Alqur'an Raksasa di Stand MTQ Karimun

 Alqur'an Raksasa di Stand MTQ Karimun

Karimun (Beritaintermezo.com)-Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) IX Kabupaten Karimun yang dilaksanakan di Stadion Badang Perkasa sudah memasuki hari keempat. Lantunan ayat-ayat suci Alqur'an serta hafalan dari masing-masing qori dan qoriah terdengar merdu. Para pengunjung masih memadati lokasi pelaksanaan MTQ di Kecamatan Meral Barat itu. Ada yang hanya sekedar melihat stand perwakilan dari setiap kecamatan.

Dari 12 stand bazar, terdapat salah satu stand yang memajang Alquran dengan ukuran raksasa. Stand tersebut milik LPTQ Kecamatan Karimun. Hampir semua pengunjung penasaran siapa penulis Alquran raksasa tersebut. Bagaimana cara pengerjaannya dan berapa lama butuh waktu untuk membuatnya.

AlQuran raksasa itu merupakan buah karya Raja Muhi (48). Siapa sebenarnya dia? Raja Muhi hanyalah seorang guru Taman Pendidikan Qur'an (TPQ) sekaligus pengurus masjid. Namun, pria yang juga seorang pelukis kaligrafi ini mampu mengukir sejarah di Karimun maupun Provinsi Kepri, bahkan Indonesia dengan mencetak Alqur'an ukuran raksasa dengan tangannya sendiri.

Alqur'an tersebut memiliki panjang 103 sentimeter, lebar 73 sentimeter dengan bobot sekitar 70 kilogram dan memiliki ketebalan sesuai dengan ketentuan dari Kementerian Agama. Alqur'an itu ditulisnya siang malam di ruang tamu rumahnya yang sempit di bilangan Sei Lakam. Untuk menghasilkan karya seni nan luar biasa indah itu, Muhi hanya membutuhkan waktu selama 1 tahun 2 bulan.

Seperti apa suka dan duka bapak tiga orang anak ini menulis Alqur'an dengan tangannya itu, pria yang murah senyum itu berkisah, AlQuran itu sebenarnya sudah dikerjakan sejak 2009 lalu. Saat itu, dirinya sudah mampu menulis 1 juz, namun sempat terhenti karena ketiadaan biaya.

Hingga, dirinya bertemu dengan Bupati Karimun Aunur Rafiq (saat itu menjabat Wakil Bupati), usai sholat Jumat di Masjid Ibadurrahman akhir 2012 lalu, Muhi bercerita kepada Aunur Rafiq soal rencananya yang tengah terkendala itu. Selang dua hari setelah bercerita, Aunur Rafiq langsung membantu dengan menyerahkan kertas dan spidol kepada Muhi.

Berbekal bahan yang diberikan Aunur Rafiq, Muhi pun mulai berkarya. Usai bunyi sirine disaat pergantian tahun 2013, atau sekitar pukul 00.01 WIB, tangan Muhi yang memegang spidol snowman warna hitam mulai menari-nari diatas kertas. Kendati saat itu umat manusia tengah bersuka cita menyambut tahun baru. Namun, Muhi lebih memilih khusyuk melukiskan ayat-ayat Qur'an, sendirian.

Saban hari, siang dan malam dirinya terus berjibaku merangkai huruf demi hurus Arab diatas kertas yang putih itu. "Saya mulai bekerja mulai pukul 7 hingga pukul 9 pagi. Pekerjaan itu saya lanjutkan lagi setelah Ashar dan berhenti menjelang maghrib. Usai sholat Isya atau sekitar pukul 8 saya kembali menulis hingga pukul 3 dini hari," ungkap Muhi.

Dalam menulis Alqur'an tersebut, Muhi dibantu tiga orang anak-anaknya. "Tiga orang anak-anak saya ikut membantu dalam penulisan Alqur'an ini, keterlibatan mereka adalah dengan menghapus garis mal, setelah saya menulis. Istri saya juga dengan sabar menemani saya siang dan malam. Alhamdulillah, akhirnya selesai juga," tuturnya.

Selama pengerjaan Alqur'an ukuran besar tersebut, Muhi menghabiskan 106 batang spidol warna hitam, 25 batang warna merah dan 70 batang spidol warna hijau serta sekitar 300 lembar kertas. Untuk hiasan mashafnya, Muhi sengaja menggunakan motif bunga sulam Melayu, sebagai tanda ciri khas masyarakat Melayu pesisir.

Untuk mengecek apakah huruf dan tanda baca yang ditulisnya itu tidak mengalami kesalahan, Muhi telah tiga kali menghafal Alqur'an hasil karyanya itu. Hafalan pertama ketika dia sambil menulis huruf dan tanda baca, kedua setelah tulisan rampung dan ketiga beberapa saat sebelum peluncuran Alqur'an tersebut.

Kendati tiap hari dirinya khusyuk mengerjakan pembuatan Alqur'an tersebut, namun Muhi mengaku tidak khawatir keluarganya akan terlantar, dirinya menyerahkan semuanya kepada Allah SWT. "Saya yakin Allah selalu memberikan rezeki, dan alhamdulillah kami sekeluarga tidak pernah merasa kekurangan," ungkapnya. (hk/tambunan)

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index