Kampar (Beritaintermezo.com) – Banyaknya kasus HIV dan AIDS yang terjadi di Kampar saat ini membuat pemerintah terus melakukan sosialisasi pencegahan. Bahkan pemerintah melakukan sosialisasi ke sekolah tingkat SMA. Untuk itu dalam menangani pencegahan tingginya kasus HIV dan AIDS, wakil Bupati Catur Sugeng Susanto mengatakan para guru bias menjadi relawan pencegahan HIV dan AID.
Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Provinsi Riau, kasus penderita HIV dan AIDS di Kabupaten Kampar sampai dengan Bulan November 2018 terdapat 135 Kasus dengan rincian kasus penderita AIDS sebanyak 60 kasus dan HIV 75 Kasus, jika mengacu pada teori epidemi bagi HIV dan AIDS, 1 berbanding 100, dengan demikian Jumlah kasus penderita HIV dan AIDS di Kabupaten Kampar sama dengan 13.500 orang.
Begitu dikatakan Bupati Kampar, yang diwakili oleh Wakil Bupati Kampar Catur Sugeng Susanto Saat membuka acara sosialisasi penularan, pencegahan, bahaya dan penanggulangan HIV dan AIDS bagi guru SMA Sederajat tingkat Kabupaten Kampar yang dilaksanakan di Ruang Pertemuan SMA Negeri 1 Bangkinang Kota Kamis (13/12) lalu.
Ditambahkan Catur, berbagai upaya penanggulangan dan pencegahan penyebaran HIV dan AIDS telah dilakukan instansi, lembaga donor dan kelompok masyarakat peduli AIDS sesuai dengan tugas pokok dan fungsi masing-masing, namun demikian upaya tersebut masih perlu ditingkatkan, baik kualitas, kuantitas, keterpaduan maupun kebersamaan.
“ kegiatan sosialisasi pencegahan HIV dan AIDS bagi guru SMA sederajat tingkat Kabupaten Kampar ini sangat bagus, kita berharap dengan adanya kegiatan ini, guru bisa menjadi relawan-relawan pencegahan HIV dan AIDS sehingga nantinya dapat meminimalisir terjadinya penularan Penyakit tersebut†Harap Catur.
Sementara itu, Ketua Panitia pelaksana kegiatan sosialisasi, Idris Hasan dalam laporannya mengatakan bahwa tujuan dilaksanakannya kegiatan ini adalah untuk memberikan informasi, pengertian dan pemahaman yang benar kepada guru tentang penularan, pencegahan, dan dampak resiko dan bahaya bagi penderita, sehingga nantinya diharapkan bisa menjadi relawan peduli AIDS pada sektor pendidikan.(hms/jin)