Sekjen DPR Peringatkan Wartawan Soal Mainan Proyek

Sekjen DPR Peringatkan Wartawan Soal Mainan Proyek

Jakarta ( BI)-Konferensi pers  Sekjen DPR Indra Iskandar bernada marah memberi keterangan di depan wartawan di press room, Senin (28/3/22).

Saat mana Indra Iskandar membantah dan meluruskan pemberitaan sebuah media yang melaporkan pelaksanaan proyek yang ditangani kesekjenan untuk tahun anggaran 2020- 2021 yang dianggap berbau korupsi , yaitu berupa pengadaan gordyn rumah dinas DPR di kalibata.
" Perlu saya tegaskan agar wartawan mengutip pernyataan saya dengan benar, jangan menyetir sepotong-sepotong atau memelintir  untuk membuat judul bombastis berita murahan", kata Indra Iskandar.

Berita yang diangkat sebuah berita online itu  berupa proyek kesekjenan di DPR, antara lain dugaan "Mark&up" pengadaan gordyn, bayangkan  untuk 550 rumah dinas anggota DPR menelan anggaran sebesar  Rp 45 M.

Setiap rumah dinas DPR itu katanya butuh 10  gordyn dengan harga Rp 8 juta per helai. Mahal bangat, padahal kata Indra menjawab pertanyaan wartawan bahwa barang itu buatan dalam negeri.
"Oh rupanya pake renda emas" terbesit komentar menimpali pernyataan wartawan mengapa begitu mahal dan mengenai gordyn yang lama dikemanain.

Ada juga wartawan yg beringsut pergi sambil berkomentar "Ah ini mainan proyek sesama mereka, ada yang kecewa nggak dapat".

"Loh memangnya wartawan tidak hanya minta berita ke Biro Humas DPR bawahan kesekjenan , juga minta proyek tanya wartawan BeritaIntermezo," dijawab wartawan lain, Erwin Kurai, "tampaknya sudah begitu permainan di sini, " katanya .

Suasana konferensi pers itu menjadi candaan karena ada wartawan senior yang bilang bahwa mengingat proyek ini sudah rutin , sebaiknya sekjen selalu membuat pendekatan setidaknya sebulan sekali, seolah penegasan bahwa permainan proyek itu sudah biasa di lingkungan proom DPR sehingga dalam setiap pemilihan ketua koordinatorat wartawan di DPR itu diwarnai  "Money politik". (Bir).

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index