Sidikalang (Beritaintermezo com) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Dairi bersama masyarakat menggelar perayaan paskah oikumene. Ibadah Paskah Oikumene yang dilaksanakan di pelataran rumah dinas Bupati Minggu (29/4) berlangsung hikmat dan penuh sukacita. Paskah dihadiri umat lintas denominasi gereja, organisasi kemasyarakatan, ASN, TNI dan Polri.
Acara diawali dengan prosesi ‘Jalan Salib’ menggambarkan sengsara Yesus sejak ditangkap oleh tentara kekaisaran romawi hingga penyaliban dan kebangkitan, yang diperankan oleh kaum Muda Khatolik Sidikalang.
Prosesi berawal dari Kompleks Gereja Khatolik Paroki Maria Pertolongan Orang Kristen di Jalan Merga Silima dan berakhir di pelataran Pendopo Bupati di Jalan SM Raja Sidikalang. Terlihat antusias dan sambutan masyarakat di sepanjang rute yang dilalui.
Hadir dalam acara itu, Bupati KRA Johnny Sitohang Adinegoro,S.Sos, Wakapolres Kompol T.Matanari, Ketua DPRD Sabam Sibarani, para pejabat di lingkungan Pemkab Dairi, Sekjend GKPI Pdt. Ro Sininta Hutabarat, MTh sekaligus pengkhotbah, para pimpinan gereja di Dairi dan undangan lainnya.
Dalam khotbahnya, Pdt. Ro Sininta Hutabarat, MTh mengajak umat kristiani khususnya di Kabupaten Dairi untuk memaknai Paskah dengan menerapkan pola hidup dengan kebenaran. Paskah memberi pengharapan untuk hidup lebih baik dan memiliki semangat baru serta menjadi motivasi untuk bekerja dan berkarya mewujudkan Dairi yang lebih maju, damai dan sejahtera serta terbebas dari jerat kemalasan, perjudian, narkoba dan perpecahan sebagaimana thema dan Sub thema acara tersebut.
Sementara Bupati Dairi KRA Johnny Sitohang Adinegoro dalam sambutannya mengatakan, paskah harus dihayati secara mendalam dan maknanya harus diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari. Paskah bukan sekedar peringatan dan perayaan tetapi pesan dan maknanya harus diimplementasikan dalam hidup sehari-hari.
Teladan hidup dan pengorbanan Yesus harus dipraktekkan melalui pola hidup sederhana, rendah hati, menjaga dan memelihara persatuan dan menjadi pembawa dmai diantara sesama.
“kita harus memaknai paskah sebagai seuatu untuk mewujudkan peningkaran, kemajuan, bukan perubahan yang bias saja konotasinya negative karena aka nada yang akan dirombakâ€, sebut Bupati.
Sebelumnya, sebagai rangkaian kegiatan perayaan tersebut, telah dilaksanakan pelayanan terpadu pengobatan gratis dan pelayanan konseling kepada masyarakat di Desa Maju dan Desa Gomit Kecamatan Siempat Nempu, juga penerimaan kirab obor paskah nasional yang dilaksanakan di bukti Golgata Taman Wisata Iman Sitinjo pada 18 April yang lalu. (Rel/Am)
Acara diawali dengan prosesi ‘Jalan Salib’ menggambarkan sengsara Yesus sejak ditangkap oleh tentara kekaisaran romawi hingga penyaliban dan kebangkitan, yang diperankan oleh kaum Muda Khatolik Sidikalang.
Prosesi berawal dari Kompleks Gereja Khatolik Paroki Maria Pertolongan Orang Kristen di Jalan Merga Silima dan berakhir di pelataran Pendopo Bupati di Jalan SM Raja Sidikalang. Terlihat antusias dan sambutan masyarakat di sepanjang rute yang dilalui.
Hadir dalam acara itu, Bupati KRA Johnny Sitohang Adinegoro,S.Sos, Wakapolres Kompol T.Matanari, Ketua DPRD Sabam Sibarani, para pejabat di lingkungan Pemkab Dairi, Sekjend GKPI Pdt. Ro Sininta Hutabarat, MTh sekaligus pengkhotbah, para pimpinan gereja di Dairi dan undangan lainnya.
Dalam khotbahnya, Pdt. Ro Sininta Hutabarat, MTh mengajak umat kristiani khususnya di Kabupaten Dairi untuk memaknai Paskah dengan menerapkan pola hidup dengan kebenaran. Paskah memberi pengharapan untuk hidup lebih baik dan memiliki semangat baru serta menjadi motivasi untuk bekerja dan berkarya mewujudkan Dairi yang lebih maju, damai dan sejahtera serta terbebas dari jerat kemalasan, perjudian, narkoba dan perpecahan sebagaimana thema dan Sub thema acara tersebut.
Sementara Bupati Dairi KRA Johnny Sitohang Adinegoro dalam sambutannya mengatakan, paskah harus dihayati secara mendalam dan maknanya harus diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari. Paskah bukan sekedar peringatan dan perayaan tetapi pesan dan maknanya harus diimplementasikan dalam hidup sehari-hari.
Teladan hidup dan pengorbanan Yesus harus dipraktekkan melalui pola hidup sederhana, rendah hati, menjaga dan memelihara persatuan dan menjadi pembawa dmai diantara sesama.
“kita harus memaknai paskah sebagai seuatu untuk mewujudkan peningkaran, kemajuan, bukan perubahan yang bias saja konotasinya negative karena aka nada yang akan dirombakâ€, sebut Bupati.
Sebelumnya, sebagai rangkaian kegiatan perayaan tersebut, telah dilaksanakan pelayanan terpadu pengobatan gratis dan pelayanan konseling kepada masyarakat di Desa Maju dan Desa Gomit Kecamatan Siempat Nempu, juga penerimaan kirab obor paskah nasional yang dilaksanakan di bukti Golgata Taman Wisata Iman Sitinjo pada 18 April yang lalu. (Rel/Am)