PKB Membara, Gerindra Bilang Harus Realistis

PKB Membara, Gerindra Bilang Harus Realistis

JAKARTA, (BI)-Pihak Gerindra mengakui hingga kini terus melakukan gerilaya politik untuk mendapatkan dukungan bahkan umroh Prabowo Subianto dengan Amien Rais bertemu Rizieq Shihab di Arab Saudi adalah bagian dari gerilya itu.

Dalam pada itu gerilya PKB menjadi Cawapresnya Jokowi belum padam bahkan sedikit membara. Bukan seperti Demokrat hanya dengan janji jabatan menteri pakai bahasa politik "power sharing".

Bahkan kini PKB sudah tegas menolak tawaran Jokowi kalau hanya dikasi jabatan menteri, karena target PKB adalah Cawapres 2019. “Kami kan baru tawar-menawar. Dalam koalisi itu wajar ada tawar-menawar power sharing,” tegas Waketum PKB Daniel Johan  di Kompleks Parlemen, Senayan Jakarta, Selasa (5/6/2018).

Tetapi dalam Geriliya Gerindra Fadli Zon membantah bahwa pihaknya hanya menawarkan jabatan menteri. “Kalau PKB sebut ingin Cawapres, tentu yang namanya tawar-menawar nantinya harus realistis,” ujarnya.

Menurut Fadli, dalam power sharing biasa pada awalnya memasang harga tinggi, tapi nantinya setelah dibicarakan harus realistis. Mengapa? Jika, antara Gerindra, PKB dan PD memiliki visi misi yang sama,  maka power sharing itu dapat dibicarakan.

“Itu sesuatu yang wajar dalam koalisi. Jadi tinggal nanti rumusnya seperti apa? Kan ada partai yang kuat di wilayah tertentu atau pada segmen masyarakat tertentu. Ada yang kuat misalnya di basis-basis konstituennya di provinsi tertentu dan sebagainya. Maka, semuanya harus didudukkan dan dipetakan bersama,” tambah Fadli.

Wasekjen PKB Daniel Johan sebelumnya menegaskan jika PKB tak sekadar menargetkan kursi menteri di jajaran kabinet pemerintahan, melainkan RI-2 untuk Ketum PKB A. Muhaimin Iskandar atau Cak Imin, yang disosialisasikan ke seluruh Indonesia.(Bir)

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index