Depok (Beritaintermezo.com) - Kepolisian Resor Kota Depok menetapkan M. Arsyad sebagai tersangka penculikan dan pencabulan anak di bawah umur. Laki-laki 26 tahun yang pernah ditahan polisi karena membuat gambar penghinaan terhadap Presiden Joko Widodo saat musim pemilihan presiden 2014.
Menurut Komisaris Besar Harry Kurniawan, Kepala Polres Depok, korban Arsyad sudah banyak. Kepada polisi, Arsyad mengaku bisa membawa anak-anak untuk dicabulinya dengan iming-iming menjadi artis sinetron. “Dia menjanjikan korbannya bisa dibayar Rp 1 juta per episode,” kata Harry di Depok, 12 Juli 2016.
Arsyad sudah menghitung modus tersebut. Menurut pembuat tusuk sate ini kepada penyidik, anak-anak gampang terbuai oleh rayuan menjadi artis. “Janji itu ia utarakan terus selama bersama korban,” kata Harry.
BACA: Penghina Jokowi Incar Anak-anak di Tempat Wisata
Dalam mencari mangsanya, Arsyad berkeliling ke lokasi-lokasi yang banyak anak-anak dengan sepeda motornya. Setelah mendapatkan korban yang diincarnya, Arsyad mendekati dan melancarkan rayuannya. "Mencari korbannya secara random, tak ditentukan sebelumnya," kata Harry.
Pada Ahad lalu, Arsyad berhasil mengajak anak perempuan berusia 10 tahun berinisial F, di kawasan kolam renang Paragon, Cilodong. F diajak ke vila di kawasan Puncak, Cisarua, Bogor.
F sempat dicumbui di vila. Bahkan, celana gadis kecil tersebut sempat dibuka. "Korbannya berteriak begitu celananya dibuka, dan mengundang perhatian penduduk di sekitar vila," kata Harry.
Sebelumnya, Arsyad juga pernah melakukan percobaan penculikan terhadap anak-anak, pada Juni 2016. Namun, saat itu anak yang diculiknya dikembalikan kepada orang tuanya. Berkas laporan kehilangan di polisi pun sudah dicabut oleh orang tua anak itu.(tc/bic)
Menurut Komisaris Besar Harry Kurniawan, Kepala Polres Depok, korban Arsyad sudah banyak. Kepada polisi, Arsyad mengaku bisa membawa anak-anak untuk dicabulinya dengan iming-iming menjadi artis sinetron. “Dia menjanjikan korbannya bisa dibayar Rp 1 juta per episode,” kata Harry di Depok, 12 Juli 2016.
Arsyad sudah menghitung modus tersebut. Menurut pembuat tusuk sate ini kepada penyidik, anak-anak gampang terbuai oleh rayuan menjadi artis. “Janji itu ia utarakan terus selama bersama korban,” kata Harry.
BACA: Penghina Jokowi Incar Anak-anak di Tempat Wisata
Dalam mencari mangsanya, Arsyad berkeliling ke lokasi-lokasi yang banyak anak-anak dengan sepeda motornya. Setelah mendapatkan korban yang diincarnya, Arsyad mendekati dan melancarkan rayuannya. "Mencari korbannya secara random, tak ditentukan sebelumnya," kata Harry.
Pada Ahad lalu, Arsyad berhasil mengajak anak perempuan berusia 10 tahun berinisial F, di kawasan kolam renang Paragon, Cilodong. F diajak ke vila di kawasan Puncak, Cisarua, Bogor.
F sempat dicumbui di vila. Bahkan, celana gadis kecil tersebut sempat dibuka. "Korbannya berteriak begitu celananya dibuka, dan mengundang perhatian penduduk di sekitar vila," kata Harry.
Sebelumnya, Arsyad juga pernah melakukan percobaan penculikan terhadap anak-anak, pada Juni 2016. Namun, saat itu anak yang diculiknya dikembalikan kepada orang tuanya. Berkas laporan kehilangan di polisi pun sudah dicabut oleh orang tua anak itu.(tc/bic)