Bepergian Kezona Merah, Warga Meranti Bertambah Satu Lagi Positif Hasil Rapid Test.

Bepergian Kezona Merah, Warga Meranti Bertambah Satu Lagi Positif Hasil Rapid Test.

SELATPANJANG (Beritaintermezo.com)-Saat ini pasien dalam pengawasan (PDP) Covid-19 di Kepulauan Meranti yang menunggu hasil pesimen swab atau Polymerase Chain Reaction (PCR) dari laboratorium bertambah menjadi dua.

Yang mana kejadian pertama warga Kampung Baru, Kelurahan Selatpanjang Selatan juga mengalami gejala seperti Covid-19 dan setelah di tes menggunakan Rapid Test hasilnya positif, PDP itu juga memiliki riwayat perjalanan ke Zona merah tepatnya Banten dan Jakarta.

Informasi tersebut dibeberkan oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kepulauan Meranti dr Misri Hasanto, Sabtu (11/4/2020) malam.

"Hari ini kembali dilakukan tes menggunakan Rapid Test terhadap seorang PDP yang tadi pagi terpantau oleh petugas kita dirumahnya, dan hasilnya positif. Awalnya dia tanpa gejala, namun pada hari ke 11 dia mengalami batuk," kata Misri.

Selain itu juga dikatakan, tes menggunakan Rapid Test sempat dilakukan sebanyak dua kali.

"Awalnya masih ragu dengan hasil yang pertama, untuk lebih meyakinkan lagi maka pemeriksaannya diulang," kata Misri lagi.

Diungkapkan Misri, PDP tersebut adalah seorang warga Jelotong, Tanjung Harapan, Kelurahan Selatpanjang Kota, Kecamatan Tebingtinggi berinisial Jun (40) yang memiliki riwayat perjalanan keluar negeri.

Pasien tersebut dijemput langsung oleh petugas di rumahnya yang berpakaian APD lengkap menggunakan Ambulance yang dikawal oleh pihak kepolisian untuk dibawa ke Puskesmas dan selanjutnya menjalani pemeriksaan di RSUD.

Dikatakan, pada tanggal 27 Desember 2019 Jun berangkat dari Selatpanjang ke Pekanbaru bersama 4 orang rekannya yang berinisial P, H, T, dan D kemudian di tanggal yang sama berangkat ke Jakarta lalu menuju Bekasi dan tinggal di Bekasi selama 20 hari.

Lalu pada tanggal 17 Januari 2020 dari Jakarta berangkat menuju Filipina tepatnya di Desa Pelawan selama 2 bulan. Awal bulan Maret 2020 pasien berangkat ke Malaysia tetapi hanya di Bandara karena kasus overstayed di Malaysia sehingga keimigrasian Malaysia melarang masuk.

Lalu yang bersangkutan pulang ke Jakarta dan ke Bogor, tinggal disana selama seminggu dan mengalami demam selama 1 hari. Dan pada tanggal 27 Maret 2020 berangkat ke Batam dan menginap disana selama 1 malam lalu pulang ke Selatpanjang, Kepulauan Meranti pada tanggal 29 Maret 2020.

Dikatakan lagi, setelah ditelusuri oleh tim gugus tugas, dikatakan Misri ternyata pasien adalah jamaah yang baru pulang berdakwah.

"Dia adalah jamaah Tabligh yang baru pulang berdakwah dari Filipina, Malaysia dan Jakarta dan baru pulang ke Selatpanjang," ujarnya.

Setelah mengetahui hasil Rapid Test nya positif, tim gugus tugas melakukan penyelidikan Epidemiologi (PE) bergerak cepat untuk tracking mencari orang yang melakukan kontak langsung dengannya.

"Ada 35 orang yang punya risiko kontak dengan yang bersangkutan. Setelah dilakukan tes, Alhamdulillah hasilnya semua negatif," ujar Misri.

Saat ini PDP tersebut sedang menjalani isolasi di RSUD Kepulauan Meranti sambil menunggu hasil dari sampel yang dikirim untuk tes pesimen swab atau Polymerase Chain Reaction (PCR).

"Sampelnya sudah dikirim, kita tinggal menunggu hasil labornya. Mudah mudahan negatif,  pungkasnya. ***(karim)

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index