Diduga Terjadi Pembiaran, Bayi Pasien Covid-19 Meninggal Dalam Incubator RSUD Dorak Meranti

Diduga Terjadi Pembiaran, Bayi Pasien Covid-19 Meninggal Dalam Incubator RSUD Dorak Meranti

Meranti (Beritaintermezo.com)-Pihak Rumah Sakit RSUD Dorak Kabupaten Kepulaun Meranti diduga melakukan pembiaran terhadap bayi yang baru lahir hingga meninggal. Berdasarkan informasi dari ayah bayi naas tersebut, pihak rumah sakit tidak memberikan penjelasan terkait meninggalnya bayi yang baru satu hari dilahirkan. Bayi tersebut ditangani oleh oknum dokter spesialis anak berinsial AY.

Berdasarkan pantauan awak media di RSUD Dorak Kepulauan Meranti Senin (30/8/2021) sekitar pukul 21.00 wib, terlihat suasana pilu dialami pihak keluarga. Orang Tua Bayi naas tersebut Syukri kepada media mengatakan kronologis meninggalnya bayi tersebut. Sebelumnya istrinya dirawat di klinik bersalin selama dua hari untuk menunggu lahiran. Namun sampai dua hari ditangani bidan bersalin, bayi dari ibu Eka Spoiana tersebut tak kunjung lahir. Pihak klinik bersalin akhirnya merujuk keluarga pasien ke RSUD Dorak.

Di RSUD Dorak, sesuai dengan SOP pelayanan setiap pasien terlebih dahulu di Swab. Hasilnya istri Syukri, Eka Sopiana dinyatakan Positif Covid-19 dan dirawat di ruang isolasi.

Karena Eka Sopiana dibawa ke RSUD untuk melahirkan, Syukri dan keluarga merkonsultasi dengan dokter kandungan. Selanjutnya Dokter Kandungan menginstruksikan untuk dilakukan ceisar tepatnya pukul Minggu 00.00 wib. "Alhamdullilah, istri saya disesar  dan istri bersama bayinya selamat," ujar Syukri.

Karena situasi ibu bayi yang dirawat covid-19, bayinya dipisahkan dan dirawat khusus di dalam Inkubator.
 Namun sehari dalam inkubator, bayi tersebut dinyatakan meninggal oleh pihak rumah sakit. Baik pihak rumah sakit maupun pihak keluarga tidak bisa melakukan tindakan. Sebelumnya pihak RSUD telah mewanti-wanti jika bayi meninggal harus dievakuasi secara prokes Covid-19.

Menurut Syukri, pihaknya telah meminta pihak rumah sakit untuk menjelaskan terkait kronologis meninggalnya bayi malang tersebut. Namun hingga saat ini, pihak rumah sakit tidak bisa menjelaskan dan dokter yang menangani terkesan lari-lari dan menghilang. Sehingga pihak keluarga menyimpulkan meninggalnya bayi tersebut diduga karena  terjadi pembiaran. Sedangkan hasil swab dari bayi tersebut negatif.

"Ada indikasi pembiaran pak, dan dokternya terkesan lari-lari dan menghilang, ketika dicek terakhir anak saya dinyatakan negatif, dan boleh dibawak pulang sehingga membuat kami merasa janggal meninggalnya bayi anak saya," ujar Syukri.

Hingga berita ini diturunkan, pihak rumah sakit belum bisa di konfirmasi. Plt RSUD Dr Suhadi ketika dihubungi melalui teleponnya tidak aktif. (karim)

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index