahun 2013. Sehingga terang benderang dimana titik permainan panitia.
"Sesuai database honorer menjadi CPNS melalui jalur K2, ini memang jelas, bukan mengada-ada," ujar salah seorang korban yang tidak ingin ditulis identitasnya.
Sumber juga mengatakan permasalahan terkait Honorer jalur K 2, pihaknya tetap menuntut haknya sesuai data yang dimiliki untuk mencari titik kebenaran dan Keadilan.
Karena setiap Daerah telah dipersiapkan kuota oleh Pusat sesuai dengan kebutuhan Daerah. Karenakan biaya yang ditimbulkan dari pengangkatan tersebut dibebankan kepada Anggaran Daerah.
Hal ini diperkuat dengan PP no 48 dan PP 53 yang menjadi payung Hukum tentang pengangkatan PNS dari jalur database atau rekrutmen.
Seiring berjalannya waktu setelah diseleksi dari beberapa spesifikasi bidang ada sekitar 384 orang yang lolos dalam seleksi bahan sebagai tiket untuk ikut tes TKB dan TKD.
Selanjutnya diadakanlah test dibeberapa tempat, salah satunya SMUN 2 Selatpanjang.
Pelaksanaan test selama 1 hari penuh dibagi kedalam 2 season, yaitu tes TKB dan setelah selesai baru dilanjutkan dengan tes TKD.
Dari pelaksanaan ujian (tes) tersebut maka di Peroleh hasil yang lulus pada test itu berjumlah 267 orang. Diambil dari beberapa bidang yaitu kesehatan, pendidikan, dan teknis.
Namun tidak sampai disitu saja, ternyata setelah lulus masih ada yang namanya uji publik, selama lebih kurang 14 hari.
Tapi sangat disayangkan waktu uji publik berlangsung tidak ada laporan yang masuk, tetapi setelah uji publik berakhir barulah masuk laporan ke BKD.
Laporan ini terindikasi berparaskan masyarakat, padahal yang melapor dari unsur pejabat yang mengaku masyarakat awam. Yang bersangkutan mantan camat Rangsang Barat, yang pada saat ini telah pensiun dengan jabatan terakhir kasat satpol PP.
Dari data yang diperoleh media ini, sesuai dengan pengumumam yang dilakukan panitia penerimaan CPNS jalur K2 Pemkab Kepulauan Meranti. Nama honorer telah dicantumkan dipapan pengumuman dan dinyatakan lulus. Tetapi, sampai saat ini yang bersangkutan belum menerima SK.
Honorer yang diduga korban permainan tersebut meminta instansi terkait mengusut penerimaan CPNS tahun 2013. Sehingga terang benderang dimana titik permainan panitia.
"Sesuai database honorer menjadi CPNS melalui jalur K2, ini memang jelas, bukan mengada-ada," ujar salah seorang korban yang tidak ingin ditulis identitasnya.
Sumber juga mengatakan permasalahan terkait Honorer jalur K 2, pihaknya tetap menuntut haknya sesuai data yang dimiliki untuk mencari titik kebenaran dan Keadilan.
Karena setiap Daerah telah dipersiapkan kuota oleh Pusat sesuai dengan kebutuhan Daerah. Karenakan biaya yang ditimbulkan dari pengangkatan tersebut dibebankan kepada Anggaran Daerah.
Hal ini diperkuat dengan PP no 48 dan PP 53 yang menjadi payung Hukum tentang pengangkatan PNS dari jalur database atau rekrutmen.
Seiring berjalannya waktu setelah diseleksi dari beberapa spesifikasi bidang ada sekitar 384 orang yang lolos dalam seleksi bahan sebagai tiket untuk ikut tes TKB dan TKD.
Selanjutnya diadakanlah test dibeberapa tempat, salah satunya SMUN 2 Selatpanjang.
Pelaksanaan test selama 1 hari penuh dibagi kedalam 2 season, yaitu tes TKB dan setelah selesai baru dilanjutkan dengan tes TKD.
Dari pelaksanaan ujian (tes) tersebut maka di Peroleh hasil yang lulus pada test itu berjumlah 267 orang. Diambil dari beberapa bidang yaitu kesehatan, pendidikan, dan teknis.
Namun tidak sampai disitu saja, ternyata setelah lulus masih ada yang namanya uji publik, selama lebih kurang 14 hari.
Tapi sangat disayangkan waktu uji publik berlangsung tidak ada laporan yang masuk, tetapi setelah uji publik berakhir barulah masuk laporan ke BKD.
Laporan ini terindikasi berparaskan masyarakat, padahal yang melapor dari unsur pejabat yang mengaku masyarakat awam. Yang bersangkutan mantan camat Rangsang Barat, yang pada saat ini telah pensiun dengan jabatan terakhir kasat satpol PP.
Hal ini dibenarkan oleh Rosdaner, S.Pd yang pada saat itu menjabat sebagai sekretaris BKD. Ia mengatakan ada laporan masuk, dari masyarakat terpaksa kami tanggapi dan harus dilakukan secara keseluruhan.
Tetapi pada kenyataannya dilapangan, yang diperiksa hanya sebagian orang saja, pada saat itu berjumlah 30 orang, yang tergolong dari klasifikasi guru.
Sungguh sangat mencengangkan, laporan tersebut memiliki unsur sakit hati, tapi tetap digubris malah sampai membentuk tim, dan memakan banyak waktu sehingga proses seleksi pengangkatan k2 ini dinilai bertele-tele," ujarnya.
Beberapa waktu yang lalu, awak media ini sempat melakukan wawancara dengan ketua Forum K2 Meranti, EFendi, S.Ag yang juga salah satu honorer yang lulus tes pada saat itu.
Efendi mengatakan sudah melakukan koordinasi dengan Pemkab dan pihak terkait untuk menuntaskan masalah K2 tersebut termasuk membawa berkas K2 honorer ke pusat.
Tetapi pada kenyataannya dilapangan masih ada beberapa honorer yang lulus bermasalah dan tidak jelas statusnya. (krm)
Beberapa waktu yang lalu, awak media ini sempat melakukan wawancara dengan ketua Forum K2 Meranti, EFendi, S.Ag yang juga salah satu honorer yang lulus tes pada saat itu.
Efendi mengatakan sudah melakukan koordinasi dengan Pemkab dan pihak terkait untuk menuntaskan masalah K2 tersebut termasuk membawa berkas K2 honorer ke pusat.
Tetapi pada kenyataannya dilapangan masih ada beberapa honorer yang lulus bermasalah dan tidak jelas statusnya. (krm)