Kampar (Beritaintermezo.com)-Kepala Biro Administrasi Akademik Perencanaan dan Kerjasama Kampus IPDN Jatinangor Yusharto meminta Kabupaten Kampar untuk terus istiqomah sembari menunggu kajian-kajian terkait wacana pemindahan kampus Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) Riau yang di ada Rokan Hilir ke Kabupaten Kampar.
Hal itu dikatakannya pada saat kunjungan kembali rombongan IPDN Jatinangor dalam memperkuat kajian kunjungan sebelumnya terkait pemindahan kampus IPDN di Rokan Hilir ke Kabupaten Kampar di eks Kantor Bupati Kmapar dan lahan kampus yang telah disediakan di Desa Kualu Kecamatan Tambang, Rabu (16/12/2015).
Selain Yusharto yang bertindak sebagai ketua rombongan, turut mendampingi juga Dosen tetap kampus IPDN Jatinangor Eko Budi santoso dan konsultan pedamping dari ITB.
Dalam sambutannya, Yusharto mengatakan, kunjungan kali ini dalam rangka memperkuat kajian yang telah dilakukan sebelumnya untuk bisa menghasilkan peraturan Menteri Dalam Negeri yang akan menjadi dasar untuk perencanaan lebih lanjut, bisa penambahan atau pemindahan kampus IPDN yang ada di Rohil.
Ada dua kajian nantinya untuk kampus IPDN yang ada di Rohil itu, untuk kampus sementara, atau pemindahan secara permanen. Hal itu dilakukan setelah melihat kejadian-kejadian yang telah lampau yang terjadi di kampus IPDN di Rohil.
"Kalau pemindahan secara sementara pengalaman-pengalaman dari daerah lainnya, pemindahan yang sementara itu bisa 1-2 tahun atau bisa lebih dari itu, inipun nantinya tergantung dari kecepatan penyelasaian kampus yang baru,"katanya.
Lebih lanjut, kata Yusharto. Tetapi ada juga komitmen, memang tidak akan diisi atau dipindahkan praja itu kekampus yang lain apabila belum tersedia kampus yang baru.
Sebenarnya masih belum bisa juga kita pastikan apakah nantinya kampar yang akan dipilih, karena kita masih harus melakukan kajian dan membandingkan dengan daerah lain yang menjadi alternatif pemindahan kampus. Masih banyak lagi kajian-kajian yang harus dilakukan karena memang itu sudah menjadi ketentuan dalam inpres tentang pembentukan dan pembangunan kampus.
"Mudah-mudahan permasalahan ini bisa cepat selesai dan cepat mendapat titik temu, tetapi apapun hasilnya bisa diterima oleh semua pihak,"harapnya.
Selanjutnya, Bupati Kampar yang diwakili oleh Plt Asisten Ekbang dan Kesra Kabupaten Kampar Nurbit berharap dalam kunjungan rombongan IPDN yang kesekian kalinya ini bisa menemukan titik temunya. Kita berharap keputusan yang diambil nantinya melihat pertimbangan kondisi persiapan.
Pemkab Kampar pun juga berharap dalam waktu yang tidak terlalu lama sudah mendapat kepastian, bahwa pemerintah pusat kementerian dalam Negeri secepatnya menetapkan kepastian penempatan kampus IPDN.
"Hendaknya kementerian dalam negeri dan kampus IPDN jatinangor mempertimbangkan kepentingan yang lebih besar terkait wacana pemindahan kampus IPDN yang ada di Rohil sekarang ke Kabupaten Kampar," katanya.
Terkait persiapan Pemkab Kampar sendiri, Nurbit mengatakan sejauh ini persiapan Pemkab Kampar sudah 100 persen siap, secara administratif pun pemkab Kampar sudah siap, kalau terkait masalah lahan semuanya juga sudah clear and clear. Seperti infrastruktur, kemudian anggaran yang diperlukan untuk percepatan pelaksanaan proses pendidikan sementara, dan dukungan sosial masyarakat, Kabupaten Kampar siap sepenuhnya.
