Massa Serang PLN Karimun, Polres Turunkan Tiga Pleton Polisi

Massa Serang PLN Karimun, Polres Turunkan Tiga Pleton Polisi

KARIMUN ((Beritaintermezo.com)-Tiga pleton polisi, dua dari Satuan Brimob dan satu pleton Sabhara dari Polda Kepri diturunkan ke Kabupaten Karimun. Pasukan itu diterjukan untuk mengantisipasi terulangnya aksi pengerusakan Kantor PLN Rayon Tanjung Balai Karimun. Puluhan anggota polisi lengkap dengan senjata tiba di Mapolresta Karimun pada Jumat (8/1) siang sekitar pukul 13.30 WIB.

Kapolres Karimun, AKBP I Made Suka Wijaya mengatakan sebanyak 81 personil polisi, dua pleton Brimob berjumlah 53 orang dan Sabhara 28 personil itu di BKO-kan sementara pasca aksi spontanitas warga, kemarin malam.

"Perlu saya sampaikan kepada rekan-rekan media. Kalau Polda Kepri menurunkan 3 pleton pasukan, 2 pleton Brimob dan 1 pleton Dalmas. Pasukan tersebut untuk mengantisipasi tindakan susulan yang bisa saja terjadi di Kantor PLN," katanya.

Para personil polisi ini ditempatkan di tiga lokasi yang dianggap rawan yakni, Kantor PLN Rayon Tanjung Balai Karimun yang terletak di Jalan Pertambangan, PLTD Bukit Carok dan PLTU Seibatak.

Meski demikian, Kapolres menyakini tidak akan terjadi lagi aksi pengerusakan yang dilakukan masyarakat. Hal ini dilihat dari hasil kesepakatan rapat di dewan. Namun, pihaknya tetap menjaga beberapa objek vital milik negara tersebut dengan mengerahkan kekuatan dari Polres Karimun dan Polda Kepri.

Kata Kapolres, aksi unjuk rasa yang dilakukan sekelompok massa pada Kamis (8/1) malam itu, sebenarnya sudah ada kekuatan dari Kodim dan Lanal Karimun yang diturunkan ke lokasi kejadian. Namun, karena melihat situasi masih belum terlalu membahayakan, kekuatan tersebut belum diturunkan.

Sebelumnya, ratusan warga menyerbu Kantor PLN Karimun yang berada di Kelurahan Lubuk Semut, Kecamatan Tebing, Kamis (7/1) malam sekitar pukul 19.30 WIB. Mereka melempari kantor tersebut dengan batu hingga pintu dan jendela kantor yang terbuat dari kaca hancur berantakan. Aksi pengerusakan itu karena warga kesal akibat pemadaman listrik bergilir yang tidak lagi beraturan hingga malam hari.

Usai melakukan pengerusakan di Kantor PLN, warga kemudian mendatangi Kantor PLTD yang berada sekitar dua kilometer dari Kantor PLN. Tiba di sana, warga langsung menghancurkan plang nama PLTD Bukit Carot tersebut.

Aksi pengerusakan yang dilakukan massa itu akan diusut polisi. Kapolres berjanji akan mengusut kasus tersebut. Hal ini sesuai dengan instruksi Kapolda Kepri. Namun dengan catatan, jika pihak PLN melaporkan kasus pengerusakan kantor yang merupakan aset milik negara itu ke polisi.

Di tempat terpisah Sekretaris Daerah (Sekda) Karimun, TS Arif Fadillah meminta kepada PLN untuk tidak perlu melaporkan pengerusakan itu ke polisi. Alasannya, aksi unjuk rasa yang dilakukan masyarakat hingga berujung kepada pengerusakan itu merupakan aksi spontanitas dan bukan direncanakan.

"Masyarakat bertindak seperti itu, karena sudah kesal dengan pemadaman yang dilakukan PLN. Itu merupakan tindakan spontanitas semata. Jadi, saya minta kepada PLN untuk tidak perlu melaporkan kejadian itu kepada polisi. Biarlah persoalan ini kita selesaikan secara bersama-sama," ungkap Arif.

