PPI Gelar Bincang Buku Ajari Aku Baduy di Jakarta

PPI Gelar Bincang Buku Ajari Aku Baduy di Jakarta
PPI dan penyair serta para seniman foto bersama usai bincang buku Ajari Aku Baduy di Taman Ismail Marzuki, Jakarta , Minggu (10/11/24).

JAKARTA (Beritaintermezo.com)-Penyair Perempuan Indonesia (PPI) berkerjasama dengan Dewan Kesenian Jakarta (DKJ) menggelar Bincang Buku Ajari Aku Baduy karya 15 penyair perempuan yang tergabung dalam komunitas tersebut, Minggu (10/11/2024) di ruang pertemuan DKJ, lantai 14, Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta.

Perbincangan yang dihadiri Presiden Penyair Indonesia Sutardji Calzoum Bachri, penyair, seniman dan perwakilan beberapa komunitas sastra ini menghadirkan tiga pembincang, yakni, Fikar W Eda, Kurnia Effendi dan Nia Kurnia sebagai salah satu anggota PPI dan penulis puisi dalam buku Ajari Aku Baduy. Perbincangan dipandu moderator Rini Intama.

Ketua PPI, Kunni Masrohanti mengawali kegiatan yang dipandu oleh pewara Devie Matahari itu dengan mengucapkan selamat datang kepada seluruh hadirin dan menceritakan perjalanan panjang yang menjadi sebab lahirnya buku Ajari Aku Baduy tersebut.

"Dari pulang ke Kampung Tradisi Baduy tahun 2023, lahirlah buku ini. Terimakasih kepada 15 penyair perempuan, keluarga besar PPI yang berdedikasi, ikut perjalanan tersebut dan menulis puisi-puisinya dalam buku ini. Sebagai penyair kita mencatat dan turut melestarikan  budaya tradisi masyarakat adat serta kehidupan kaum perempuannya, khususnya masyarakat Baduy dengan jalan kita, yakni puisi. Inilah yang bisa kita sumbangkan bagi bangsa ini," kata Kunni.

Pada kesempatan itu, Kunni juga mengucapkan terimakasih kepada Dewan Kesenian Jakarta yang mendukung bahkan menyediakan tempat dan kudapan untuk acara tersebut. Terimakasih khusus disampaikan kepada Komisi Sastra sekaligus Komisi Simpul Seni, Imam Ma'arif yang selalu aspiratif, konunikatif dan mengikuti proses bincang buku tersebut dan hadir sejak awal.

Dikatakan Kunni lagi, sejak awal berdiri tahun 2018, PPI telah melahirkan buku antologi puisi Palung Tradisi (2019) dengan jumlah penulis 36, Temanten (2020) jumlah penulis 36, Umbul Pasiraman (2023)  jumlah penyair 40 dan Ajari Aku Baduy (2024) jumlah penulis 15.

Temanten lahir dari perjalanan Pulang ke Kampung Tradisi (PKT) tahn 2019 di Garut Jawa Barat, Umbul Pasiraman lahir dari PKT di Jogjakarta, dan Ajari Aku Baduy lahir dari perjalanan PKT di Baduy. Mengapa jumlah penulis buku Ajari Aku Baduy lebih sedikit, karena sejak perjalanan ini dirancang, keluar kesepakatakan bersama bahwa yang menulis adalah mereka yang pergi dalam PKT tersebut.

Usai PKT ke Baduy dengan buku Ajari Aku Baduy, PPI juga telah melaksanakan PKT ke Tulang Bawang Barat (Tubaba) Lampung, Juli 2024. Saat ini, proses lahirnya buku kelima dari perjalanan tersebut sedang  dipersiapkan. Sementara itu, perjalanan untuk PKT tahun 2025 juga sudah direncanakan yakni d Kota Malang dan sekitarnya.

"PPI adalah rumah besar yang siapa saja boleh bergabung, tentu dengan kesepakatan-kesepakatan agar rumah ini tetap nyaman, damai, cantik, bersih dan rapi. Makanya kadang ada bersih-bersih, memastikan semua yang tergabung tetap aktif. Bergabung di PPi bukan dengan alasan untuk bisa kumpul ramai-ramai, bukan karena diajak, bukan karena diperlukan, tapi karena terpanggil hatinya untuk turut mencatat dan melestarikan tradisi budaya dengan jalan puisi. Turut ambil bagian dalam upaya pelestarian dan pemajuan kebudayaan itu. Ujungnya harus karya. Bangsa ini memerlukan orang-orang seperti kita. Terimakasih terus membersamai di jalan puisi ini dengan segala suka dan duka," kata Kunni lagi.

Pada kesempatan itu, Sutardji Calzoum Bachri juga diminta menyampaikan tanggapan atas lahirnya buku Baduy dan tentang PKT yang juga pernah diikutinya ketika dilaksanakan di Garut. Tardji memberikan apresiasi tinggi dengan harapan akan lahir penulis-penulis yang berkarakter.

"Saya mengapresiasi apa yang telah dilakukan PPI ini mulai dari Pulang ke Kampung Tradisi hingga lahirlah karya-karya puisi. Semoga akan terus lahir puisi-puisi yang berkarakter, kuat dan komunikatif," harap Tardji. ***

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index