"Sepenuhnya kami masih menunggu kepatian yang final dari pusat, mudah-mudahan kedatangan rombongan kali ini bisa membawa kabar baik kedepannya. Besar harapan kami sesuatu yang tertunda ini betul-betul terwujud nantinya,"pungkasnya. (bic)
Hal itu dikatakannya pada saat kunjungan kembali rombongan IPDN Jatinangor dalam memperkuat kajian kunjungan sebelumnya terkait pemindahan kampus IPDN di Rokan Hilir ke Kabupaten Kampar di eks Kantor Bupati Kmapar dan lahan kampus yang telah disediakan di Desa Kualu Kecamatan Tambang, Rabu (16/12/2015).
Selain Yusharto yang bertindak sebagai ketua rombongan, turut mendampingi juga Dosen tetap kampus IPDN Jatinangor Eko Budi santoso dan konsultan pedamping dari ITB.
Dalam sambutannya, Yusharto mengatakan, kunjungan kali ini dalam rangka memperkuat kajian yang telah dilakukan sebelumnya untuk bisa menghasilkan peraturan Menteri Dalam Negeri yang akan menjadi dasar untuk perencanaan lebih lanjut, bisa penambahan atau pemindahan kampus IPDN yang ada di Rohil.
Ada dua kajian nantinya untuk kampus IPDN yang ada di Rohil itu, untuk kampus sementara, atau pemindahan secara permanen. Hal itu dilakukan setelah melihat kejadian-kejadian yang telah lampau yang terjadi di kampus IPDN di Rohil.
"Kalau pemindahan secara sementara pengalaman-pengalaman dari daerah lainnya, pemindahan yang sementara itu bisa 1-2 tahun atau bisa lebih dari itu, inipun nantinya tergantung dari kecepatan penyelasaian kampus yang baru,"katanya.
Lebih lanjut, kata Yusharto. Tetapi ada juga komitmen, memang tidak akan diisi atau dipindahkan praja itu kekampus yang lain apabila belum tersedia kampus yang baru.
Sebenarnya masih belum bisa juga kita pastikan apakah nantinya kampar yang akan dipilih, karena kita masih harus melakukan kajian dan membandingkan dengan daerah lain yang menjadi alternatif pemindahan kampus. Masih banyak lagi kajian-kajian yang harus dilakukan karena memang itu sudah menjadi ketentuan dalam inpres tentang pembentukan dan pembangunan kampus.
"Mudah-mudahan permasalahan ini bisa cepat selesai dan cepat mendapat titik temu, tetapi apapun hasilnya bisa diterima oleh semua pihak,"harapnya.
Selanjutnya, Bupati Kampar yang diwakili oleh Plt Asisten Ekbang dan Kesra Kabupaten Kampar Nurbit berharap dalam kunjungan rombongan IPDN yang kesekian kalinya ini bisa menemukan titik temunya. Kita berharap keputusan yang diambil nantinya melihat pertimbangan kondisi persiapan.
Pemkab Kampar pun juga berharap dalam waktu yang tidak terlalu lama sudah mendapat kepastian, bahwa pemerintah pusat kementerian dalam Negeri secepatnya menetapkan kepastian penempatan kampus IPDN.
"Hendaknya kementerian dalam negeri dan kampus IPDN jatinangor mempertimbangkan kepentingan yang lebih besar terkait wacana pemindahan kampus IPDN yang ada di Rohil sekarang ke Kabupaten Kampar," katanya.
Terkait persiapan Pemkab Kampar sendiri, Nurbit mengatakan sejauh ini persiapan Pemkab Kampar sudah 100 persen siap, secara administratif pun pemkab Kampar sudah siap, kalau terkait masalah lahan semuanya juga sudah clear and clear. Seperti infrastruktur, kemudian anggaran yang diperlukan untuk percepatan pelaksanaan proses pendidikan sementara, dan dukungan sosial masyarakat, Kabupaten Kampar siap sepenuhnya.
"Sepenuhnya kami masih menunggu kepatian yang final dari pusat, mudah-mudahan kedatangan rombongan kali ini bisa membawa kabar baik kedepannya. Besar harapan kami sesuatu yang tertunda ini betul-betul terwujud nantinya,"pungkasnya. (bic)