Sidikalang ( Beritaintermezo.com) - Sebanyak 1130 Siswa/I pada 22 Sekolah Menegah Pertama (SMP) negeri dan swasta di kabupaten Dairi belum melaksanakan Ujian nasional berbasis komputer dari total jumlah siswa/I sebanyak 6676 siswa di Dairi yang mengikuti ujian nasional tingkat SMP tahun 2018.
Keterbatasan fasilitas peralatan dan belum memiliki jaringan internet yang memadai untuk mendukung program dimaksud, menjadi alasan tidak dil;aksanakannya UNBK. Sementara sebagian besar lainnya yakni 44 Sekolah menyelenggarakan ujian berbasis di sejumlah sekolah di kabupaten Dairi.
Hal itu disampaikan, Sekretaris Daerah Kabupaten Dairi, Sebastianus Tinambunan, SH, MPd didampingi Kepala Dinas Pendidikan kab. Dairi Dra. Rosema Silalahi saat melakukan monitoring Ujian nasional Berbasis Komputer dan Ujiian Nasional Berbasis Kertas di beberapa sekolah negeri dan swasta Kabupaten Dairi, Senin (23/4).
Meski Sekda dan rombongan hanya diperkenankan mengamati dan melakukan monitoring dari batas Pintu ruangan ujian saja menurut Petunjuk Teknis pelaksanaan UNBK tahun ini.
Monitoring diawali dari SMP N 1 Sidikalang yang menyelenggarakan UNBK Mandiri. Fasilitas, server dan perlengkapan komputer yang dibutuhkan merupakan fasilitas milik sekolah itu sendiri. Selanjutnya ke SMP Swasta Nasional Sidikalang Jl. FL. Tobing, SMP N 1 Berampu dan SMP Swasta PKMI (Metodhis Sidikalang di Kalang Simbara. Monitoring turut didampingi pihak Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Utara Antea Hutauruk dan Kosgoro Pinem dan Hendra Sinaga.
Ondang K. A. Simare mare, siswi SMP N 1 Sidikalang, menyampaikan UNBK diyakini lebih praktis dilaksanakan sepanjang jaringan lancar dari pusat.
“Soal disajikan per poin, untuk hari ini mata Pelajaran Bahasa Indonesia sebanyak 50 soal, tidak harus mengarit pensil, penghapus membawa papan komputer, sementara jawaban yang sudah kita jawab sifatnya rahasia, “ ujarnya. Diapun optimis meraih nilai yang memenuhi syarat memasuki Sekolah Menegah Atas (SMA) pavorit pada tahapan selanjuntya usai lulus SMP.
Sementara itu, menyikapi masih adanya beberapa sekolah yang belum melaksanakan UNBK di kabupaten Dairi. Kadis Pendidikan kabupaten Dairi optimis tahun depan (2019) pelaksaan akan seratus persen di Kabupaten Dairi.
“Tahun depan (2019) kita optimis, semua sekolah SMP akan menyelenggarakan ujian berbasis computer, urai Kadis Pendidikan Dra. Rosema Silalahi menyikapi masih adanya sebanyak 22 sekolah SMP yang belum melaksanakan UNBK di kabupaten Dairi.
Dikatakan, ketiadaan fasilitas jaringan internet, termasuk server juga peralatan komputer PC dan laptop menjadi kendala dalam pelaksanaan serentak UNBK SMP kali ini. (rel/Ams)
Keterbatasan fasilitas peralatan dan belum memiliki jaringan internet yang memadai untuk mendukung program dimaksud, menjadi alasan tidak dil;aksanakannya UNBK. Sementara sebagian besar lainnya yakni 44 Sekolah menyelenggarakan ujian berbasis di sejumlah sekolah di kabupaten Dairi.
Hal itu disampaikan, Sekretaris Daerah Kabupaten Dairi, Sebastianus Tinambunan, SH, MPd didampingi Kepala Dinas Pendidikan kab. Dairi Dra. Rosema Silalahi saat melakukan monitoring Ujian nasional Berbasis Komputer dan Ujiian Nasional Berbasis Kertas di beberapa sekolah negeri dan swasta Kabupaten Dairi, Senin (23/4).
Meski Sekda dan rombongan hanya diperkenankan mengamati dan melakukan monitoring dari batas Pintu ruangan ujian saja menurut Petunjuk Teknis pelaksanaan UNBK tahun ini.
Monitoring diawali dari SMP N 1 Sidikalang yang menyelenggarakan UNBK Mandiri. Fasilitas, server dan perlengkapan komputer yang dibutuhkan merupakan fasilitas milik sekolah itu sendiri. Selanjutnya ke SMP Swasta Nasional Sidikalang Jl. FL. Tobing, SMP N 1 Berampu dan SMP Swasta PKMI (Metodhis Sidikalang di Kalang Simbara. Monitoring turut didampingi pihak Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Utara Antea Hutauruk dan Kosgoro Pinem dan Hendra Sinaga.
Ondang K. A. Simare mare, siswi SMP N 1 Sidikalang, menyampaikan UNBK diyakini lebih praktis dilaksanakan sepanjang jaringan lancar dari pusat.
“Soal disajikan per poin, untuk hari ini mata Pelajaran Bahasa Indonesia sebanyak 50 soal, tidak harus mengarit pensil, penghapus membawa papan komputer, sementara jawaban yang sudah kita jawab sifatnya rahasia, “ ujarnya. Diapun optimis meraih nilai yang memenuhi syarat memasuki Sekolah Menegah Atas (SMA) pavorit pada tahapan selanjuntya usai lulus SMP.
Sementara itu, menyikapi masih adanya beberapa sekolah yang belum melaksanakan UNBK di kabupaten Dairi. Kadis Pendidikan kabupaten Dairi optimis tahun depan (2019) pelaksaan akan seratus persen di Kabupaten Dairi.
“Tahun depan (2019) kita optimis, semua sekolah SMP akan menyelenggarakan ujian berbasis computer, urai Kadis Pendidikan Dra. Rosema Silalahi menyikapi masih adanya sebanyak 22 sekolah SMP yang belum melaksanakan UNBK di kabupaten Dairi.
Dikatakan, ketiadaan fasilitas jaringan internet, termasuk server juga peralatan komputer PC dan laptop menjadi kendala dalam pelaksanaan serentak UNBK SMP kali ini. (rel/Ams)