Tabliq Akbar di Dusun I Pulau Payung

Bupati Kampar : Jangan Ada Lagi Pengurus Mesjid Itu Yang Kudeta

Bupati Kampar : Jangan Ada Lagi Pengurus Mesjid Itu Yang Kudeta

Kampar (Beritaintermezo.com) – Bupati Kampar H. Jefy Noer meminta tidak ada lagi pengurus mesjid yang namanya kudeta, memangnya partai politik, pengurusnya lamanya kan belum habis jabatannya, jadi jangan diganti dulu.

Hal itu disampaikannya pada saat memberikan sambutan pada acara tabliq akbar yang dilaksanakan di Mesjid Iqtilal Dusun I Pulau Payung Kecamatan Rumbio Jaya, Kamis (21/7) malam.

“Siapapun yang telibat disana, seandainya kadus yang terlibat ganti kadusnya, terlibat RW nya ganti, jika kades yang terlibat saya yang akan ganti, begitupun kalau camat yang terlibat saya yang akan ganti juga,”katanya.

Jefry menyampaikan ini menyikapi adanya sedikit gesekan yang terjadi di Desa Pulau Payung Kecamatan Rumbio Jaya. Ia mengatakan tidak ada satupun masyarakat yang ada di Kabupaten Kampar ini yang menghambat dakwah, apalagi Kabupaten Kampar ini adalah serambi mekkahnya Provinsi Riau.

Untuk itu, ia berharap Kepada masyarakat yang berada di Desa Pulau Payung ini, lebih terkhusus lagi kepada camat dan kepala desa, program dari kepala desa itu adalah yang pertama untuk mengamankan daerahnya, buat daerah itu tentram, jangan biarkan daerahnya ada perselisihan-perselisihan lagi, apalagi perselisihan tentang keagamaan.

“Saya meminta kepada seluruh masyarakat Desa Pulau Payung khususnya yang berada di Mesjid Istiqlal ini, itu harus ada perhatian khusus dari kepala desa, oleh kecamatan, jangan dijadikan mesjid itu tempat bermaksiat, maksiat itu adalah melarang orang untuk menyampaikan kebenaran (dakwah) itu adalah maksiat,”ujarnya.

Jefry menambahkan, ketidakmampuan kita melakukan sunnah dan melarang orang untuk menyampaikan sunnah itu dosa besar, kepala desa pun ikut berdosa kalau tidak ikut menjembatani ini. Hidup yang paling enak itu adalah hidup yang paling harmonis, kedepannya inilah yang harus kita satukan. Jangan ada lagi masyarakatnya yang terpecah belah.

Dikatakannya, bahwa kita ini sebahagian besar agama kita ini adalah kebanyakan banyak adalah agama keturunan, karena orang tua kita islam agama kita pun juga islam, kebanyakan di Indonesia ini agamanya itu adalah agama keturunan. Oleh karena itu, karena agamanya keturunan sangat berbahaya kalau tidak kita tingkatkan mutunya, tidak belajar kepada orang-orang yang mengikuti alquran dan sunnah, dan masyarakat kampar khususnya Desa pulau payung ini beruntung, tidak ada bayaran kepada DR Dasman ahli hadist, DR Hidayat, dan DR Helmi untuk menyampaikan kajian, kalau ditempat lain bayarannya mahal.

Saya sangat prihatin sekali selaku bupati dan pribadi kalau adanya gesekan dan perselisihan tentang agama ini, kemarin saya didaerah XIII Koto Kampar ada pengajian tentang Alquran dan hadist tidak boleh, dibuat mesjid disana tidak boleh, ini agamanya apa..???, kalau islam kenapa dilarang orang untuk beribadah.

Lebih lanjut, dikatakanya, dizaman kehancuran ini sudah sangat luar biasa kemaksiatan yang tidak kerasa, banyak kadang-kadang kita itu tidak tahu lagi mana yang agama yang sesuai dengan ajaran Alquran dan sunnah.

“Saya harap, DR Dasman dan kawan-kawan tidak usah berhenti menyampaikan dakwah walaupun nyawa taruhannya,”pungkasnya.(hms/bic)

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index