JAKARTA (BI)-Ketua MPR RI Zulkifli Hasan memimpin deklarasi implementasi Pengajaran dan Pendidikan Pancasila dalam Kurikulum Pendidikan Sekolah Dasar dan Menengah mulai dihidupkan kembali.
Deklarasi dilakukan di Kompleks Parlemen, Senayan Jakarta, Rabu (2/4/2018) sekaligus Festival Pendidikan Pancasila dan memperingati Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas).
Hal itu terselengara MPR RI bekerjasama dengan Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Kaukus Pancasila DPR RI, dan Yayasan Cahaya Guru.
Hadir antara lain Ketua BPIP Yudi Latief, Eva Kusuma Sundari, anggota MPR, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, organisasi keagamaan, 12 perwakilan sekolah, dan masyarakat.
“Selama 20 tahun, sejak reformasi ini, pelajaran Pancasila mulai hilang. Dulu dikenal ada pelajaran Civic, Pendididikan Moral Pancasila (PMP), Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan yang diajarkan di sekolah-sekolah,†kata Zulkifli.
Tentu hal itu tidak bagus untuk ketahanan nasional, untuk wawasan kebangsaan, dan untuk membangun karakter anak-anak muda bangsa.
“Jadi, deklarasi ini penting agar nilai-nilai luhur ke-Indonesiaan itu dimulai sejak usia dini, di sekolah dasar, sekolah menengah pertama, dan sekolah menengah atas,†pungkasnya.
Berikut isi Deklarasi Implementasi Pengajaran dan Pendidikan Pancasila dalam Kurikulum Sekolah Dasar dan Menengah:
Mengingat bahwa sektor pendidikan menjadi kunci pembentukan karakter siswa dan bangsa maka Pancasila beserta nilai-nilainya perlu diajarkan dan diintegrasikan dalam pendidikan dasar dan menengah.
Sehingga MPR RI, Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Kaukus Pancasila DPR RI, dan Yayasan Cahaya Guru bersama Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, organisasi keagamaan, perwakilan sekolah-sekolah, dan masyarakat sipil. (Bir)
Deklarasi dilakukan di Kompleks Parlemen, Senayan Jakarta, Rabu (2/4/2018) sekaligus Festival Pendidikan Pancasila dan memperingati Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas).
Hal itu terselengara MPR RI bekerjasama dengan Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Kaukus Pancasila DPR RI, dan Yayasan Cahaya Guru.
Hadir antara lain Ketua BPIP Yudi Latief, Eva Kusuma Sundari, anggota MPR, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, organisasi keagamaan, 12 perwakilan sekolah, dan masyarakat.
“Selama 20 tahun, sejak reformasi ini, pelajaran Pancasila mulai hilang. Dulu dikenal ada pelajaran Civic, Pendididikan Moral Pancasila (PMP), Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan yang diajarkan di sekolah-sekolah,†kata Zulkifli.
Tentu hal itu tidak bagus untuk ketahanan nasional, untuk wawasan kebangsaan, dan untuk membangun karakter anak-anak muda bangsa.
“Jadi, deklarasi ini penting agar nilai-nilai luhur ke-Indonesiaan itu dimulai sejak usia dini, di sekolah dasar, sekolah menengah pertama, dan sekolah menengah atas,†pungkasnya.
Berikut isi Deklarasi Implementasi Pengajaran dan Pendidikan Pancasila dalam Kurikulum Sekolah Dasar dan Menengah:
Mengingat bahwa sektor pendidikan menjadi kunci pembentukan karakter siswa dan bangsa maka Pancasila beserta nilai-nilainya perlu diajarkan dan diintegrasikan dalam pendidikan dasar dan menengah.
Sehingga MPR RI, Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Kaukus Pancasila DPR RI, dan Yayasan Cahaya Guru bersama Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, organisasi keagamaan, perwakilan sekolah-sekolah, dan masyarakat sipil. (Bir)