Manuver Fahri Hamzah Lewat "Ngopi Bareng"

 Manuver Fahri Hamzah Lewat

JAKARTA, (Beritaintermezo.com)-Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah kini melakukan manuver politik untuk bisa tetap eksis pada perhelatan akbar politik tahun 2019 ini dengan mendapuk acara yang dinamai  "Ngopi Bareng Fahri”.

Sebagaimana diketahui sekalipun dia pimpinan DPR tetapi tidak mempunyai partai lagi setelah dipecat PKS karena Fahri dianggap offside dalam perilaku politik sewaktu membela mati matian Setya Novanto dalam kasus E.KTP.

Walau di pengadilan Fahri menang tapi ancaman hilang dari peredaran menghantuinya.

Di Bandung "Ngopi Bareng" berhasil memaksa Fahri Hamzah bicara kelanjutan karier politiknya saat ‘pensiun’ dari tugasnya di Senayan. Sampai agak tersedu audience bernama Fauzan memprotes keinginan Fahri Hamzah mundur dari gelanggang politik.

 Kata Fahri kepada wartawan di DPR , Selasa “Dalam darah saya ada api, tak mungkin saya berhenti. “Saya akan membantu masyarakat Indonesia menemukan jodoh pemimpinnya. Saya akan serius ada di tim eksekutif, pemimpin Indonesia berikutnya,”

 Fahri Hamzah telah menjalani sekitar 20 tahun dari hidupnya sebagai politisi jalanan ketika ikut rombongan mahasiswa menumbangkan orde baru dan melahirkan reformasi tahun 1998, kemudian melanjutkan karir politik formal di MPR dan DPR.

 Sebelumnya Fahri Hamzah dalam sebuah acara dialog "QA" di sebuah stasiun televisi bahwa dirinya tidak akan lagi maju sebagai legislator baik di DPR maupun DPD. “Saya tidak akan maju lagi melalui DPR maupun DPD. Apa yang sedang kita perjuangkan (terkait UU MD3) yang akan memperkuat suara keterwakilan rakyat melalui parlemen ini tidak akan saya nikmati,” tutur mantan politisi PKS itu.

 Di Makassar Fahri menggelar forum terbuka seperti acara ngopi itu “Saya amanatkan acara seperti ini untuk jadi ajang adu pemikiran dan gagasan untuk para capres. Saya bersedia jadi pengujinya,” kenangnya.

Acara “Ngopi Bareng Fahri” di berbagai kota sudah berlangsung di 5 kota dalam dua minggu terakhir. ‘Kick-off’ dilaksanakan di Jakarta. Berlanjut di Mataram (NTB), kemudian Makassar dan Bandung. Inisiatif berasal dari organisasi pemuda, ormas dan komunitas yang menamakan dirinya “Fahri Voice”.

 Polling di Twitter katanya bahwa Yogya, Surabaya, Malang, Palembang, Medan ingin segera. Tapi rencana terdekat akan di Depok dan Surakarta,” kata Ade, co-founder “Fahri Voice” . (Bir).

 

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index