Penyakit Bisa Sembuh Tanpa Obat, Begini Caranya

Penyakit Bisa Sembuh Tanpa Obat, Begini Caranya

Nasional (Beritaintermezo.com)-Sebenarnya, tidak semua penyakit memerlukan obat-obatan. Boleh dibilang, sebagian besar penyakit malah tidak memerlukan obat. Sudah dari sananya, tubuh manusia memiliki pertahanannya sendiri, dengan cara-cara tertentu bagian dari tubuh sudah mampu untuk bertahan dan melawan penyakit. Pada sebagian besar keadaan, pertahanan alamiah ini jauh lebih penting bagi kesehatan daripada menggunakan obat-obatan. Sebagai contoh, manusia akan sembuh dari beberapa penyakit—termasuk batuk, cacar, gondong, malaria, diare, flu—dengan cara menjaga kebersihan, banyak istirahat, dan makan secara teratur. Ketiga cara ini boleh dibilang sebagai penyembuhan alami dalam menghadapi segala macam penyakit, dan sudah dikenal sejak ribuan tahun yang lalu.


Yang perlu diketahui, sebagian besar orang tidak memahami bahwa penyakit yang menyerang mereka sebenarnya berawal dari tingkah laku mereka sendiri. Salah satu yang paling utama adalah tidak menjaga kebersihan. Efek dari kebersihan lingkungan yang tidak terjaga adalah penyakit-penyakit umum yang sering muncul pada pemukiman kumuh seperti diare, malaria, demam berdarah, typhus, dan lain-lain. Penyakit-penyakit itu muncul karena mudahnya serangga-serangga pembawa penyakit untuk berkembang biak semacam lalat, cacing, dan nyamuk. Belum lagi virus yang dapat menyebabkan penyakit seperti influenza yang mudah tersebar melalui media udara yang tidak sehat.


Faktor kedua yang sering membuat seorang manusia sakit adalah keletihan. Aktivitas tubuh yang terlalu sering diporsir tanpa istirahat yang memadai menyebabkan fungsi dari tubuhnya menjadi overload atau berlebihan. Kerja otot yang selalu terus-menerus akan menghasilkan asam urat, di mana kelebihan akan zat ini dapat meracuni tubuh. Begitu pula dengan banyak terpakainya cairan tubuh untuk ‘melumasi’ beberapa komponen sehingga pada akhirnya seseorang akan mengalami kehausan. Dengan melemahnya sistem tubuh manusia, apalagi sampai berlebihan, menyebabkan kerja pertahanan tubuh menjadi tidak maksimal. Pada kondisi seperti ini, akan mudah bagi zat-zat asing semacam bakteri dan virus untuk menyerang tubuh, sehingga timbullah penyakit.

Faktor ketiga yang tidak kalah penting—dan paling sering menimbulkan penyakit—adalah cara makan yang tidak teratur. Rasulullah saw. sendiri mengatakan, “Orang kafir makan dengan tujuh perutnya sedangkan orang mukmin makan dengan satu perutnya” (H.R. Muslim). Makna dari tujuh perut adalah makan yang berlebihan, sedangkan satu perut adalah makan secukupnya seperti termuat dalam hadits yang lainnya (makan ketika lapar dan berhenti makan sebelum kenyang). Hadits ini bukan tanpa maksud karena terbukti sumber penyakit yang paling sering menyerang manusia adalah berawal dari perut. Lihatlah bagaimana seseorang yang perutnya kekenyangan akan menjadi tidak bergairah dan cenderung lemas, sehingga hampir kebanyakan di antara mereka lalu mengantuk (yang juga membuktikan kerja otak menjadi melemah).


OBAT DAN ANTIBIOTIKA

Sosok itu sumringah karena bisa hadir pada acara “Sosialisasi Pencanangan Gerakan Masyarakat Cerdas Menggunakan Obat (GeMa CerMat)” yang diselenggarakan pada hari Jumat kemarin (27/11) di Kementerian Kesehatan RI. Dibuka oleh Ibu Nila F. Moeloek selaku MenKes, pemerintah menyadari bahwa mereka tidak dapat bekerja sendiri. Untuk itulah perlu menggandeng beberapa elemen masyarakat, termasuk blogger, untuk menyosialisasikan tentang penggunaan obat yang baik dan benar kepada masyarakat luas. Mengapa hal ini penting? Ini karena obat itu bisa berfungsi sebagai madu dan racun sekaligus. Obat bisa menyembuhkan tetapi kalau penggunaannya tidak benar akan menyebabkan kematian. Bahaya sekali.

