Beritaintermezo.com) - Salah satu mobil dinas yang berada dalam iring-iringan Bupati Lebak menabrak pengendara sepdah motor, di jalan raya Rangkasbitung-Leuwidamar, Jumat (15/7) lalu. Peristiwa tersebut menyebabkan seorang pengendara mengalami patah tulang.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, Mobil Dinas (Mobdin) itu milik Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (BPMPD) Kabupaten Lebak. Mobil itu berada dalam iring-ringan mobil Bupati Lebak, diduga menabrak pengendara motor Siti Nuralfiah (18) di jalan raya Rangkasbitung-Leuwidamar, Jumat (15/7) lalu, sekitar pukul 14.00 WIB usai mengikuti kegiatan Jumat Bersih (Jumsih) bersama Bupati Lebak di Ciboleger Baduy, Kecamatan Leuwidamar.
Korban yang diketahui bernama Siti Nuralfiah (18) warga Kampung Bangkalok, Desa Giri Mukti, Kecamatan Cimarga, mengalami patah tulang pada bagian paha kanan. Kejadian tersebut bermula disaat Nuralfiah bersama dua temannya Romi Agus Supriatna (18) serta Etriani (18) mengendarai motor dengan berboncengan tiga usai makan bakso di Palangan, Desa Marga Tirta.
Saat mereka akan pulang, terdengar dari kejauhan sirine iring-iringan bupati dan seluruh mobil pejabat Lebak dari arah Leuwidamar menuju Rangkasbitung dengan kecepatan tinggi.
Mengetahui hal tersebut, kendaraan dari arah berlawanan mencoba berhenti bahkan ada yang menepi, guna memberikan jalan. Namun, salah satu kendaraan dalam iring-iringan tersebut keluar jalur untuk mencoba mendahului kendaraan rombongan yang berada di depannya.
Kendaraan tersebut akhirnya menyenggol Nuralfiah bersama dua temannya yang sudah berusaha menepi. "Kami sudah mengetahui kendaraan rombongan pejabat pasti jalannya kencang, maka dari itu temen saya Romi mencoba pelan-pelan sambil menyingkir. Tapi ternyata salah satu kendaraan ada yang keluar rombongan karena berusaha mendahului hingga menabrak saya," kata Nuralfiah, kepada awak media, Senin (18/7).
Jaja, orangtua korban mengatakan, waktu kejadian anaknya yang mengalami patah tulang tersadar dan melihat dua temannya juga mengalami lecet dan memar-memar pada kaki dan tangannya.
"Bila memang ada itikad baik dan mau bertanggungjawab mengobati anak saya sembuh kami akan terima kejadian ini sebagai musibah. Pejabat pemilik mobil yang menabrak anak saya sudah mengirimkan sopir ke rumah kami," ujarnya.
Sementara itu, Eman, sopir Kepala BPMPD yang mengaku datang untuk mewakili atasannya menyatakan, saat kejadian atasannya duduk di belakang dan tidak mengetahui apa-apa karena tertidur. Namun, dirinya membantah jika kendaraan yang dibawanya tersebut menabrak akibat mendahului rombongan yang ada di depannya.
"Yang benar adalah motor itu yang nabrak mobil yang saya kendarai, karena motor tersebut sangat kencang. Padahal saya posisi ada di barisan rombongan lainnya dengan kata lain saya tidak keluar dari rombongan," ujar Eman.(mc/bic)
Berdasarkan informasi yang dihimpun, Mobil Dinas (Mobdin) itu milik Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (BPMPD) Kabupaten Lebak. Mobil itu berada dalam iring-ringan mobil Bupati Lebak, diduga menabrak pengendara motor Siti Nuralfiah (18) di jalan raya Rangkasbitung-Leuwidamar, Jumat (15/7) lalu, sekitar pukul 14.00 WIB usai mengikuti kegiatan Jumat Bersih (Jumsih) bersama Bupati Lebak di Ciboleger Baduy, Kecamatan Leuwidamar.
Korban yang diketahui bernama Siti Nuralfiah (18) warga Kampung Bangkalok, Desa Giri Mukti, Kecamatan Cimarga, mengalami patah tulang pada bagian paha kanan. Kejadian tersebut bermula disaat Nuralfiah bersama dua temannya Romi Agus Supriatna (18) serta Etriani (18) mengendarai motor dengan berboncengan tiga usai makan bakso di Palangan, Desa Marga Tirta.
Saat mereka akan pulang, terdengar dari kejauhan sirine iring-iringan bupati dan seluruh mobil pejabat Lebak dari arah Leuwidamar menuju Rangkasbitung dengan kecepatan tinggi.
Mengetahui hal tersebut, kendaraan dari arah berlawanan mencoba berhenti bahkan ada yang menepi, guna memberikan jalan. Namun, salah satu kendaraan dalam iring-iringan tersebut keluar jalur untuk mencoba mendahului kendaraan rombongan yang berada di depannya.
Kendaraan tersebut akhirnya menyenggol Nuralfiah bersama dua temannya yang sudah berusaha menepi. "Kami sudah mengetahui kendaraan rombongan pejabat pasti jalannya kencang, maka dari itu temen saya Romi mencoba pelan-pelan sambil menyingkir. Tapi ternyata salah satu kendaraan ada yang keluar rombongan karena berusaha mendahului hingga menabrak saya," kata Nuralfiah, kepada awak media, Senin (18/7).
Jaja, orangtua korban mengatakan, waktu kejadian anaknya yang mengalami patah tulang tersadar dan melihat dua temannya juga mengalami lecet dan memar-memar pada kaki dan tangannya.
"Bila memang ada itikad baik dan mau bertanggungjawab mengobati anak saya sembuh kami akan terima kejadian ini sebagai musibah. Pejabat pemilik mobil yang menabrak anak saya sudah mengirimkan sopir ke rumah kami," ujarnya.
Sementara itu, Eman, sopir Kepala BPMPD yang mengaku datang untuk mewakili atasannya menyatakan, saat kejadian atasannya duduk di belakang dan tidak mengetahui apa-apa karena tertidur. Namun, dirinya membantah jika kendaraan yang dibawanya tersebut menabrak akibat mendahului rombongan yang ada di depannya.
"Yang benar adalah motor itu yang nabrak mobil yang saya kendarai, karena motor tersebut sangat kencang. Padahal saya posisi ada di barisan rombongan lainnya dengan kata lain saya tidak keluar dari rombongan," ujar Eman.(mc/bic)