Siap Pindah

Kepala PLN Karimun Dedi Januar mengaku siap mundur dari jabatan  jika tidak mampu mengatasi pemadaman listrik bergilir di Karimun.  Ia pun berjanji Januari 2016 ini, tidak akan ada lagi pemadaman bergilir. Namun demikian janji mundur itu dengan catatan penambahan pembangkit sebesar 6 Mega Watt dari PLN Tanjunguban Januari ini tidak terealisasi.

"Jika mesin dari Tanjunguban tidak sampai di Karimun akhir Januari ini, maka saya siap dipindahkan dari Karimun ini," kata Dedi Januar yang dituangkan dalam surat pernyataan yang ditandatangani Dedi Januar, Ketua DPRD HM Asyura, Sekda TS Arif Fadillah, Kapolres AKBP I Made Suka Wijaya serta Danlanal Letkol Laut (P) Bina Irawan Marpaung.

Penandatanganan surat pernyataan itu ketika DPRD Karimun memanggil Kepala PLN itu untuk membahas persoalan pemadaman listrik yang juga dihadiri masyarakat di gedung dewan, Jumat (8/1). Rapat tersebut menghasilkan keputusan, pemadaman listrik tidak akan terjadi lagi di Karimun.

Rapat itu dipimpin Ketua DPRD Karimun HM Asyura, dihadiri Sekda Karimun TS Arif Fadillah, Kapolres AKBP I Made Suka Wijaya, Danlanal Letkol Laut (P) Bina Irawan Marpaung, Asisten II Bidang Bidang Ekonomi dan Pembangunan Arnadi Supaat, Kepala Ranting PLN Tanjungbalai Karimun Dedi Januar, serta tokoh masyarakat setempat.

Di awal rapat, HM Asyura langsung mempertanyakan kepada Dedi Januar apa penyebab terjadinya pemadaman listrik yang tidak beraturan di Karimun dan apakah pihaknya bisa menjamin tidak terjadi lagi pemadaman listrik. Kalaupun memang terjadi juga pemadaman bergilir, maka harus disampaikan jadwal pemadaman tersebut kepada masyarakat.

Dedi Januar menjelaskan, penyebab terjadinya pemadaman bergilir karena batu bara sebagai bahan bakar Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Tanjungsebatak dalam keadaan basah, akibat tingginya intensitas hujan terjadi di Karimun. Sehingga, tidak mampu mengoperasikan PLTU Tanjungsebatak.

Kata Dedi, kapasitas daya yang dimiliki dua pembangkit listrik di Karimun hanya 22,5 Mega Watt (MW). Dengan rincian, mesin Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) Bukit Carok memiliki kapasitas 17,5 MW dan PLTU Tanjungsebatak dengan kapasitas 5,5 MW. Sementara, kebutuhan Karimun 24,8 MW. Artinya, masih terjadi defisit sekitar 1,8 MW.

Dengan defisit daya sekitar 1,8 MW, maka kemungkinan pemadaman bergilir masih terjadi. Namun, pihak PLN kemudian mencarikan solusi dengan melakukan pemadaman pada seluruh hotel dan perusahaan yang masih menggantungkan listriknya dari PLN. Dengan pemutusan listrik di hotel dan perusahaan, maka suplai listrik ke rumah warga akan tercukupi.

Untuk menambah kapasitas daya listrik di Karimun, Dedi juga berupaya mendatangkan satu mesin lagi dari Tanjunguban. Untuk mendatangkan mesin itu, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Kepala Cabang PLN Tanjungpinang. Mesin tersebut akan datang ke Karimun pertengahan Januari 2016 ini.

Dedi mengaku optimis mesin tersebut akan sampai ke Karimun paling lambat akhir Januari 2016. Jika mesin itu tidak sampai, maka dia berani mempertaruhkan jabatannya sebagai Kepala PN Ranting Tanjungbalai Karimun. "Jika mesin itu tidak sampai di Karimun akhir Januari ini, maka saya siap dipindahkan dari Karimun ini," tegasnya.

Disebutkannya, saat ini kondisi mesin di PLTU Tanjungsebatak dan PLTD Bukit Carok sudah membaik. Jika dua pembangkit itu sudah beroperasi dengan normal, maka suplai daya ke pelanggan juga akan normal. Makanya, jika tak ada kerusakan lagi malam ini, maka saya jamin tidak akan lagi pemadaman listrik di Karimun," terangnya. (tambunan)

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index