Sebagian obat yang dijual di apotek atau warung-warung dapat berkhasiat. Sebagian lainnya tidak berguna sama sekali. Beberapa masyarakat menggunakan obat yang baik dengan cara yang salah, sehingga obat tersebut menjadi lebih membahayakan daripada menyembuhkan. Agar berkhasiat, obat harus digunakan dengan benar. Banyak orang, termasuk sebagian dokter dan petugas kesehatan, memberikan lebih banyak obat daripada yang diperlukan dan dengan demikian akan terjadi banyak penyakit serta kematian yang sebenarnya tidak perlu terjadi. Sebagian obat jauh lebih berbahaya daripada yang lainnya. Sangat disayangkan, bahwa sebagian masyarakat kadangkala menggunakan obat-obat yang sangat berbahaya untuk menyembuhkan penyakit yang ringan (ada seorang bayi yang meninggal karena ibunya memberikan obat yang berbahaya, yaitu chloramphenicol, untuk menyembuhkan demam). Ingat! Jangan sekali-kali memakai obat yang berbahaya untuk menyembuhkan penyakit yang ringan.

Untuk menggunakan obat itu sebenarnya mudah:

Gunakan obat hanya kalau diperlukan.
Pelajari cara penggunaan yang benar dan peringatannya untuk setiap obat yang dipakai.
Pastikan penggunaan dengan takaran yang benar.
Jika obat tersebut tidak menolong, atau menimbulkan gangguan lainnya, hentikanlah penggunaannya.   Jika ragu-ragu, mintahlah nasihat petugas kesehatan.

Antibiotik adalah salah satu obat yang paling sering dikonsumsi masyarakat. Antibiotik adalah zat yang dihasilkan oleh suatu mikroba, terutama fungi/jamur, yang dapat menghambat atau dapat membasmi mikroba jenis lain. Banyak antibiotik saat ini dibuat secara semisintetik atau sintetik penuh. Namun dalam praktiknya antibiotik sintetik tidak diturunkan dari produk mikroba (misalnya kuinolon). Antibiotik yang akan digunakan untuk membasmi mikroba—penyebab infeksi pada manusia—harus mememiliki sifat toksisitas selektif setinggi mungkin. Artinya, antibiotika tersebut haruslah bersifat sangat toksik untuk mikroba, tetapi relatif tidak toksik untuk manusia.

Antibiotik adalah obat yang sangat ampuh dan sangat bermanfaat jika digunakan secara benar. Namun, jika digunakan tidak semestinya antibiotik justru akan mendatangkan berbagai mudharat. Yang harus selalu diingat, antibiotik hanya ampuh dan efektif membunuh bakteri tetapi tidak dapat membunuh virus. Karena itu, penyakit yang dapat diobati dengan antibiotik adalah penyakit-penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri. Antibiotik yang terkenal adalah penicillin, tetracyclin, streptomycin, dan chloramphenicol. Bermacam-macam antibiotik bekerja dengan cara yang berlainan terhadap suatu infeksi khusus.

Jangan sekali-kali menggunakan antibiotik jika tidak mengetahui kelompoknya, penyakit apa yang dapat disembuhkan, dan apakah yang harus diperhatikan untuk menggunakan antibiotik tersebut dengan aman. Apabila antibiotik sudah tidak ampuh lagi digunakan untuk mengobati, kemungkinan telah terjadi resistensi. Penyebab timbulnya resistensi antibiotik yang terutama adalah karena penggunaan antibiotika yang tidak tepat, tidak tepat sasaran, dan tidak tepat dosis. Walaupun menderita infeksi bakteri, antibiotik yang diberikan pun harus dipilih secara seksama. Tidak semua antibiotik ampuh terhadap bakteri tertentu. Ini karena setiap antibiotik mempunyai daya bunuh terhadap bakteri yang berbeda-beda. Ketepatan dosis juga sangat penting diperhatikan. Tidak tepat dosis dapat menyebabkan bakteri tidak terbunuh, bahkan justru dapat merangsangnya untuk membentuk turunan yang lebih kuat daya tahannya sehingga resisten terhadap antibiotik. Karena itu, jika dokter memberikan obat antibiotika, patuhilah petunjuk pemakaiannya dan harus diminum sampai habis.

Ingatlah selalu bahwa semakin ampuh antibiotik, biasanya semakin keras pula efek sampingnya. Membunuh lalat tak perlu pakai panah, cukup ditepuk. Begitu pula untuk infeksi enteng. Kalau bisa, jangan lekas-lekas memakai antibiotik. Tubuh manusia sudah dari sananya memiliki perangkat antibodi. Setiap bibit penyakit, apa pun jenisnya, yang masuk ke dalam tubuh, akan dibasmi oleh sistem kekebalan tubuh sendiri. Tubuh baru menyerah kalah jika bibit penyakitnya sangat ganas, jumlahnya banyak, dan daya tahan tubuh sedang lemah. Tidak setiap kali dimasuki bibit penyakit, tubuh kita akan jatuh sakit. Jika kekebalan tubuh prima, bibit penyakit yang sudah memasuki tubuh akan gagal menginfeksi, dan kita batal jatuh sakit. Yuk ah, mulai sadar bahwa obat dan antibiotik itu juga memiliki sifat mematikan kalau cara pemakaiannya salah. Kenali dengan benar obat dan antibiotik yang akan dikonsumsi. Kalau tidak tahu, jangan sungkan untuk bertanya pada dokter dan apoteker. Atau … bisa juga mampir ke FB Cerdas Gunakan Obat atau follow akun twitter @gemacermat untuk mendapatkan informasi yang benar. (vc/bic)

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index